-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
/
Copy pathQASiNa.csv
We can't make this file beautiful and searchable because it's too large.
1375 lines (1033 loc) · 893 KB
/
QASiNa.csv
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
683
684
685
686
687
688
689
690
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
723
724
725
726
727
728
729
730
731
732
733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777
778
779
780
781
782
783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
813
814
815
816
817
818
819
820
821
822
823
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
839
840
841
842
843
844
845
846
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
870
871
872
873
874
875
876
877
878
879
880
881
882
883
884
885
886
887
888
889
890
891
892
893
894
895
896
897
898
899
900
901
902
903
904
905
906
907
908
909
910
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920
921
922
923
924
925
926
927
928
929
930
931
932
933
934
935
936
937
938
939
940
941
942
943
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
956
957
958
959
960
961
962
963
964
965
966
967
968
969
970
971
972
973
974
975
976
977
978
979
980
981
982
983
984
985
986
987
988
989
990
991
992
993
994
995
996
997
998
999
1000
"ID","context_id","context_title","context_length","context","question","answer","start position","question type"
"0","0","Penyebab Perang Badar (1)","713","Pada saat Nabi sudah hijrah ke Madinah masih sering terjadi peperangan antara orang Islam dengan kafir Quraisy, diantaranya adalah perang Badar. Perang badar merupakan salah satu perang yang sangat menentukan masa depan negara Islam yang terjadi pada tahun kedua di daerah Badar kurang lebih 120 km dari Madinah. Perang badar ada tiga macam, yaitu perang badar pertama, perang badar kubra, dan perang badar yang terakhir (Ghazwah al-Sawiq) terjadi pada abad keempat hijrah. Perang badar kubra didahului oleh Sariyah Abdullah Ibn Jahsy ke daerah Nakhlah yang berada di antara Mekkah dan Thaif yang terjadi pada bulan Rajab tahun ke-2 H. Sariyah inilah yang menjadi penyebab paling kuat terhadap perang Badar Kubra.","Siapa yang menjadi penyebab terjadinya perang Badar Kubra?","Sariyah Abdullah Ibn Jahsy","508","who"
"1","0","Penyebab Perang Badar (1)","713","Pada saat Nabi sudah hijrah ke Madinah masih sering terjadi peperangan antara orang Islam dengan kafir Quraisy, diantaranya adalah perang Badar. Perang badar merupakan salah satu perang yang sangat menentukan masa depan negara Islam yang terjadi pada tahun kedua di daerah Badar kurang lebih 120 km dari Madinah. Perang badar ada tiga macam, yaitu perang badar pertama, perang badar kubra, dan perang badar yang terakhir (Ghazwah al-Sawiq) terjadi pada abad keempat hijrah. Perang badar kubra didahului oleh Sariyah Abdullah Ibn Jahsy ke daerah Nakhlah yang berada di antara Mekkah dan Thaif yang terjadi pada bulan Rajab tahun ke-2 H. Sariyah inilah yang menjadi penyebab paling kuat terhadap perang Badar Kubra.","Kapan perang Badar terjadi?","tahun kedua","251","when"
"2","0","Penyebab Perang Badar (1)","713","Pada saat Nabi sudah hijrah ke Madinah masih sering terjadi peperangan antara orang Islam dengan kafir Quraisy, diantaranya adalah perang Badar. Perang badar merupakan salah satu perang yang sangat menentukan masa depan negara Islam yang terjadi pada tahun kedua di daerah Badar kurang lebih 120 km dari Madinah. Perang badar ada tiga macam, yaitu perang badar pertama, perang badar kubra, dan perang badar yang terakhir (Ghazwah al-Sawiq) terjadi pada abad keempat hijrah. Perang badar kubra didahului oleh Sariyah Abdullah Ibn Jahsy ke daerah Nakhlah yang berada di antara Mekkah dan Thaif yang terjadi pada bulan Rajab tahun ke-2 H. Sariyah inilah yang menjadi penyebab paling kuat terhadap perang Badar Kubra.","Apa saja macam-macam perang Badar yang terjadi?","perang badar pertama, perang badar kubra, dan perang badar yang terakhir (Ghazwah al-Sawiq)","348","what"
"3","1","Penyebab Perang Badar bagian (2)","1754","Sebenarnya Nabi telah memerintahkan Abu Ubaidah Amir ibn Al-Jarah untuk mempersiapkan perang, namun tidak jadi, dan sebagai gantinya diutus Abdullah ibn Jahsy yang diikuti 8 orang muhajirin, dan Nabi menulis kepadanya dan memerintahkan agar tidak dibuka kecuali setelah menempuh perjalanan selama dua hari. Setelah dibuka ternyata sahabat ini disuruh berhenti di Nakhlah untuk mengintai Quraisy dan mencari berita tentang gerakan dan pengaturan perang mereka. Adapun Sa'd Ibn Abul Waqash dan Utbah ibn Ghazawan tersesat di daerah Ma'dan yang disebut dengan Bahran. Sehingga Ibn Jahsy berjalan bersama sahabat lainnya sampai di Nakhlah. Kemudian ia melihat rombongan unta Quraisy membawa Anggur dan lain-lainnya. Di dalam rombongan itu terdapat Amr ibn Al-Khadlrami, Utsman ibn Al-Mughirah, Naufal, Al-Hakam Ibn Kisan, dan Ukasyah Ibn Mihshan sebagai pemimpinnya. Berundinglah para sariyah Islam ini tepatnya pada akhir Rajab karena bingung, jika rombongan ini dibiarkan pada malam ini saja maka mereka akan masuk tanah Haram, dan jika diperangi maka saat ini masih akhir bulan haram (Rajab). Kemudian sariyah ini termotivasi untuk membunuh siapa saja dari rombongan Quraisy yang dapat dilakukannya. Waqid ibn Abdullah al-Tamimi berhasil memanah Amr ibn Al-Khadlrami dan mati. Sementara Utsman Ibn Abdullah dan Al-Hakam ibn Kisan ditawan sedang Naufal berhasil lari. Kemudian Sariyah membawa tawanan ke Madinah. Dan disebutkan juga bahwa Abdulullah Ibn Jahsy membagi hasil rampasan ini seperlimanya kepada Rasulullah padahal hal itu sebelum turun ayat rampasan, hanya saja Nabi mengingkari perang Sariyah ini pada bulan haram dan tidak mau mengambil sesuatupun darinya, seraya berkata ""aku tidak memerintahkan kamu sekalian untuk perang pada bulan haram"".","Siapa yang mempersiapkan perang Badar sebenarnya?","Abu Ubaidah Amir ibn Al-Jarah","36","who"
"4","1","Penyebab Perang Badar bagian (2)","1754","Sebenarnya Nabi telah memerintahkan Abu Ubaidah Amir ibn Al-Jarah untuk mempersiapkan perang, namun tidak jadi, dan sebagai gantinya diutus Abdullah ibn Jahsy yang diikuti 8 orang muhajirin, dan Nabi menulis kepadanya dan memerintahkan agar tidak dibuka kecuali setelah menempuh perjalanan selama dua hari. Setelah dibuka ternyata sahabat ini disuruh berhenti di Nakhlah untuk mengintai Quraisy dan mencari berita tentang gerakan dan pengaturan perang mereka. Adapun Sa'd Ibn Abul Waqash dan Utbah ibn Ghazawan tersesat di daerah Ma'dan yang disebut dengan Bahran. Sehingga Ibn Jahsy berjalan bersama sahabat lainnya sampai di Nakhlah. Kemudian ia melihat rombongan unta Quraisy membawa Anggur dan lain-lainnya. Di dalam rombongan itu terdapat Amr ibn Al-Khadlrami, Utsman ibn Al-Mughirah, Naufal, Al-Hakam Ibn Kisan, dan Ukasyah Ibn Mihshan sebagai pemimpinnya. Berundinglah para sariyah Islam ini tepatnya pada akhir Rajab karena bingung, jika rombongan ini dibiarkan pada malam ini saja maka mereka akan masuk tanah Haram, dan jika diperangi maka saat ini masih akhir bulan haram (Rajab). Kemudian sariyah ini termotivasi untuk membunuh siapa saja dari rombongan Quraisy yang dapat dilakukannya. Waqid ibn Abdullah al-Tamimi berhasil memanah Amr ibn Al-Khadlrami dan mati. Sementara Utsman Ibn Abdullah dan Al-Hakam ibn Kisan ditawan sedang Naufal berhasil lari. Kemudian Sariyah membawa tawanan ke Madinah. Dan disebutkan juga bahwa Abdulullah Ibn Jahsy membagi hasil rampasan ini seperlimanya kepada Rasulullah padahal hal itu sebelum turun ayat rampasan, hanya saja Nabi mengingkari perang Sariyah ini pada bulan haram dan tidak mau mengambil sesuatupun darinya, seraya berkata ""aku tidak memerintahkan kamu sekalian untuk perang pada bulan haram"".","Siapa yang diutus oleh Nabi untuk mengintai Quraisy?","Abdullah ibn Jahsy","140","who"
"5","1","Penyebab Perang Badar bagian (2)","1754","Sebenarnya Nabi telah memerintahkan Abu Ubaidah Amir ibn Al-Jarah untuk mempersiapkan perang, namun tidak jadi, dan sebagai gantinya diutus Abdullah ibn Jahsy yang diikuti 8 orang muhajirin, dan Nabi menulis kepadanya dan memerintahkan agar tidak dibuka kecuali setelah menempuh perjalanan selama dua hari. Setelah dibuka ternyata sahabat ini disuruh berhenti di Nakhlah untuk mengintai Quraisy dan mencari berita tentang gerakan dan pengaturan perang mereka. Adapun Sa'd Ibn Abul Waqash dan Utbah ibn Ghazawan tersesat di daerah Ma'dan yang disebut dengan Bahran. Sehingga Ibn Jahsy berjalan bersama sahabat lainnya sampai di Nakhlah. Kemudian ia melihat rombongan unta Quraisy membawa Anggur dan lain-lainnya. Di dalam rombongan itu terdapat Amr ibn Al-Khadlrami, Utsman ibn Al-Mughirah, Naufal, Al-Hakam Ibn Kisan, dan Ukasyah Ibn Mihshan sebagai pemimpinnya. Berundinglah para sariyah Islam ini tepatnya pada akhir Rajab karena bingung, jika rombongan ini dibiarkan pada malam ini saja maka mereka akan masuk tanah Haram, dan jika diperangi maka saat ini masih akhir bulan haram (Rajab). Kemudian sariyah ini termotivasi untuk membunuh siapa saja dari rombongan Quraisy yang dapat dilakukannya. Waqid ibn Abdullah al-Tamimi berhasil memanah Amr ibn Al-Khadlrami dan mati. Sementara Utsman Ibn Abdullah dan Al-Hakam ibn Kisan ditawan sedang Naufal berhasil lari. Kemudian Sariyah membawa tawanan ke Madinah. Dan disebutkan juga bahwa Abdulullah Ibn Jahsy membagi hasil rampasan ini seperlimanya kepada Rasulullah padahal hal itu sebelum turun ayat rampasan, hanya saja Nabi mengingkari perang Sariyah ini pada bulan haram dan tidak mau mengambil sesuatupun darinya, seraya berkata ""aku tidak memerintahkan kamu sekalian untuk perang pada bulan haram"".","Berapa lama jarak waktu yang harus ditempuh sebelum membuka?","dua hari","297","how many"
"6","1","Penyebab Perang Badar bagian (2)","1754","Sebenarnya Nabi telah memerintahkan Abu Ubaidah Amir ibn Al-Jarah untuk mempersiapkan perang, namun tidak jadi, dan sebagai gantinya diutus Abdullah ibn Jahsy yang diikuti 8 orang muhajirin, dan Nabi menulis kepadanya dan memerintahkan agar tidak dibuka kecuali setelah menempuh perjalanan selama dua hari. Setelah dibuka ternyata sahabat ini disuruh berhenti di Nakhlah untuk mengintai Quraisy dan mencari berita tentang gerakan dan pengaturan perang mereka. Adapun Sa'd Ibn Abul Waqash dan Utbah ibn Ghazawan tersesat di daerah Ma'dan yang disebut dengan Bahran. Sehingga Ibn Jahsy berjalan bersama sahabat lainnya sampai di Nakhlah. Kemudian ia melihat rombongan unta Quraisy membawa Anggur dan lain-lainnya. Di dalam rombongan itu terdapat Amr ibn Al-Khadlrami, Utsman ibn Al-Mughirah, Naufal, Al-Hakam Ibn Kisan, dan Ukasyah Ibn Mihshan sebagai pemimpinnya. Berundinglah para sariyah Islam ini tepatnya pada akhir Rajab karena bingung, jika rombongan ini dibiarkan pada malam ini saja maka mereka akan masuk tanah Haram, dan jika diperangi maka saat ini masih akhir bulan haram (Rajab). Kemudian sariyah ini termotivasi untuk membunuh siapa saja dari rombongan Quraisy yang dapat dilakukannya. Waqid ibn Abdullah al-Tamimi berhasil memanah Amr ibn Al-Khadlrami dan mati. Sementara Utsman Ibn Abdullah dan Al-Hakam ibn Kisan ditawan sedang Naufal berhasil lari. Kemudian Sariyah membawa tawanan ke Madinah. Dan disebutkan juga bahwa Abdulullah Ibn Jahsy membagi hasil rampasan ini seperlimanya kepada Rasulullah padahal hal itu sebelum turun ayat rampasan, hanya saja Nabi mengingkari perang Sariyah ini pada bulan haram dan tidak mau mengambil sesuatupun darinya, seraya berkata ""aku tidak memerintahkan kamu sekalian untuk perang pada bulan haram"".","Siapa saja yang tersesat di daerah Ma'dan?","Sa'd Ibn Abul Waqash dan Utbah ibn Ghazawan","467","who"
"7","1","Penyebab Perang Badar bagian (2)","1754","Sebenarnya Nabi telah memerintahkan Abu Ubaidah Amir ibn Al-Jarah untuk mempersiapkan perang, namun tidak jadi, dan sebagai gantinya diutus Abdullah ibn Jahsy yang diikuti 8 orang muhajirin, dan Nabi menulis kepadanya dan memerintahkan agar tidak dibuka kecuali setelah menempuh perjalanan selama dua hari. Setelah dibuka ternyata sahabat ini disuruh berhenti di Nakhlah untuk mengintai Quraisy dan mencari berita tentang gerakan dan pengaturan perang mereka. Adapun Sa'd Ibn Abul Waqash dan Utbah ibn Ghazawan tersesat di daerah Ma'dan yang disebut dengan Bahran. Sehingga Ibn Jahsy berjalan bersama sahabat lainnya sampai di Nakhlah. Kemudian ia melihat rombongan unta Quraisy membawa Anggur dan lain-lainnya. Di dalam rombongan itu terdapat Amr ibn Al-Khadlrami, Utsman ibn Al-Mughirah, Naufal, Al-Hakam Ibn Kisan, dan Ukasyah Ibn Mihshan sebagai pemimpinnya. Berundinglah para sariyah Islam ini tepatnya pada akhir Rajab karena bingung, jika rombongan ini dibiarkan pada malam ini saja maka mereka akan masuk tanah Haram, dan jika diperangi maka saat ini masih akhir bulan haram (Rajab). Kemudian sariyah ini termotivasi untuk membunuh siapa saja dari rombongan Quraisy yang dapat dilakukannya. Waqid ibn Abdullah al-Tamimi berhasil memanah Amr ibn Al-Khadlrami dan mati. Sementara Utsman Ibn Abdullah dan Al-Hakam ibn Kisan ditawan sedang Naufal berhasil lari. Kemudian Sariyah membawa tawanan ke Madinah. Dan disebutkan juga bahwa Abdulullah Ibn Jahsy membagi hasil rampasan ini seperlimanya kepada Rasulullah padahal hal itu sebelum turun ayat rampasan, hanya saja Nabi mengingkari perang Sariyah ini pada bulan haram dan tidak mau mengambil sesuatupun darinya, seraya berkata ""aku tidak memerintahkan kamu sekalian untuk perang pada bulan haram"".","Apa yang terdapat dalam rombongan unta Quraisy?","Amr ibn Al-Khadlrami, Utsman ibn Al-Mughirah, Naufal, Al-Hakam Ibn Kisan, dan Ukasyah Ibn Mihshan","744","what"
"8","1","Penyebab Perang Badar bagian (2)","1754","Sebenarnya Nabi telah memerintahkan Abu Ubaidah Amir ibn Al-Jarah untuk mempersiapkan perang, namun tidak jadi, dan sebagai gantinya diutus Abdullah ibn Jahsy yang diikuti 8 orang muhajirin, dan Nabi menulis kepadanya dan memerintahkan agar tidak dibuka kecuali setelah menempuh perjalanan selama dua hari. Setelah dibuka ternyata sahabat ini disuruh berhenti di Nakhlah untuk mengintai Quraisy dan mencari berita tentang gerakan dan pengaturan perang mereka. Adapun Sa'd Ibn Abul Waqash dan Utbah ibn Ghazawan tersesat di daerah Ma'dan yang disebut dengan Bahran. Sehingga Ibn Jahsy berjalan bersama sahabat lainnya sampai di Nakhlah. Kemudian ia melihat rombongan unta Quraisy membawa Anggur dan lain-lainnya. Di dalam rombongan itu terdapat Amr ibn Al-Khadlrami, Utsman ibn Al-Mughirah, Naufal, Al-Hakam Ibn Kisan, dan Ukasyah Ibn Mihshan sebagai pemimpinnya. Berundinglah para sariyah Islam ini tepatnya pada akhir Rajab karena bingung, jika rombongan ini dibiarkan pada malam ini saja maka mereka akan masuk tanah Haram, dan jika diperangi maka saat ini masih akhir bulan haram (Rajab). Kemudian sariyah ini termotivasi untuk membunuh siapa saja dari rombongan Quraisy yang dapat dilakukannya. Waqid ibn Abdullah al-Tamimi berhasil memanah Amr ibn Al-Khadlrami dan mati. Sementara Utsman Ibn Abdullah dan Al-Hakam ibn Kisan ditawan sedang Naufal berhasil lari. Kemudian Sariyah membawa tawanan ke Madinah. Dan disebutkan juga bahwa Abdulullah Ibn Jahsy membagi hasil rampasan ini seperlimanya kepada Rasulullah padahal hal itu sebelum turun ayat rampasan, hanya saja Nabi mengingkari perang Sariyah ini pada bulan haram dan tidak mau mengambil sesuatupun darinya, seraya berkata ""aku tidak memerintahkan kamu sekalian untuk perang pada bulan haram"".","Kapan para sariyah Islam melakukan perundingan?","akhir Rajab","913","when"
"9","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Siapa yang memimpin kafilah Quraisy yang datang dari arah Syam menuju Mekkah?","Abu Sufyan","39","who"
"10","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Berapa jumlah orang Quraisy yang terdiri dalam rombongan kafilah Quraisy?","30/40","681","how many"
"11","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Siapa saja nama-nama orang Quraisy yang tergabung dalam rombongan kafilah Quraisy?","Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam","219","who"
"12","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Siapa yang mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah Quraisy?","Muhammad","750","who"
"13","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Siapa yang sangat takut dan mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya?","Abu Sufyan","1322","who"
"14","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Siapa yang Abu Sufyan perintahkan untuk mengumpulkan Quraisy dan menyelamatkan rombongannya?","Ibn Amr Al-Ghifari","1374","who"
"15","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Dimana Abu Sufyan mencari tau tentang keberadaan sahabatnya dan Nabi Muhammad?","dekat Hijaz","1115","where"
"16","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Sahabat diinstruksikan oleh Rasulullah untuk menghalangi siapa?","Quraisy","657","who"
"17","2","Fase Perang Badar Kubra (1, 2, 3)","1501","Pertama, Kafilah Quraisy yang dipimpin Abu Sufyan datang dari arah Syam menuju Makah dengan membawa harta dan dagangan. Menurut Ibnu Hisyam dari Ibn Ishaq mereka ini terdiri dari 30/40 orang Quraisy, diantaranya adalah Makhramah Ibn Naufal dan Amr Ibn Al-Ash ibn Wa'il ibn Hisyam. Sedang dalam kitab Al-Thabari Ka'ab ibn Lu'ai, hal ini berdasarkan riwayat dari Ali bin Nashr bin Ali, dan Abdul Warits dari bapaknya dari Abban Al-Thar dari Hisyam bin Urwah dari Urwah bahwa dia telah menulis kepada Abdul Malik bin Marwan. Namun Al-Thabari juga mengutip dari Ibnu Ishaq dengan jalur dari Ibnu Hamid dari Salmah dari Muhammad bin Ishaq bahwa jumlah rombongan Quraisy tersebut adalah 30/40 orang.
Kedua, berita kafilah ini sampai kepada Nabi, kemudian Muhammad mensunnahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah tersebut. Siapa tahu nanti mendapati rizki dari mereka. Sehingga sebagian sahabat merasa keberatan dan sebagiannya tidak, karena perintah Rasul ini bukanlah suatu kewajiban tetapi hanya sebatas menghalangi mereka, dan sahabat tidak mengira jika Nabi akan menghadapi peperangan.
Ketiga, Abu Sufyan setelah dekat Hijaz mencari tahu terus-menerus kepada para penunggang yang berpapasan dengannya tentang Muhammad dan sahabatnya. Ternyata benar bahwa Muhammad telah mengerahkan sahabatnya untuk menghalangi kafilah. Abu Sufyan sangat takut dan memerintahkan diam-diam Ibn Amr Al-Ghifari ke Mekkah untuk mengumpulkan Quraisy agar menyelamatkan rombongannya dari kelompok Muhammad dan sahabatnya.","Apa reaksi Abu Sufyan setelah mengetahui bahwa sahabat Nabi akan menghalangi kafilahnya?","sangat takut","1333","what"
"18","3","Fase Perang Badar Kubra (4)","1602","Keempat, Atikah binti Abdul Muttalib di Mekkah bermimpi sangat mengagetkan yaitu tiga malam sebelum kedatangan diam-diam. Dalam hal mimpi ini al-Thabari juga menggunakan sumber yang sama dengan Ibn Hisyam yaitu dari Ibn Ishaq yang diperolehnya dari Ibnu Hamid dari Salmah. Atikah menceritakan kepada saudaranya Al-Abbas, saya takut jika ada musibah menimpa kaummu, lalu ditanya mimpi apa? Jawabnya, saya melihat ada seorang penunggang menghadap rombongan dan berhenti di Al-Abthah lagi, kemudian datanglah dlamdlam dan memberi tahu keadaan rombongan Abu Sufyan, bahwa mereka dicegat oleh Muhammad. Kemudian Quraisy siap-siap seraya berkata apakah Muhammad mengira orang Quraisy itu seperti rombongan Ibn Al-Khadlarmi. Tidak, demi Allah ia akan tahu bahwa kita tidak seperti itu. Orang Quraisy ini keluar ke medan perang sendiri atau mengutus gantinya, dan tidak ada seorangpun tokoh mereka yang tertinggal kecuali Abu Lahab dengan mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah. Bahkan Umayyah bin Khalaf yang telah tua dan sedang mengumpulkan kayu bakarpun didatangi Uqbah bin Abi Mu'aith dan jika tidak ikut maka dianggap termasuk wanita, akhirnya ikut keluar bersama orang banyak. Setelah mereka telah berkumpul untuk berangkat lalu ingat peperangan yang terjadi antara dia (Quraisy) dengan bani Bakar (Kinanah) kemudian takut dan menjadi kendor untuk perang. Kita khawatir kalau orang- orang di belakang kita itu nanti mengikuti kita, hanya saja Iblis kemudian datang kepadanya dengan menyerupai Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji (tokoh bani Kinanah) yang mendorongnya untuk maju terus.","Siapa yang bermimpi tiga malam sebelum kedatangan diam-diam?","Atikah binti Abdul Muttalib","9","who"
"19","3","Fase Perang Badar Kubra (4)","1602","Keempat, Atikah binti Abdul Muttalib di Mekkah bermimpi sangat mengagetkan yaitu tiga malam sebelum kedatangan diam-diam. Dalam hal mimpi ini al-Thabari juga menggunakan sumber yang sama dengan Ibn Hisyam yaitu dari Ibn Ishaq yang diperolehnya dari Ibnu Hamid dari Salmah. Atikah menceritakan kepada saudaranya Al-Abbas, saya takut jika ada musibah menimpa kaummu, lalu ditanya mimpi apa? Jawabnya, saya melihat ada seorang penunggang menghadap rombongan dan berhenti di Al-Abthah lagi, kemudian datanglah dlamdlam dan memberi tahu keadaan rombongan Abu Sufyan, bahwa mereka dicegat oleh Muhammad. Kemudian Quraisy siap-siap seraya berkata apakah Muhammad mengira orang Quraisy itu seperti rombongan Ibn Al-Khadlarmi. Tidak, demi Allah ia akan tahu bahwa kita tidak seperti itu. Orang Quraisy ini keluar ke medan perang sendiri atau mengutus gantinya, dan tidak ada seorangpun tokoh mereka yang tertinggal kecuali Abu Lahab dengan mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah. Bahkan Umayyah bin Khalaf yang telah tua dan sedang mengumpulkan kayu bakarpun didatangi Uqbah bin Abi Mu'aith dan jika tidak ikut maka dianggap termasuk wanita, akhirnya ikut keluar bersama orang banyak. Setelah mereka telah berkumpul untuk berangkat lalu ingat peperangan yang terjadi antara dia (Quraisy) dengan bani Bakar (Kinanah) kemudian takut dan menjadi kendor untuk perang. Kita khawatir kalau orang- orang di belakang kita itu nanti mengikuti kita, hanya saja Iblis kemudian datang kepadanya dengan menyerupai Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji (tokoh bani Kinanah) yang mendorongnya untuk maju terus.","Siapa saudara Atikah yang diceritakan mimpi tersebut?","Al-Abbas","311","who"
"20","3","Fase Perang Badar Kubra (4)","1602","Keempat, Atikah binti Abdul Muttalib di Mekkah bermimpi sangat mengagetkan yaitu tiga malam sebelum kedatangan diam-diam. Dalam hal mimpi ini al-Thabari juga menggunakan sumber yang sama dengan Ibn Hisyam yaitu dari Ibn Ishaq yang diperolehnya dari Ibnu Hamid dari Salmah. Atikah menceritakan kepada saudaranya Al-Abbas, saya takut jika ada musibah menimpa kaummu, lalu ditanya mimpi apa? Jawabnya, saya melihat ada seorang penunggang menghadap rombongan dan berhenti di Al-Abthah lagi, kemudian datanglah dlamdlam dan memberi tahu keadaan rombongan Abu Sufyan, bahwa mereka dicegat oleh Muhammad. Kemudian Quraisy siap-siap seraya berkata apakah Muhammad mengira orang Quraisy itu seperti rombongan Ibn Al-Khadlarmi. Tidak, demi Allah ia akan tahu bahwa kita tidak seperti itu. Orang Quraisy ini keluar ke medan perang sendiri atau mengutus gantinya, dan tidak ada seorangpun tokoh mereka yang tertinggal kecuali Abu Lahab dengan mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah. Bahkan Umayyah bin Khalaf yang telah tua dan sedang mengumpulkan kayu bakarpun didatangi Uqbah bin Abi Mu'aith dan jika tidak ikut maka dianggap termasuk wanita, akhirnya ikut keluar bersama orang banyak. Setelah mereka telah berkumpul untuk berangkat lalu ingat peperangan yang terjadi antara dia (Quraisy) dengan bani Bakar (Kinanah) kemudian takut dan menjadi kendor untuk perang. Kita khawatir kalau orang- orang di belakang kita itu nanti mengikuti kita, hanya saja Iblis kemudian datang kepadanya dengan menyerupai Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji (tokoh bani Kinanah) yang mendorongnya untuk maju terus.","Siapa yang memberitahu keadaan rombongan Abu Sufyan?","dlamdlam","506","who"
"21","3","Fase Perang Badar Kubra (4)","1602","Keempat, Atikah binti Abdul Muttalib di Mekkah bermimpi sangat mengagetkan yaitu tiga malam sebelum kedatangan diam-diam. Dalam hal mimpi ini al-Thabari juga menggunakan sumber yang sama dengan Ibn Hisyam yaitu dari Ibn Ishaq yang diperolehnya dari Ibnu Hamid dari Salmah. Atikah menceritakan kepada saudaranya Al-Abbas, saya takut jika ada musibah menimpa kaummu, lalu ditanya mimpi apa? Jawabnya, saya melihat ada seorang penunggang menghadap rombongan dan berhenti di Al-Abthah lagi, kemudian datanglah dlamdlam dan memberi tahu keadaan rombongan Abu Sufyan, bahwa mereka dicegat oleh Muhammad. Kemudian Quraisy siap-siap seraya berkata apakah Muhammad mengira orang Quraisy itu seperti rombongan Ibn Al-Khadlarmi. Tidak, demi Allah ia akan tahu bahwa kita tidak seperti itu. Orang Quraisy ini keluar ke medan perang sendiri atau mengutus gantinya, dan tidak ada seorangpun tokoh mereka yang tertinggal kecuali Abu Lahab dengan mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah. Bahkan Umayyah bin Khalaf yang telah tua dan sedang mengumpulkan kayu bakarpun didatangi Uqbah bin Abi Mu'aith dan jika tidak ikut maka dianggap termasuk wanita, akhirnya ikut keluar bersama orang banyak. Setelah mereka telah berkumpul untuk berangkat lalu ingat peperangan yang terjadi antara dia (Quraisy) dengan bani Bakar (Kinanah) kemudian takut dan menjadi kendor untuk perang. Kita khawatir kalau orang- orang di belakang kita itu nanti mengikuti kita, hanya saja Iblis kemudian datang kepadanya dengan menyerupai Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji (tokoh bani Kinanah) yang mendorongnya untuk maju terus.","Siapa yang dipercayai dapat mendorong Abu Sufyan maju terus?","Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji","1505","who"
"22","3","Fase Perang Badar Kubra (4)","1602","Keempat, Atikah binti Abdul Muttalib di Mekkah bermimpi sangat mengagetkan yaitu tiga malam sebelum kedatangan diam-diam. Dalam hal mimpi ini al-Thabari juga menggunakan sumber yang sama dengan Ibn Hisyam yaitu dari Ibn Ishaq yang diperolehnya dari Ibnu Hamid dari Salmah. Atikah menceritakan kepada saudaranya Al-Abbas, saya takut jika ada musibah menimpa kaummu, lalu ditanya mimpi apa? Jawabnya, saya melihat ada seorang penunggang menghadap rombongan dan berhenti di Al-Abthah lagi, kemudian datanglah dlamdlam dan memberi tahu keadaan rombongan Abu Sufyan, bahwa mereka dicegat oleh Muhammad. Kemudian Quraisy siap-siap seraya berkata apakah Muhammad mengira orang Quraisy itu seperti rombongan Ibn Al-Khadlarmi. Tidak, demi Allah ia akan tahu bahwa kita tidak seperti itu. Orang Quraisy ini keluar ke medan perang sendiri atau mengutus gantinya, dan tidak ada seorangpun tokoh mereka yang tertinggal kecuali Abu Lahab dengan mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah. Bahkan Umayyah bin Khalaf yang telah tua dan sedang mengumpulkan kayu bakarpun didatangi Uqbah bin Abi Mu'aith dan jika tidak ikut maka dianggap termasuk wanita, akhirnya ikut keluar bersama orang banyak. Setelah mereka telah berkumpul untuk berangkat lalu ingat peperangan yang terjadi antara dia (Quraisy) dengan bani Bakar (Kinanah) kemudian takut dan menjadi kendor untuk perang. Kita khawatir kalau orang- orang di belakang kita itu nanti mengikuti kita, hanya saja Iblis kemudian datang kepadanya dengan menyerupai Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji (tokoh bani Kinanah) yang mendorongnya untuk maju terus.","Siapa yang mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah?","Abu Lahab","914","who"
"23","3","Fase Perang Badar Kubra (4)","1602","Keempat, Atikah binti Abdul Muttalib di Mekkah bermimpi sangat mengagetkan yaitu tiga malam sebelum kedatangan diam-diam. Dalam hal mimpi ini al-Thabari juga menggunakan sumber yang sama dengan Ibn Hisyam yaitu dari Ibn Ishaq yang diperolehnya dari Ibnu Hamid dari Salmah. Atikah menceritakan kepada saudaranya Al-Abbas, saya takut jika ada musibah menimpa kaummu, lalu ditanya mimpi apa? Jawabnya, saya melihat ada seorang penunggang menghadap rombongan dan berhenti di Al-Abthah lagi, kemudian datanglah dlamdlam dan memberi tahu keadaan rombongan Abu Sufyan, bahwa mereka dicegat oleh Muhammad. Kemudian Quraisy siap-siap seraya berkata apakah Muhammad mengira orang Quraisy itu seperti rombongan Ibn Al-Khadlarmi. Tidak, demi Allah ia akan tahu bahwa kita tidak seperti itu. Orang Quraisy ini keluar ke medan perang sendiri atau mengutus gantinya, dan tidak ada seorangpun tokoh mereka yang tertinggal kecuali Abu Lahab dengan mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah. Bahkan Umayyah bin Khalaf yang telah tua dan sedang mengumpulkan kayu bakarpun didatangi Uqbah bin Abi Mu'aith dan jika tidak ikut maka dianggap termasuk wanita, akhirnya ikut keluar bersama orang banyak. Setelah mereka telah berkumpul untuk berangkat lalu ingat peperangan yang terjadi antara dia (Quraisy) dengan bani Bakar (Kinanah) kemudian takut dan menjadi kendor untuk perang. Kita khawatir kalau orang- orang di belakang kita itu nanti mengikuti kita, hanya saja Iblis kemudian datang kepadanya dengan menyerupai Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji (tokoh bani Kinanah) yang mendorongnya untuk maju terus.","Siapa yang akhirnya ikut keluar bersama orang banyak?","Umayyah bin Khalaf","991","who"
"24","3","Fase Perang Badar Kubra (4)","1602","Keempat, Atikah binti Abdul Muttalib di Mekkah bermimpi sangat mengagetkan yaitu tiga malam sebelum kedatangan diam-diam. Dalam hal mimpi ini al-Thabari juga menggunakan sumber yang sama dengan Ibn Hisyam yaitu dari Ibn Ishaq yang diperolehnya dari Ibnu Hamid dari Salmah. Atikah menceritakan kepada saudaranya Al-Abbas, saya takut jika ada musibah menimpa kaummu, lalu ditanya mimpi apa? Jawabnya, saya melihat ada seorang penunggang menghadap rombongan dan berhenti di Al-Abthah lagi, kemudian datanglah dlamdlam dan memberi tahu keadaan rombongan Abu Sufyan, bahwa mereka dicegat oleh Muhammad. Kemudian Quraisy siap-siap seraya berkata apakah Muhammad mengira orang Quraisy itu seperti rombongan Ibn Al-Khadlarmi. Tidak, demi Allah ia akan tahu bahwa kita tidak seperti itu. Orang Quraisy ini keluar ke medan perang sendiri atau mengutus gantinya, dan tidak ada seorangpun tokoh mereka yang tertinggal kecuali Abu Lahab dengan mengutus gantinya Al-Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah. Bahkan Umayyah bin Khalaf yang telah tua dan sedang mengumpulkan kayu bakarpun didatangi Uqbah bin Abi Mu'aith dan jika tidak ikut maka dianggap termasuk wanita, akhirnya ikut keluar bersama orang banyak. Setelah mereka telah berkumpul untuk berangkat lalu ingat peperangan yang terjadi antara dia (Quraisy) dengan bani Bakar (Kinanah) kemudian takut dan menjadi kendor untuk perang. Kita khawatir kalau orang- orang di belakang kita itu nanti mengikuti kita, hanya saja Iblis kemudian datang kepadanya dengan menyerupai Suraqah Ibn Malik Ibn Ja'syam Al-Mudliji (tokoh bani Kinanah) yang mendorongnya untuk maju terus.","Siapa yang mendatangi Umayyah bin Khalaf dan mengajaknya berperang?","Uqbah bin Abi Mu'aith","1073","who"
"25","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Kapan peristiwa ini terjadi?","pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan","28","when"
"26","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Berapa jumlah unta yang digunakan pada peristiwa ini?","70 unta","110","how many"
"27","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Dari mana Al-Thabari mendapatkan informasi mengenai jumlah anggota yang ikut?","Ja'far","191","where"
"28","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Kapan peristiwa ini terjadi menurut Al-Thabari?","3 Ramadhan","233","when"
"29","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Berapa jumlah anggota yang ikut menurut Al-Thabari?","300 dan belasan orang sahabat","268","how many"
"30","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Berapa jumlah anggota yang ikut menurut Abu Karib?","313 orang","418","how many"
"31","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Siapa yang membawa Rayah pada Rasul dalam perang Badar?","Ali","819","who"
"32","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Siapa yang membawa rayah anshar dalam perang Badar?","Sa'ad bin Ubadah","852","who"
"33","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Berapa jumlah penunggang kuda yang dimiliki mereka?","dua penunggang kuda","1010","how many"
"34","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Berapa jumlah muhajirin pada perang Badar?","77 orang","740","how many"
"35","4","Fase Perang Badar Kubra (5)","1436","Kelima, menurut Ibnu Hisyam pada hari senin malam kedelapan bulan Ramadhan Nabi keluar bersama sahabat dengan 70 unta yang digunakan saling bergantian. Menurut Al-Thabari yang bersumber dari Ja'far bahwa hal itu terjadi pada tanggal 3 Ramadhan dengan anggota sebanyak 300 dan belasan orang sahabat, dalam hal ini terdapat perbedaan mengenai jumlah di atas sepuluh. Namun sebagian ulama mengatakan jumlah mereka adalah 313 orang dengan berdasarkan pada hadits dari Abu Karib dari Abu Bakar bin Iyasy dari Abu Ishaq dari Barra berkata bahwa jumlah sahabat pada perang Badar seperti jumlah Thalut yaitu 313 orang, dan lebih lanjut dijelaskan oleh hadits Muhammad bin Ubaid al-Muharibi dari Ibnu Abbas bahwa muhajirin pada perang Badar itu ada 77 orang dan anshar sebanyak 23 orang dan yang membawa Rayah pada Rasul adalah Ali dan rayah anshar dibawa oleh Sa'ad bin Ubadah. Di samping itu juga ada yang mengatakan 314/318 dan 307. Namun ulama shalaf berpendapat tiga ratus belasan orang. Dan mereka hanya memiliki dua penunggang kuda,yaitu Zubair ibn Al-Awwam dan Al-Miqdad Ibn Amr. Untuk ke Badar Nabi melalui Naqb Al-Madinah Al-Aqiq, dzil Hulaifah, dan Ulatul Jaisy, dan singgah di Bi'r Al-Rauha. Dari sini lalu pergi lagi dan meninggalkan jalan menuju Mekkah dan menempuh jalan kanan dan memotong wadi menuju ke madliq (selat) al-Shafra. Kemudian mengirim Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba ke Badar untuk mencari tahu Abu Sufyan.","Siapa yang dikirim untuk mencari tahu Abu Sufyan?","Basbas al-Juhni dan Addiy ibn Abu Zaghba","1355","who"
"36","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Berapa jumlah ayat di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan Isra' Mi'raj?","4 ayat","62","how many"
"37","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Ayat-ayat apa saja yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj?","Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15","114","what"
"38","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Berapa banyak riwayat yang dimiliki Al Bukhari?","20","1244","how many"
"39","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Dimana Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya ketika Isra' Mi'raj?","Sidratil Muntaha","401","where"
"40","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Dimana Rasulullah pertama kali menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli?","Gua Hira","608","where"
"41","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Berapa banyak sahabat pada 18 riwayat milik Muslim rahimahullah?","tujuh","1349","how many"
"42","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Ada berapa surat dalam al Qur'an yang menjelaskan tentang peristiwa Isra' Mi'raj?","dua","1062","how many"
"43","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Dimana peristiwa Isra' dan Mi'raj terjadi?","Mekkah","1171","where"
"44","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Siapa saja sahabat yang meriwayatkan tentang peristiwa Isra' dan Mi'raj?","Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib","1491","who"
"45","5","Kehujjahan Dalil Isra' Dan Mi'raj","1915","Dalam Al Qur'an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra' Mi'raj, yaitu Q.S. Bani Isra'il Ayat 1, dan Q.S. An-Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra' Mi'raj ini, tapi pada konsep, sistem, dan muatannya. Pada Surat An-Najm Ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra' Mi'raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu ketika berada di Gua Hira. Peristiwa Isra' dan Mi'raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah S.W.T. kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W., sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia. Peristiwa ini juga sebagai penghibur setelah beliau S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif. Peristiwa ini diabadikan dalam Al Qur'an dan Al-Hadits. Allah S.W.T. menyebutkan peristiwa ini di dua tempat dalam Al-Qur'an, yaitu Al-Isra' (17) Ayat 1 dan An-Najm (53) Ayat 13-18. Peristiwa ini terjadi di Mekkah sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits. Al Bukhari memiliki 20 riwayat dari enam sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan Muslim rahimahullah memiliki 18 riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu 'anhum. Ibnu Ishaq berkata, ""Seperti disampaikan kepadaku bahwa hadits tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Said Al Khudri, Aisyah istri Rasulullah, Mua'wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri, Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al Muthalib. Mereka semua meriwayatkan dari Rasulullah S.A.W. Di antara hadits-hadits ini, tidak ada satupun yang menjelaskan secara lengkap semua kejadian Isra' dan Mi'raj ini dari awal sampai akhir, tetapi masing-masing menceritakan bagian per-bagian.","Dimana suatu penduduk memberikan Rasulullah S.A.W. perlakuan tidak bersahabat?","Thaif","957","where"
"46","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Apa sebutan bagi bangunan masjid ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah?","Masjid Haram","0","what"
"47","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Siapakah yang bertolak dari Masjid Haram?","Nabi Muhammad saw","213","who"
"48","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Kemana Nabi Muhammad bertolak dari Makkah?","Masjid Aqsha","578","where"
"49","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Apa yang dimaksud dengan Tawhid?","Paham Ketuhanan Yana Maha Esa","738","what"
"50","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Apa sebutan lain untuk tempat ibadah umat muslim di Mekkah?","Baitullah","979","what"
"51","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Siapakah yang memiliki kewajiban untuk haji?","manusia","1235","who"
"52","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Apa yang terdapat di Baitullah?","maqam Ibrahim","1124","what"
"53","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Apa yang menjadi isyarat Makkah?","titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul","678","what"
"54","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Apa yang menjadi petunjuk bagi semua manusia?","Baitullah","979","what"
"55","6","Masjid Haram di Makkah (1)","1682","Masjid Haram (al-Masjid al-Haram), baik dalam arti bangunan masjid itu sendiri ataupun dalam arti keseluruhan kompleks Tanah Suci Makkah (sebagaimana dikemukakan para ahli tafsir al-Quran), adalah tempat bertolak Nabi Muhammad saw, dalam menjalani Isrâ' dan Mi'raj. Mengapa Muhammad saw, dalam perjalanan suci itu bertolak dan Masjid Haram kiranya adalah karena alasan yang amat jelas, yaitu karena beliau orang Makkah dan tinggal di sana. Tetapi mungkin sekali ada kaitannya dengan sejarah Masjid Haram itu sendiri, sehingga perjalanan beliau yang bertolak dari Makkah (menuju Masjid Aqsha dan terus al Sidrat al-Muntaha) itu mempunyai makna lain, yaitu isyarat Makkah sebagai titik tolak semua ajaran para Nabi dan Rasul, yaitu Tawhid (Paham Ketuhanan Yana Maha Esa) dan Islam (sikap pasrah yang tulus kepada-Nya). Sebab dalam kitab suci al-Quran sendiri terdapat firman yang menegaskan bahwa: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran: 96-97). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa Ka'bah yang juga dinamakan Baitullah itu telah sangat lama berada di muka bumi ini. Karena sangat lamanya, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui umumnya secara pasti. ","Berapa lama Baitullah berada di muka bumi?","sangat lama","1557","how many"
"56","7","Masjid Haram di Makkah (2)","1734","Sebagai rumah ibadat yang pertama untuk manusia, Masjid Haram di Makkah itu menurut banyak ulama didirikan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya Hawa yang bersalah melanggar larangan Allah memakan buah terlarang (yang oleh syaithan yang menggoda disebut Syajarat aI-Khuldi Q.S Thaha: 120. Konon Nabi Adam a.s membangun Ka'bah sebagai inti Masjid Haram itu segera setelah ia turun ke bumi, diusir dari surga, karena pelanggarannya tersebut. Tentang Adam sebagai yang pertama mendirikan Masjid Haram, dalam hal ini ialah Ka'bah terdapat sebuah Hadits, bahwa Nabi saw, pernah menerangkan: Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, dan berkata kepada keduanya ""Dirikanlah untukKu rumah suci"". Lalu Jibril membuat rencana untuk keduanya itu. Maka mulailah Adam menggali dan Hawa memindahkan tanah sehingga bertemu air, lalu ada suara memanggil dari bawahnya: ""Cukup untukmu, wahai Adam ""Setelah selesai membangun rumah suci itu, Allah memberi wahyu kepadanya: ""Hendaknya engkau thawaf mengelilinginya. ""Dan difirmankan kepadanya: Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah suci pertama: ""Kemudian generasi pun silih berganti sampai saatnya Nabi Nuh menunaikan haji ke sana, dan generasi pun terus berganti sesudah itu sampai Nabi Ibrahim mengangkat pondasinya daripadanya. Bahwa Nabi Ibrahim mengangkat fondasi bangunan itu, dijelaskan dalam al-Qur'an, berkaitan dengan firman Allah tentang kegiatan Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah: ""Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ""Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"". (Q.S. Al-Baqarah: 127).","Siapa yang diduga banyak ulama mendirikan Masjid Haram?","Nabi Adam a.s","112","who"
"57","7","Masjid Haram di Makkah (2)","1734","Sebagai rumah ibadat yang pertama untuk manusia, Masjid Haram di Makkah itu menurut banyak ulama didirikan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya Hawa yang bersalah melanggar larangan Allah memakan buah terlarang (yang oleh syaithan yang menggoda disebut Syajarat aI-Khuldi Q.S Thaha: 120. Konon Nabi Adam a.s membangun Ka'bah sebagai inti Masjid Haram itu segera setelah ia turun ke bumi, diusir dari surga, karena pelanggarannya tersebut. Tentang Adam sebagai yang pertama mendirikan Masjid Haram, dalam hal ini ialah Ka'bah terdapat sebuah Hadits, bahwa Nabi saw, pernah menerangkan: Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, dan berkata kepada keduanya ""Dirikanlah untukKu rumah suci"". Lalu Jibril membuat rencana untuk keduanya itu. Maka mulailah Adam menggali dan Hawa memindahkan tanah sehingga bertemu air, lalu ada suara memanggil dari bawahnya: ""Cukup untukmu, wahai Adam ""Setelah selesai membangun rumah suci itu, Allah memberi wahyu kepadanya: ""Hendaknya engkau thawaf mengelilinginya. ""Dan difirmankan kepadanya: Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah suci pertama: ""Kemudian generasi pun silih berganti sampai saatnya Nabi Nuh menunaikan haji ke sana, dan generasi pun terus berganti sesudah itu sampai Nabi Ibrahim mengangkat pondasinya daripadanya. Bahwa Nabi Ibrahim mengangkat fondasi bangunan itu, dijelaskan dalam al-Qur'an, berkaitan dengan firman Allah tentang kegiatan Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah: ""Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ""Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"". (Q.S. Al-Baqarah: 127).","Apa yang dilakukan Nabi Adam setelah turun ke bumi?","Ka'bah","313","what"
"58","7","Masjid Haram di Makkah (2)","1734","Sebagai rumah ibadat yang pertama untuk manusia, Masjid Haram di Makkah itu menurut banyak ulama didirikan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya Hawa yang bersalah melanggar larangan Allah memakan buah terlarang (yang oleh syaithan yang menggoda disebut Syajarat aI-Khuldi Q.S Thaha: 120. Konon Nabi Adam a.s membangun Ka'bah sebagai inti Masjid Haram itu segera setelah ia turun ke bumi, diusir dari surga, karena pelanggarannya tersebut. Tentang Adam sebagai yang pertama mendirikan Masjid Haram, dalam hal ini ialah Ka'bah terdapat sebuah Hadits, bahwa Nabi saw, pernah menerangkan: Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, dan berkata kepada keduanya ""Dirikanlah untukKu rumah suci"". Lalu Jibril membuat rencana untuk keduanya itu. Maka mulailah Adam menggali dan Hawa memindahkan tanah sehingga bertemu air, lalu ada suara memanggil dari bawahnya: ""Cukup untukmu, wahai Adam ""Setelah selesai membangun rumah suci itu, Allah memberi wahyu kepadanya: ""Hendaknya engkau thawaf mengelilinginya. ""Dan difirmankan kepadanya: Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah suci pertama: ""Kemudian generasi pun silih berganti sampai saatnya Nabi Nuh menunaikan haji ke sana, dan generasi pun terus berganti sesudah itu sampai Nabi Ibrahim mengangkat pondasinya daripadanya. Bahwa Nabi Ibrahim mengangkat fondasi bangunan itu, dijelaskan dalam al-Qur'an, berkaitan dengan firman Allah tentang kegiatan Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah: ""Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ""Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"". (Q.S. Al-Baqarah: 127).","Siapa yang membantu Nabi Adam membangun Masjid Haram?","Hawa","139","who"
"59","7","Masjid Haram di Makkah (2)","1734","Sebagai rumah ibadat yang pertama untuk manusia, Masjid Haram di Makkah itu menurut banyak ulama didirikan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya Hawa yang bersalah melanggar larangan Allah memakan buah terlarang (yang oleh syaithan yang menggoda disebut Syajarat aI-Khuldi Q.S Thaha: 120. Konon Nabi Adam a.s membangun Ka'bah sebagai inti Masjid Haram itu segera setelah ia turun ke bumi, diusir dari surga, karena pelanggarannya tersebut. Tentang Adam sebagai yang pertama mendirikan Masjid Haram, dalam hal ini ialah Ka'bah terdapat sebuah Hadits, bahwa Nabi saw, pernah menerangkan: Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, dan berkata kepada keduanya ""Dirikanlah untukKu rumah suci"". Lalu Jibril membuat rencana untuk keduanya itu. Maka mulailah Adam menggali dan Hawa memindahkan tanah sehingga bertemu air, lalu ada suara memanggil dari bawahnya: ""Cukup untukmu, wahai Adam ""Setelah selesai membangun rumah suci itu, Allah memberi wahyu kepadanya: ""Hendaknya engkau thawaf mengelilinginya. ""Dan difirmankan kepadanya: Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah suci pertama: ""Kemudian generasi pun silih berganti sampai saatnya Nabi Nuh menunaikan haji ke sana, dan generasi pun terus berganti sesudah itu sampai Nabi Ibrahim mengangkat pondasinya daripadanya. Bahwa Nabi Ibrahim mengangkat fondasi bangunan itu, dijelaskan dalam al-Qur'an, berkaitan dengan firman Allah tentang kegiatan Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah: ""Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ""Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"". (Q.S. Al-Baqarah: 127).","Siapa yang mengutus Jibril untuk memerintahkan Nabi Adam membangun rumah suci?","Allah","580","who"
"60","7","Masjid Haram di Makkah (2)","1734","Sebagai rumah ibadat yang pertama untuk manusia, Masjid Haram di Makkah itu menurut banyak ulama didirikan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya Hawa yang bersalah melanggar larangan Allah memakan buah terlarang (yang oleh syaithan yang menggoda disebut Syajarat aI-Khuldi Q.S Thaha: 120. Konon Nabi Adam a.s membangun Ka'bah sebagai inti Masjid Haram itu segera setelah ia turun ke bumi, diusir dari surga, karena pelanggarannya tersebut. Tentang Adam sebagai yang pertama mendirikan Masjid Haram, dalam hal ini ialah Ka'bah terdapat sebuah Hadits, bahwa Nabi saw, pernah menerangkan: Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, dan berkata kepada keduanya ""Dirikanlah untukKu rumah suci"". Lalu Jibril membuat rencana untuk keduanya itu. Maka mulailah Adam menggali dan Hawa memindahkan tanah sehingga bertemu air, lalu ada suara memanggil dari bawahnya: ""Cukup untukmu, wahai Adam ""Setelah selesai membangun rumah suci itu, Allah memberi wahyu kepadanya: ""Hendaknya engkau thawaf mengelilinginya. ""Dan difirmankan kepadanya: Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah suci pertama: ""Kemudian generasi pun silih berganti sampai saatnya Nabi Nuh menunaikan haji ke sana, dan generasi pun terus berganti sesudah itu sampai Nabi Ibrahim mengangkat pondasinya daripadanya. Bahwa Nabi Ibrahim mengangkat fondasi bangunan itu, dijelaskan dalam al-Qur'an, berkaitan dengan firman Allah tentang kegiatan Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah: ""Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ""Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"". (Q.S. Al-Baqarah: 127).","Siapa yang menunaikan haji ke Ka'bah?","Nabi Nuh","1140","who"
"61","7","Masjid Haram di Makkah (2)","1734","Sebagai rumah ibadat yang pertama untuk manusia, Masjid Haram di Makkah itu menurut banyak ulama didirikan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya Hawa yang bersalah melanggar larangan Allah memakan buah terlarang (yang oleh syaithan yang menggoda disebut Syajarat aI-Khuldi Q.S Thaha: 120. Konon Nabi Adam a.s membangun Ka'bah sebagai inti Masjid Haram itu segera setelah ia turun ke bumi, diusir dari surga, karena pelanggarannya tersebut. Tentang Adam sebagai yang pertama mendirikan Masjid Haram, dalam hal ini ialah Ka'bah terdapat sebuah Hadits, bahwa Nabi saw, pernah menerangkan: Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, dan berkata kepada keduanya ""Dirikanlah untukKu rumah suci"". Lalu Jibril membuat rencana untuk keduanya itu. Maka mulailah Adam menggali dan Hawa memindahkan tanah sehingga bertemu air, lalu ada suara memanggil dari bawahnya: ""Cukup untukmu, wahai Adam ""Setelah selesai membangun rumah suci itu, Allah memberi wahyu kepadanya: ""Hendaknya engkau thawaf mengelilinginya. ""Dan difirmankan kepadanya: Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah suci pertama: ""Kemudian generasi pun silih berganti sampai saatnya Nabi Nuh menunaikan haji ke sana, dan generasi pun terus berganti sesudah itu sampai Nabi Ibrahim mengangkat pondasinya daripadanya. Bahwa Nabi Ibrahim mengangkat fondasi bangunan itu, dijelaskan dalam al-Qur'an, berkaitan dengan firman Allah tentang kegiatan Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah: ""Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ""Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"". (Q.S. Al-Baqarah: 127).","Siapa yang mengangkat pondasi bangunan Ka'bah?","Nabi Ibrahim","1225","who"
"62","7","Masjid Haram di Makkah (2)","1734","Sebagai rumah ibadat yang pertama untuk manusia, Masjid Haram di Makkah itu menurut banyak ulama didirikan oleh Nabi Adam a.s dan istrinya Hawa yang bersalah melanggar larangan Allah memakan buah terlarang (yang oleh syaithan yang menggoda disebut Syajarat aI-Khuldi Q.S Thaha: 120. Konon Nabi Adam a.s membangun Ka'bah sebagai inti Masjid Haram itu segera setelah ia turun ke bumi, diusir dari surga, karena pelanggarannya tersebut. Tentang Adam sebagai yang pertama mendirikan Masjid Haram, dalam hal ini ialah Ka'bah terdapat sebuah Hadits, bahwa Nabi saw, pernah menerangkan: Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, dan berkata kepada keduanya ""Dirikanlah untukKu rumah suci"". Lalu Jibril membuat rencana untuk keduanya itu. Maka mulailah Adam menggali dan Hawa memindahkan tanah sehingga bertemu air, lalu ada suara memanggil dari bawahnya: ""Cukup untukmu, wahai Adam ""Setelah selesai membangun rumah suci itu, Allah memberi wahyu kepadanya: ""Hendaknya engkau thawaf mengelilinginya. ""Dan difirmankan kepadanya: Engkau adalah manusia pertama, dan ini adalah rumah suci pertama: ""Kemudian generasi pun silih berganti sampai saatnya Nabi Nuh menunaikan haji ke sana, dan generasi pun terus berganti sesudah itu sampai Nabi Ibrahim mengangkat pondasinya daripadanya. Bahwa Nabi Ibrahim mengangkat fondasi bangunan itu, dijelaskan dalam al-Qur'an, berkaitan dengan firman Allah tentang kegiatan Ibrahim dan putranya, Ismail, membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah: ""Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ""Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"". (Q.S. Al-Baqarah: 127).","Apa yang dilakukan Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail, terkait dengan Masjid Haram?","membangun (kembali) Masjid Haram, khususnya Ka'bah","1430","what"
"63","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Apa nama-nama kota yang disebutkan dalam konteks?","Makkah dan ""Bakkah""","59","what"
"64","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Meniadakan kejayaan kaum yang congkak adalah makna dari kata apa?","Makkah","104","what"
"65","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis, dengan makna lain memukul atau menghantam adalah makna kata apa?","Bakkah","443","what"
"66","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Siapa yang berpendapat bahwa nama kota tersebut adalah ""Makkah""?","Ibnu Abbas r.a","611","who"
"67","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Siapa yang mengatakan bahwa nama kota tersebut adalah ""Bakkah""?","At-Tirmidzi","733","who"
"68","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Apa rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadat manusia?","Baitullah","960","what"
"69","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Dalam ayat apa dalam Al-Quran Makkah disebut sebagai Bakkah?","surah Ali Imran: 96","839","what"
"70","8","Asal-usul Nama Makkah (1)","1048","Kota ini mempunyai banyak nama, yang paling terkenal ialah Makkah dan ""Bakkah"". Mengenai asal penamaan ""Makkah"" para penulis sejarah berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, karena kota itu melenyapkan (tamuku), berasal dari kata makka, berarti ""meniadakan"" kejayaan kaum yang congkak. Penulis lain mengatakan, kota tersebut menarik perhatian karena (tamuku) dalam anti menarik perhatian karena mengingini sesuatu"". Demikian juga mengenai nama ""Bakkah"" ada yang mengatakan karena kota tersebut menghantam leher para penguasa yang bengis (tabukku) berasal dari kata bakka yang berarti ""memukul"" atau ""menghantam"". Ibnu Abbas r.a berpendapat di nama Makkah karena banyak orang berbondong-bondong dan berdesak-desakan datang ke kota itu. At-Tirmidzi mengatakan, dinamai bakkah karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong. Di dalam al-Quran surah Ali Imran: 96 Allah berfirman: ""Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.","Apa nama yang diberikan karena melenyapkan kewibawaan kaum yang sombong?","bakkah","765","what"
"71","9","Asal-usul Nama Makkah (2)","1547","Selain nama Bakkah', Allah menyebut dalam firman-Nya Ummul Qura (Induk Negeri). Ibnu Abbas r.a mengatakan, disebut Ummul Qura karena kedudukan dan peranannya yang amat besar, serta di dalamnya terdapat Baitullah. Juga karena kota ini yang tertua dalam sejarah dan menjadi arah kiblat bagi manusia.3 Kota Mekah disebut juga Qaryah"" (Negeri). Firman Allah surat: an-Nahl: 111 ""Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."" Berdasarkan sejumlah pendapat dan firman Allah' maka kota Mekkah ini memiliki peran penting dalam sejarah isrà' miráj. Pertama, kota tersebut adalah kota yang dibangun oleh para Nabi. Kedua, karena di kota ini telah banyak para nabi melakukan kegiatannya dalam menjalankan misi da'wah. Ketiga, kota ini merupakan titik tolak pemberangkatan Muhammad dalam peristiwa isra mi'raj tersebut. Keempat, kota ini juga sebagai sentral peribadatan karena di kota ini terdapat bangunan masjidil Haram. Kelima, di kota inilah Ismail lahir yang nanti keturunannya lahir seorang Nabi terakhir yaitu Muhammad saw. Secara histories kota ini cukup bersejarah dalam kehidupan Muhammad dan perkembangan Islam selanjutnya. Di kota ini pula telah berkembang berbagai ragam peradaban yang nantinya dapat mendukung Islam atau ada sebagian menjadi saingan Islam.","Surat apa yang disebut dalam kutipan ayat berikut: ""Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.""?","an-Nahl","361","what"
"72","9","Asal-usul Nama Makkah (2)","1547","Selain nama Bakkah', Allah menyebut dalam firman-Nya Ummul Qura (Induk Negeri). Ibnu Abbas r.a mengatakan, disebut Ummul Qura karena kedudukan dan peranannya yang amat besar, serta di dalamnya terdapat Baitullah. Juga karena kota ini yang tertua dalam sejarah dan menjadi arah kiblat bagi manusia.3 Kota Mekah disebut juga Qaryah"" (Negeri). Firman Allah surat: an-Nahl: 111 ""Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."" Berdasarkan sejumlah pendapat dan firman Allah' maka kota Mekkah ini memiliki peran penting dalam sejarah isrà' miráj. Pertama, kota tersebut adalah kota yang dibangun oleh para Nabi. Kedua, karena di kota ini telah banyak para nabi melakukan kegiatannya dalam menjalankan misi da'wah. Ketiga, kota ini merupakan titik tolak pemberangkatan Muhammad dalam peristiwa isra mi'raj tersebut. Keempat, kota ini juga sebagai sentral peribadatan karena di kota ini terdapat bangunan masjidil Haram. Kelima, di kota inilah Ismail lahir yang nanti keturunannya lahir seorang Nabi terakhir yaitu Muhammad saw. Secara histories kota ini cukup bersejarah dalam kehidupan Muhammad dan perkembangan Islam selanjutnya. Di kota ini pula telah berkembang berbagai ragam peradaban yang nantinya dapat mendukung Islam atau ada sebagian menjadi saingan Islam.","Siapa yang mengatakan bahwa kota Mekah disebut Ummul Qura karena kedudukan dan peranannya yang amat besar, serta di dalamnya terdapat Baitullah?","Ibnu Abbas r.a","80","who"
"73","9","Asal-usul Nama Makkah (2)","1547","Selain nama Bakkah', Allah menyebut dalam firman-Nya Ummul Qura (Induk Negeri). Ibnu Abbas r.a mengatakan, disebut Ummul Qura karena kedudukan dan peranannya yang amat besar, serta di dalamnya terdapat Baitullah. Juga karena kota ini yang tertua dalam sejarah dan menjadi arah kiblat bagi manusia.3 Kota Mekah disebut juga Qaryah"" (Negeri). Firman Allah surat: an-Nahl: 111 ""Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."" Berdasarkan sejumlah pendapat dan firman Allah' maka kota Mekkah ini memiliki peran penting dalam sejarah isrà' miráj. Pertama, kota tersebut adalah kota yang dibangun oleh para Nabi. Kedua, karena di kota ini telah banyak para nabi melakukan kegiatannya dalam menjalankan misi da'wah. Ketiga, kota ini merupakan titik tolak pemberangkatan Muhammad dalam peristiwa isra mi'raj tersebut. Keempat, kota ini juga sebagai sentral peribadatan karena di kota ini terdapat bangunan masjidil Haram. Kelima, di kota inilah Ismail lahir yang nanti keturunannya lahir seorang Nabi terakhir yaitu Muhammad saw. Secara histories kota ini cukup bersejarah dalam kehidupan Muhammad dan perkembangan Islam selanjutnya. Di kota ini pula telah berkembang berbagai ragam peradaban yang nantinya dapat mendukung Islam atau ada sebagian menjadi saingan Islam.","Siapa yang lahir di kota Mekah dan kemudian keturunannya menjadi Nabi terakhir yaitu Muhammad saw?","Ismail","1223","who"
"74","9","Asal-usul Nama Makkah (2)","1547","Selain nama Bakkah', Allah menyebut dalam firman-Nya Ummul Qura (Induk Negeri). Ibnu Abbas r.a mengatakan, disebut Ummul Qura karena kedudukan dan peranannya yang amat besar, serta di dalamnya terdapat Baitullah. Juga karena kota ini yang tertua dalam sejarah dan menjadi arah kiblat bagi manusia.3 Kota Mekah disebut juga Qaryah"" (Negeri). Firman Allah surat: an-Nahl: 111 ""Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."" Berdasarkan sejumlah pendapat dan firman Allah' maka kota Mekkah ini memiliki peran penting dalam sejarah isrà' miráj. Pertama, kota tersebut adalah kota yang dibangun oleh para Nabi. Kedua, karena di kota ini telah banyak para nabi melakukan kegiatannya dalam menjalankan misi da'wah. Ketiga, kota ini merupakan titik tolak pemberangkatan Muhammad dalam peristiwa isra mi'raj tersebut. Keempat, kota ini juga sebagai sentral peribadatan karena di kota ini terdapat bangunan masjidil Haram. Kelima, di kota inilah Ismail lahir yang nanti keturunannya lahir seorang Nabi terakhir yaitu Muhammad saw. Secara histories kota ini cukup bersejarah dalam kehidupan Muhammad dan perkembangan Islam selanjutnya. Di kota ini pula telah berkembang berbagai ragam peradaban yang nantinya dapat mendukung Islam atau ada sebagian menjadi saingan Islam.","Apa yang terdapat di kota Mekah yang menjadikannya sebagai sentral peribadatan?","bangunan masjidil Haram","1175","what"
"75","9","Asal-usul Nama Makkah (2)","1547","Selain nama Bakkah', Allah menyebut dalam firman-Nya Ummul Qura (Induk Negeri). Ibnu Abbas r.a mengatakan, disebut Ummul Qura karena kedudukan dan peranannya yang amat besar, serta di dalamnya terdapat Baitullah. Juga karena kota ini yang tertua dalam sejarah dan menjadi arah kiblat bagi manusia.3 Kota Mekah disebut juga Qaryah"" (Negeri). Firman Allah surat: an-Nahl: 111 ""Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."" Berdasarkan sejumlah pendapat dan firman Allah' maka kota Mekkah ini memiliki peran penting dalam sejarah isrà' miráj. Pertama, kota tersebut adalah kota yang dibangun oleh para Nabi. Kedua, karena di kota ini telah banyak para nabi melakukan kegiatannya dalam menjalankan misi da'wah. Ketiga, kota ini merupakan titik tolak pemberangkatan Muhammad dalam peristiwa isra mi'raj tersebut. Keempat, kota ini juga sebagai sentral peribadatan karena di kota ini terdapat bangunan masjidil Haram. Kelima, di kota inilah Ismail lahir yang nanti keturunannya lahir seorang Nabi terakhir yaitu Muhammad saw. Secara histories kota ini cukup bersejarah dalam kehidupan Muhammad dan perkembangan Islam selanjutnya. Di kota ini pula telah berkembang berbagai ragam peradaban yang nantinya dapat mendukung Islam atau ada sebagian menjadi saingan Islam.","Apa arti dari Qaryah dalam bahasa Indonesia?","Negeri","332","what"
"76","9","Asal-usul Nama Makkah (2)","1547","Selain nama Bakkah', Allah menyebut dalam firman-Nya Ummul Qura (Induk Negeri). Ibnu Abbas r.a mengatakan, disebut Ummul Qura karena kedudukan dan peranannya yang amat besar, serta di dalamnya terdapat Baitullah. Juga karena kota ini yang tertua dalam sejarah dan menjadi arah kiblat bagi manusia.3 Kota Mekah disebut juga Qaryah"" (Negeri). Firman Allah surat: an-Nahl: 111 ""Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat."" Berdasarkan sejumlah pendapat dan firman Allah' maka kota Mekkah ini memiliki peran penting dalam sejarah isrà' miráj. Pertama, kota tersebut adalah kota yang dibangun oleh para Nabi. Kedua, karena di kota ini telah banyak para nabi melakukan kegiatannya dalam menjalankan misi da'wah. Ketiga, kota ini merupakan titik tolak pemberangkatan Muhammad dalam peristiwa isra mi'raj tersebut. Keempat, kota ini juga sebagai sentral peribadatan karena di kota ini terdapat bangunan masjidil Haram. Kelima, di kota inilah Ismail lahir yang nanti keturunannya lahir seorang Nabi terakhir yaitu Muhammad saw. Secara histories kota ini cukup bersejarah dalam kehidupan Muhammad dan perkembangan Islam selanjutnya. Di kota ini pula telah berkembang berbagai ragam peradaban yang nantinya dapat mendukung Islam atau ada sebagian menjadi saingan Islam.","Apa yang dimaksud dengan ""Ummul Qura""?","Induk Negeri","65","what"
"77","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Apa dua surat yang disebutkan dalam hadist Abu al-Hasan an-Nadawy?","al-Isra': 1 dan an-Najm: 18","1072","what"
"78","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Siapa yang mengatakan bahwa Isra' bukan hanya perjalanan luar biasa, tetapi juga mencakup perjalanan kenabian yang ghaib?","Abu al-Hasan an-Nadawy","633","who"
"79","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Apa nama lain dari Masjid Aqsha?","Bait al-Maqdis","170","what"
"80","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Apa yang dilambangkan ketika Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul di Masjid Aqsha?","persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah","422","what"
"81","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Surat apa yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad merupakan Nabi dua Qiblat?","al-Isra': 1 dan an-Najm: 18","1072","what"
"82","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Siapa yang disebut sebagai nabi dua Qiblat?","Muhammad","1107","who"
"83","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Siapa yang menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam?","Nabi Muhammad","609","who"
"84","10","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (1)","1895","Masjid Aqsha adalah tujuan Israk Nabi, serta titik tolak beliau melakukan Mi'raj, menurut Sidrat al Muntaha menghadap Tuhan Seru sekalian alam. Masjid Aqsha yakni masjid Bait al-Maqdis, dikatakan Aqsha karena dia masjid yang paling jauh yang dikunjungi, dan ditekankan untuk dikunjungi setelah Masjidil Haram. Di Masjid Aqsha Nabi menjadi imam shalat untuk seluruh para Rasul, sejak dari Nabi Adam, ini jelas melambangkan persamaan dasar dan kontinuitas agama Allah seperti apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan agama itu berkembang dari bentuk yang dibawa Nabi Adam mencapai kesempurnaan pada zaman Nabi Muhammad.
Menurut Abu al-Hasan an-Nadawy: Isra' bukan hanya kejadian luar biasa yang terjadi pada diri Muhammad yang memberi gambaran tentang sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, menembus cakrawala langit dan bumi dengan mata kepala, tetapi lebih dan itu mencakup perjalanan kenabian yang ghaib ini ke dimensi yang sangat halus dan mendalam serta dipenuhi berbagai hikmah, antara lain adalah: seperti yang diungkapkan dalam dua surat yang mulia yaitu al-Isra': 1 dan an-Najm: 18, bahwa Muhammad adalah Nabi dua Qiblat, Imam di Timur dan di Barat, pewaris nabi sebelumnya, pemimpin generasi sesudahnya.
Sesungguhnya dapat diambil pelajaran dan pribadi Rasulullah dan dari perjalanan isra'nya di Bayt al-Haram sampai ke Masjid al-Aqsha. Semua itu merupakan bukti dan keuniversalan risalahnya dan keabadian kepemimpinannya, serta kesesuaiannya dengan berbagai tempat dan masa. Mengenai proses terjadinya pertemuan antara Nahi Muhammad dengan para Ambiya yang lain, tentulah itu merupakan masalah ghaib yang harus diimani. Sementara itu, para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai peristiwa Isra' dan Mi'raj, apakah terjadi dengan ruh atau jasad sekaligus Menurut 'Aisyah hanya terjadi dengan ruh ""Tidak diangkat jasad Rasulullah, akan tetapi Allah hanya memperjalankan ruhnya.","Menurut pendapat siapa terjadi Isra' dan Mi'raj hanya dengan ruh saja?","'Aisyah","1782","who"
"85","11","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (2)","1961","Namun di hadapan Allah hal itu tidaklah luar biasa, karena jika Allah menghendaki sesuatu tentulah terjadi. Dalam al-Qur'an sendiri terdapat keterangan yang cukup jelas mengenai perjalanan Masjid Aqsha, bahwa ia telah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, keterangan tersebut justru diangkat dalam surat al Isra' 4-8 yang peneguhannya dibuka dengan perjalanan Isra' dan Mi'raj, ""Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ""Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar"". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam firman di atas disebutkan bahwa Anak cucu Isra'il ditakdirkan dalam Kitab membuat kerusakan dua kali (menurut ahli tafsir berarti Lawh al-Mahfuzh ataupun kitab Taurat). Dan pada kedua pengerusakan tersebut Allah mengirim ahzabnya berupa penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi.","Apa yang dijelaskan dalam surat al Isra' 4-8?","perjalanan Masjid Aqsha","178","what"
"86","11","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (2)","1961","Namun di hadapan Allah hal itu tidaklah luar biasa, karena jika Allah menghendaki sesuatu tentulah terjadi. Dalam al-Qur'an sendiri terdapat keterangan yang cukup jelas mengenai perjalanan Masjid Aqsha, bahwa ia telah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, keterangan tersebut justru diangkat dalam surat al Isra' 4-8 yang peneguhannya dibuka dengan perjalanan Isra' dan Mi'raj, ""Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ""Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar"". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam firman di atas disebutkan bahwa Anak cucu Isra'il ditakdirkan dalam Kitab membuat kerusakan dua kali (menurut ahli tafsir berarti Lawh al-Mahfuzh ataupun kitab Taurat). Dan pada kedua pengerusakan tersebut Allah mengirim ahzabnya berupa penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi.","Dimana keterangan mengenai perjalanan Masjid Aqsha diangkat dalam al-Qur'an?","surat al Isra' 4-8","302","where"
"87","11","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (2)","1961","Namun di hadapan Allah hal itu tidaklah luar biasa, karena jika Allah menghendaki sesuatu tentulah terjadi. Dalam al-Qur'an sendiri terdapat keterangan yang cukup jelas mengenai perjalanan Masjid Aqsha, bahwa ia telah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, keterangan tersebut justru diangkat dalam surat al Isra' 4-8 yang peneguhannya dibuka dengan perjalanan Isra' dan Mi'raj, ""Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ""Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar"". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam firman di atas disebutkan bahwa Anak cucu Isra'il ditakdirkan dalam Kitab membuat kerusakan dua kali (menurut ahli tafsir berarti Lawh al-Mahfuzh ataupun kitab Taurat). Dan pada kedua pengerusakan tersebut Allah mengirim ahzabnya berupa penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi.","Apa yang ditakdirkan bagi Anak cucu Isra'il dalam Kitab?","membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali","469","what"
"88","11","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (2)","1961","Namun di hadapan Allah hal itu tidaklah luar biasa, karena jika Allah menghendaki sesuatu tentulah terjadi. Dalam al-Qur'an sendiri terdapat keterangan yang cukup jelas mengenai perjalanan Masjid Aqsha, bahwa ia telah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, keterangan tersebut justru diangkat dalam surat al Isra' 4-8 yang peneguhannya dibuka dengan perjalanan Isra' dan Mi'raj, ""Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ""Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar"". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam firman di atas disebutkan bahwa Anak cucu Isra'il ditakdirkan dalam Kitab membuat kerusakan dua kali (menurut ahli tafsir berarti Lawh al-Mahfuzh ataupun kitab Taurat). Dan pada kedua pengerusakan tersebut Allah mengirim ahzabnya berupa penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi.","Siapakah yang dikirim oleh Allah pada saat hukuman bagi kedua kejahatan itu?","hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar","694","who"
"89","11","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (2)","1961","Namun di hadapan Allah hal itu tidaklah luar biasa, karena jika Allah menghendaki sesuatu tentulah terjadi. Dalam al-Qur'an sendiri terdapat keterangan yang cukup jelas mengenai perjalanan Masjid Aqsha, bahwa ia telah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, keterangan tersebut justru diangkat dalam surat al Isra' 4-8 yang peneguhannya dibuka dengan perjalanan Isra' dan Mi'raj, ""Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ""Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar"". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam firman di atas disebutkan bahwa Anak cucu Isra'il ditakdirkan dalam Kitab membuat kerusakan dua kali (menurut ahli tafsir berarti Lawh al-Mahfuzh ataupun kitab Taurat). Dan pada kedua pengerusakan tersebut Allah mengirim ahzabnya berupa penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi.","Apa yang terjadi pada kedua pengerusakan yang ditakdirkan bagi Anak cucu Isra'il?","penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi","1906","what"
"90","11","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (2)","1961","Namun di hadapan Allah hal itu tidaklah luar biasa, karena jika Allah menghendaki sesuatu tentulah terjadi. Dalam al-Qur'an sendiri terdapat keterangan yang cukup jelas mengenai perjalanan Masjid Aqsha, bahwa ia telah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, keterangan tersebut justru diangkat dalam surat al Isra' 4-8 yang peneguhannya dibuka dengan perjalanan Isra' dan Mi'raj, ""Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ""Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar"". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam firman di atas disebutkan bahwa Anak cucu Isra'il ditakdirkan dalam Kitab membuat kerusakan dua kali (menurut ahli tafsir berarti Lawh al-Mahfuzh ataupun kitab Taurat). Dan pada kedua pengerusakan tersebut Allah mengirim ahzabnya berupa penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi.","Apa yang terjadi pada Masjid Aqsha?","penghancuran sebanyak dua kali","228","what"
"91","11","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (2)","1961","Namun di hadapan Allah hal itu tidaklah luar biasa, karena jika Allah menghendaki sesuatu tentulah terjadi. Dalam al-Qur'an sendiri terdapat keterangan yang cukup jelas mengenai perjalanan Masjid Aqsha, bahwa ia telah mengalami penghancuran sebanyak dua kali, keterangan tersebut justru diangkat dalam surat al Isra' 4-8 yang peneguhannya dibuka dengan perjalanan Isra' dan Mi'raj, ""Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: ""Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar"". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.
Dalam firman di atas disebutkan bahwa Anak cucu Isra'il ditakdirkan dalam Kitab membuat kerusakan dua kali (menurut ahli tafsir berarti Lawh al-Mahfuzh ataupun kitab Taurat). Dan pada kedua pengerusakan tersebut Allah mengirim ahzabnya berupa penghancuran Masjid Aqsha dan terhinanya bangsa Yahudi.","Surat apa yang mengangkat keterangan tentang Masjid Aqsha?","surat al Isra'","302","what"
"92","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Apa nama buku yang ditulis oleh Ibn Khaldun?","Muqaddimah","307","what"
"93","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Siapa yang menaklukkan Samaria dan Judea?","Nebukadnezar","340","who"
"94","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Apa yang dilakukan Nebukadnezar terhadap Masjid Aqsha?","menghancurkan","413","what"
"95","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Siapa yang berhasil mengembalikan bangsa Yahudi ke Yerusalem setelah penghancuran Masjid Aqsha yang pertama?","raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah","668","who"
"96","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Siapa yang berhasil mengakhiri penjajahan Yunani?","kaum Yahudi","1242","who"
"97","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Siapa penguasa Yahudi pada saat bangsa Romawi menyerbu Yerusalem dan menghancurkan Masjid Aqsha?","Raja Herodus","1509","who"
"98","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Siapa yang memimpin tentara Romawi saat menghancurkan Yerusalem dan Masjid Aqsha?","Titus","1670","who"
"99","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Apa yang disebut kaum Yahudi sebagai pengasingan mereka setelah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua?","""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile)","1917","what"
"100","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Siapa penulis tafsir yang lebih menekankan sudut pandang kesejarahan dalam mengulas peristiwa penghancuran Masjid Aqsha?","Ibn Khaldun","232","who"
"101","12","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (3)","1999","Banyak ulama tafsir yang telah mengulas peristiwa pengerusakan pertama dan pengerusakan kedua masjid Aqsha tersebut, seperti Zamakhsyari dalam tafsirnya al-Kasyayaf, Ibn Katsir, Tafsir al-Baydiwi, Tafsir al-Khazin, namun keterangan Ibn Khaldun lebih ilmiah dan sudut pandang kesejarahan, yang ditulis dalam Muqaddimah. Menurut Ibn Khaldun, Nebukadnezar menaklukkan Samaria, kemudian Judea dan menyerbu Yerusalem, menghancurkan Masjid Aqsha, membakar Taurat dan mematikan agama Yahudi. Nebukadnezar kemudian memboyong orang-orang Yahudi ke negerinya (untuk dijadikan budak), ini adalah peristiwa penghancuran Masjid Aqsha yang pertama. Selang tujuh puluh tahun seorang raja Persia dan dinasti Kiyaniyyah (Achaemenid) berhasil mengembalikan bangsa Yahudi itu ke Yerusalem, setelah mengalahkan Babylonia dalam suatu peperangan. Kaum Yahudi membangun kembali masjid mereka (Masjid Aqsha) menurut bentuk aslinya (dan zaman Nabi Sulayman). Tapi pusat ibadat itu hanya untuk kegiatan keagamaan para pendeta saja, tanpa makna kekuasaan politik seperti sebelumnya. Kekuasaan politik berada di tangan bangsa Persia.
Iskandar Agung dan Yunani mengalahkan Persia, dan kaum Yahudi berada dalam kekuasaan Yunani. Tetapi kekuasaan ini segera melemah, dan kaum Yahudi bangkit kembali serta berhasil mengakhiri penjajahan Yunani. Kini kekuasaan kaum Yahudi ada di tangan kaum pendeta Hasmonean (Barn Hasyrnanaya), sampai mereka dikalahkan oleh bangsa Romawi Pada waktu Romawi menyerbu Yerusalem, kaum Yahudi diperintah oleh Raja Herodus, seorang penguasa Yahudi (konon berdarah Arab, namun berbudaya Yunani), yang kawin dengan wanita dari klan Hasmonean. Tentara Romawi, dipimpin oleh Titus, menghancurkan Yerusalem, meratakan Masjid Aqsha dengan tanah, dan mengasingkan orang-orang Yahudi ke Roma dan ke daerah yang lebih jauh lagi. Inilah penghancuran Masjid Aqsha yang kedua, dan pengasingan tersebut disebut kaum Yahudi sebagai ""Pengasingan Besar"" (Al-Jalwat Al-Kubra atau Al-Jala' Al-Akbar, the Great Exile).","Siapa yang mengalahkan persia?","Iskandar Agung dan Yunani","1108","who"
"102","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Apa yang disebut dengan al-Masjid al-Aqsha?","seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem","82","what"
"103","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Siapakah yang pertama kali membangun Masjid Aqsha?","Nabi Sulayman","295","who"
"104","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Siapakah yang membangun kembali Masjid Aqsha yang pertama kali dibangun oleh Nabi Sulayman?","Uzair","496","who"
"105","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Siapa yang membangun kembali Masjid Aqsha yang kedua kalinya?","raja Yahudi Herados","591","who"
"106","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Kapan Masjid Aqsha yang kedua kalinya dihancurkan?","tahun 70 Masehi","821","when"
"107","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Apa yang dibangun oleh orang-orang Romawi di atas bekas Masjid Aqsha?","patung Dewi Aelia","1106","what"
"108","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Apa yang dilakukan orang Romawi terhadap Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha?","melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian","919","what"
"109","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Siapa yang mengenal Bayt al-Maqdis sebagai Iliyya","Orang Arab","1227","who"
"110","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Siapa yang datang ke Bayt al-Maqdis untuk menandatangani perjanjian damai?","Umar","1342","who"
"111","13","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (4)","1477","Ibn Taimiyah, mengatakan bahwa yang sesungguhnya disebut al-Masjid al-Aqsha ialah seluruh kompleks di atas bukit Mona di Bayt al-Maqdis atau Yerusalem itu, yang sekarang dikenal sebagai al-Haram al-Syarif. Di atas kompleks al-Haram al-Syarif itulah dahulu berdiri Masjid Aqsha yang pertama oleh Nabi Sulayman, yang oleh orang Arab juga dinamakan Hailal Sulayman (dan diinggriskan menjadi Solomon Temple). Masjid Aqsha yang didirikan oleh nabi Sulayman ini dihancurkan oleh Nebukadnezar. Kemudian Uzair, dengan bantuan seorang raja Persia, Bahman, membangunnya kembali secara sederhana. Lalu raja Yahudi Herados (yang agung, begitu kaum Yahudi menyebutnya), membangun kembali Masjid itu dengan amat mega, di saat-saat kelahiran Nabi Isa al-Masih. Masjid Aqsha yang kedua ini kemudian dihancurkan oleh Titus dan Roma, pada tahun 70 Masehi. Dan orang-orang Romawi, karena kebencian mereka terhadap bangsa Yahudi, berusaha melenyapkan sama sekali sisa-sisa keyahudian pada Bayt al-Maqdis dan bekas Masjid Aqsha itu, dengan menjadikannya pusat penyembahan berhala mereka. Di atas bekas Masjid itu mereka bangun patung Dewi Aelia, berhala Romawi dan nama Yerusalem atau Bayt al-Maqdis pun diubah menjadi Aelia Kapitolina, atau Aeli. Orang Arab mengenalnya sebagai Iliyya, sehingga nama inipun tercantum dalam naskah perjanjian keamanan yang dibuat Umar untuk penduduk Bayt al-Maqdis pada tahun 641 M. Umar sendiri yang datang ke sana untuk menandatangani perjanjian damai tersebut.","Kapan perjanjian keamanan untuk penduduk Bayt al-Maqdis dibuat oleh Umar?","tahun 641 M","1382","when"
"112","14","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (5)","1458","Pada waktu Helena (ibu Raja Konstantin) membangun Gereja Kiamatnya, karena kemarahannya kepada kaum Yahudi ia diperintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci, kiblat kaum Yahudi dengan sampah dan kotoran, selain itu dia perintahkan pula untuk menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha (peninggalan Herodus) yang masih berdiri, sehingga yang akhirnya tersisa hanyalah sebuah tembok, yang oleh orang Yahudi disebut ""Tembok Ratap"" (Wailing Wall). Tembok itu kini merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi dan menjadi tujuan kunjungan mereka yang terpenting.
Keadaan seperti itulah yang didapati oleh Umar ibn al-Khaththab ketika memasuki kompleks bekas Masjid Aqsha itu, yang kemudian ia dan kaum muslim membersihkan, lalu didirikan masjid di situ. 'Umar memilih tempat di sebelah selatan Shakhrah, menghadap ke Makkah dan membelakangi Shakhrah. Kelak masjid itu dibangun dengan megah oleh Khalifah al-Walid ibn 'Abd al-Malik. Tapi sebelum pembangunan masjid itu oleh Khalifah al-Walid, sebuah kubah yang sangat indah, yang ditopang oleh bangunan bersegi delapan (octagonal) pada tahun 72 H/691 M didirikan oleh Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid, persis di atas Shakrah atau Karang Suci itu. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Qubbat al-Shakhrah (The Dome of the Rock), karena dirancang untuk melindungi Karang Suci, Kiblat pertama Islam, dan tempat Nabi s.a.w menjejakkan kaki beliau menuju Sidrat al-Muntaha dalam peristiwa Mi'raj.","Siapakah yang memerintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci dan menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha?","Helena","11","who"
"113","14","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (5)","1458","Pada waktu Helena (ibu Raja Konstantin) membangun Gereja Kiamatnya, karena kemarahannya kepada kaum Yahudi ia diperintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci, kiblat kaum Yahudi dengan sampah dan kotoran, selain itu dia perintahkan pula untuk menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha (peninggalan Herodus) yang masih berdiri, sehingga yang akhirnya tersisa hanyalah sebuah tembok, yang oleh orang Yahudi disebut ""Tembok Ratap"" (Wailing Wall). Tembok itu kini merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi dan menjadi tujuan kunjungan mereka yang terpenting.
Keadaan seperti itulah yang didapati oleh Umar ibn al-Khaththab ketika memasuki kompleks bekas Masjid Aqsha itu, yang kemudian ia dan kaum muslim membersihkan, lalu didirikan masjid di situ. 'Umar memilih tempat di sebelah selatan Shakhrah, menghadap ke Makkah dan membelakangi Shakhrah. Kelak masjid itu dibangun dengan megah oleh Khalifah al-Walid ibn 'Abd al-Malik. Tapi sebelum pembangunan masjid itu oleh Khalifah al-Walid, sebuah kubah yang sangat indah, yang ditopang oleh bangunan bersegi delapan (octagonal) pada tahun 72 H/691 M didirikan oleh Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid, persis di atas Shakrah atau Karang Suci itu. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Qubbat al-Shakhrah (The Dome of the Rock), karena dirancang untuk melindungi Karang Suci, Kiblat pertama Islam, dan tempat Nabi s.a.w menjejakkan kaki beliau menuju Sidrat al-Muntaha dalam peristiwa Mi'raj.","Apa yang tersisa setelah Shakhrah atau Karang Suci ditimbuni dan sisa-sisa Masjid Aqsha dihancurkan?","""Tembok Ratap"" (Wailing Wall)","416","what"
"114","14","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (5)","1458","Pada waktu Helena (ibu Raja Konstantin) membangun Gereja Kiamatnya, karena kemarahannya kepada kaum Yahudi ia diperintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci, kiblat kaum Yahudi dengan sampah dan kotoran, selain itu dia perintahkan pula untuk menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha (peninggalan Herodus) yang masih berdiri, sehingga yang akhirnya tersisa hanyalah sebuah tembok, yang oleh orang Yahudi disebut ""Tembok Ratap"" (Wailing Wall). Tembok itu kini merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi dan menjadi tujuan kunjungan mereka yang terpenting.
Keadaan seperti itulah yang didapati oleh Umar ibn al-Khaththab ketika memasuki kompleks bekas Masjid Aqsha itu, yang kemudian ia dan kaum muslim membersihkan, lalu didirikan masjid di situ. 'Umar memilih tempat di sebelah selatan Shakhrah, menghadap ke Makkah dan membelakangi Shakhrah. Kelak masjid itu dibangun dengan megah oleh Khalifah al-Walid ibn 'Abd al-Malik. Tapi sebelum pembangunan masjid itu oleh Khalifah al-Walid, sebuah kubah yang sangat indah, yang ditopang oleh bangunan bersegi delapan (octagonal) pada tahun 72 H/691 M didirikan oleh Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid, persis di atas Shakrah atau Karang Suci itu. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Qubbat al-Shakhrah (The Dome of the Rock), karena dirancang untuk melindungi Karang Suci, Kiblat pertama Islam, dan tempat Nabi s.a.w menjejakkan kaki beliau menuju Sidrat al-Muntaha dalam peristiwa Mi'raj.","Siapa yang membersihkan bekas Masjid Aqsha dan mendirikan masjid di situ?","Umar ibn al-Khaththab","606","who"
"115","14","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (5)","1458","Pada waktu Helena (ibu Raja Konstantin) membangun Gereja Kiamatnya, karena kemarahannya kepada kaum Yahudi ia diperintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci, kiblat kaum Yahudi dengan sampah dan kotoran, selain itu dia perintahkan pula untuk menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha (peninggalan Herodus) yang masih berdiri, sehingga yang akhirnya tersisa hanyalah sebuah tembok, yang oleh orang Yahudi disebut ""Tembok Ratap"" (Wailing Wall). Tembok itu kini merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi dan menjadi tujuan kunjungan mereka yang terpenting.
Keadaan seperti itulah yang didapati oleh Umar ibn al-Khaththab ketika memasuki kompleks bekas Masjid Aqsha itu, yang kemudian ia dan kaum muslim membersihkan, lalu didirikan masjid di situ. 'Umar memilih tempat di sebelah selatan Shakhrah, menghadap ke Makkah dan membelakangi Shakhrah. Kelak masjid itu dibangun dengan megah oleh Khalifah al-Walid ibn 'Abd al-Malik. Tapi sebelum pembangunan masjid itu oleh Khalifah al-Walid, sebuah kubah yang sangat indah, yang ditopang oleh bangunan bersegi delapan (octagonal) pada tahun 72 H/691 M didirikan oleh Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid, persis di atas Shakrah atau Karang Suci itu. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Qubbat al-Shakhrah (The Dome of the Rock), karena dirancang untuk melindungi Karang Suci, Kiblat pertama Islam, dan tempat Nabi s.a.w menjejakkan kaki beliau menuju Sidrat al-Muntaha dalam peristiwa Mi'raj.","Dimana Umar memilih tempat untuk mendirikan masjid dan menghadap ke arah mana?","di sebelah selatan Shakhrah","776","where"
"116","14","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (5)","1458","Pada waktu Helena (ibu Raja Konstantin) membangun Gereja Kiamatnya, karena kemarahannya kepada kaum Yahudi ia diperintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci, kiblat kaum Yahudi dengan sampah dan kotoran, selain itu dia perintahkan pula untuk menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha (peninggalan Herodus) yang masih berdiri, sehingga yang akhirnya tersisa hanyalah sebuah tembok, yang oleh orang Yahudi disebut ""Tembok Ratap"" (Wailing Wall). Tembok itu kini merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi dan menjadi tujuan kunjungan mereka yang terpenting.
Keadaan seperti itulah yang didapati oleh Umar ibn al-Khaththab ketika memasuki kompleks bekas Masjid Aqsha itu, yang kemudian ia dan kaum muslim membersihkan, lalu didirikan masjid di situ. 'Umar memilih tempat di sebelah selatan Shakhrah, menghadap ke Makkah dan membelakangi Shakhrah. Kelak masjid itu dibangun dengan megah oleh Khalifah al-Walid ibn 'Abd al-Malik. Tapi sebelum pembangunan masjid itu oleh Khalifah al-Walid, sebuah kubah yang sangat indah, yang ditopang oleh bangunan bersegi delapan (octagonal) pada tahun 72 H/691 M didirikan oleh Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid, persis di atas Shakrah atau Karang Suci itu. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Qubbat al-Shakhrah (The Dome of the Rock), karena dirancang untuk melindungi Karang Suci, Kiblat pertama Islam, dan tempat Nabi s.a.w menjejakkan kaki beliau menuju Sidrat al-Muntaha dalam peristiwa Mi'raj.","Siapa yang mendirikan kubah indah di atas Karang Suci pada tahun 72 H/691 M?","Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan","1118","who"
"117","14","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (5)","1458","Pada waktu Helena (ibu Raja Konstantin) membangun Gereja Kiamatnya, karena kemarahannya kepada kaum Yahudi ia diperintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci, kiblat kaum Yahudi dengan sampah dan kotoran, selain itu dia perintahkan pula untuk menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha (peninggalan Herodus) yang masih berdiri, sehingga yang akhirnya tersisa hanyalah sebuah tembok, yang oleh orang Yahudi disebut ""Tembok Ratap"" (Wailing Wall). Tembok itu kini merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi dan menjadi tujuan kunjungan mereka yang terpenting.
Keadaan seperti itulah yang didapati oleh Umar ibn al-Khaththab ketika memasuki kompleks bekas Masjid Aqsha itu, yang kemudian ia dan kaum muslim membersihkan, lalu didirikan masjid di situ. 'Umar memilih tempat di sebelah selatan Shakhrah, menghadap ke Makkah dan membelakangi Shakhrah. Kelak masjid itu dibangun dengan megah oleh Khalifah al-Walid ibn 'Abd al-Malik. Tapi sebelum pembangunan masjid itu oleh Khalifah al-Walid, sebuah kubah yang sangat indah, yang ditopang oleh bangunan bersegi delapan (octagonal) pada tahun 72 H/691 M didirikan oleh Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid, persis di atas Shakrah atau Karang Suci itu. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Qubbat al-Shakhrah (The Dome of the Rock), karena dirancang untuk melindungi Karang Suci, Kiblat pertama Islam, dan tempat Nabi s.a.w menjejakkan kaki beliau menuju Sidrat al-Muntaha dalam peristiwa Mi'raj.","Apa nama bangunan yang didirikan Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan di atas Karang Suci?","Qubbat al-Shakhrah","1251","what"
"118","14","Masjid Aqsha di Bait al-Maqdis (5)","1458","Pada waktu Helena (ibu Raja Konstantin) membangun Gereja Kiamatnya, karena kemarahannya kepada kaum Yahudi ia diperintahkan untuk menimbuni Shakhrah atau Karang Suci, kiblat kaum Yahudi dengan sampah dan kotoran, selain itu dia perintahkan pula untuk menghancurkan sisa-sisa Masjid Aqsha (peninggalan Herodus) yang masih berdiri, sehingga yang akhirnya tersisa hanyalah sebuah tembok, yang oleh orang Yahudi disebut ""Tembok Ratap"" (Wailing Wall). Tembok itu kini merupakan tempat paling suci bagi kaum Yahudi dan menjadi tujuan kunjungan mereka yang terpenting.
Keadaan seperti itulah yang didapati oleh Umar ibn al-Khaththab ketika memasuki kompleks bekas Masjid Aqsha itu, yang kemudian ia dan kaum muslim membersihkan, lalu didirikan masjid di situ. 'Umar memilih tempat di sebelah selatan Shakhrah, menghadap ke Makkah dan membelakangi Shakhrah. Kelak masjid itu dibangun dengan megah oleh Khalifah al-Walid ibn 'Abd al-Malik. Tapi sebelum pembangunan masjid itu oleh Khalifah al-Walid, sebuah kubah yang sangat indah, yang ditopang oleh bangunan bersegi delapan (octagonal) pada tahun 72 H/691 M didirikan oleh Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid, persis di atas Shakrah atau Karang Suci itu. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Qubbat al-Shakhrah (The Dome of the Rock), karena dirancang untuk melindungi Karang Suci, Kiblat pertama Islam, dan tempat Nabi s.a.w menjejakkan kaki beliau menuju Sidrat al-Muntaha dalam peristiwa Mi'raj.","Kapan Khalifah 'Abd al-Malik ibn Marwan, ayah al-Walid membangun sebuah kubah?","72 H/691 M","1092","when"
"119","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Apa saja tiga garis keturunan besar kaum Arab?","Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah","139","what"
"120","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Siapa saja kaum Arab kuno yang termasuk ke dalam kaum Arab Ba'idah?","kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq","227","who"
"121","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Dari keturunan mana Arab 'Aribah berasal?","jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan","407","who"
"122","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Apa saja dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah?","Kahlan dan Himyar","829","what"
"123","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku, sebutkan suku tersebut?","Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik","887","who"
"124","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Berapa jumlah suku terkemuka yang kurang lebih lahir dari jalur Himyar?","dua belas","970","how many"
"125","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Sebutkan suku yang termasuk keturunan Tsa'labah?","Aus dan Khazraj","1590","who"
"126","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Siapa yang menetap di Hijaz dan mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah?","Tsa'labah bin 'Amr","1481","who"
"127","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Marga Azd melancong mengikuti instruksi siapa?","Imran bin Amr Muzaiqiya","1456","who"
"128","15","Sejarah Sosial-Politik Arab (1)","1824","Masyarakat Arab terbagi ke dalam kaum-kaum atau klan. Para sejarawan menggolongkan kaum Arab berdasarkan tiga garis keturunan besar, yakni Ba'idah, 'Aribah, dan Musta'ribah. Arab Ba'idah adalah kaum Arab kuno yang terdiri dari kaum 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, dan Imlaq. Data detail mengenai kaum-kaum tersebut sudah sangat sulit ditemukan; bisa dikatakan punah. Kemudian ada Arab 'Aribah yang berasal dari jalur Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan atau dikenal dengan suku Qahthaniyyah. Terakhir kaum Musta'ribah yang merupakan garis keturunan dari Nabi Isma'il AS. Dari ketiga kaum tersebut, hanya Arab Aribah dan Musta'ribah saja yang masih eksis sampai sekarang.
Arab 'Aribah tumbuh dan berkembang di wilayah Yaman. Ada dua kabilah besar dari kaum Qathan (Arab 'Aribah) yang disebutkan dalam sejarah. Dua kabilah tersebut adalah Kahlan dan Himyar. Dari jalur Kahlan lahir beberapa suku; Zaid al-Jumhur, Qudha'ah, dan Sakasik. Sedang dari jalur Himyar kurang lebih lahir dua belas suku terkemuka; Hamdan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azad, Aus, Khazraj, dan anak turun Jafnah, yang nantinya dari mereka banyak menjadi raja Syam. Menurut fakta sejarah, antara kabilah Kahlan dan Himyar terjadi sebuah perselisihan yang mengakibatkan keluarnya kabilah Kahlan dari Yaman. Setelah ditendang dari tanah lahirnya oleh kabilah Himyar, marga-marga Kahlan menyebar ke penjuru Jazirah Arab. Marga Azd melancong mengikuti instruksi sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya. Tsa'labah bin 'Amr dari Azd menetap di Hijaz, mendapatkan tempat tinggal di antara Dzi Qar dan Tsa'labiyyah. Aus dan Khazraj termasuk keturunan Tsa'labah. Di antara marga-marga yang kompleks itu ada yang berpindah ke Hijaz. Di antaranya adalah Harits bin Amr (Khuza'ah) yang kemudian melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum.","Siapa yang melakukan penyerangan pada penduduk asli, suku-suku Jurhum?","Harits bin Amr","1725","who"
"129","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Siapa moyang tertua dari Arab Musta'ribah?","Ibrahim","78","who"
"130","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Dari mana asal-usul Nabi Ibrahim?","kota Ur","156","where"
"131","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Siapa istri Nabi Ibrahim yang lama tidak mendapat keturunan?","Sarah","563","who"
"132","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Siapa nama istri dari Nabi ismail?","Halah binti Harits al-Jurhumi","1075","who"
"133","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Berapa jumlah anak dari Nabi Isma'il?","dua belas","1134","how many"
"134","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Siapa keturunan Nabi Isma'il yang masih bertahan?","Nabit dan Qaidar","1333","who"
"135","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Siapa yang melahirkan Adnan?","Qaidar","1351","who"
"136","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Siapa kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad?","Adnan","1483","who"
"137","16","Sejarah Sosial-Politik Arab (2)","1604","Sementara itu, Arab Musta'ribah merupakan garis keturunan Ismail bin Ibrahim. Ibrahim adalah moyang tertua dari Arab Musta'ribah. Nabi Ibrahim berasal dari kota Ur, ibu kota Babilonia (Iraq). Setelah dari Iraq Ibrahim melanjutkan perjalanannya dari Haran menuju Palestina (markas dakwah Ibrahim) dan sempat pergi ke Mesir bersama dengan istrinya Sarah. Dikatakan dalam sejarah bahwa pada saat itu, Fir'aun (Ramses) menghadiahkan kepada Sarah anak putrinya, yaitu Hajar. Mereka kembali bersama-sama ke Palestina. Karena lama tidak mempunyai keturunan saat bersama Sarah, kemudian dinikahkanlah Hajar dengan Ibrahim yang tak lama dianugerahi seorang anak sholeh yang nantinya juga akan menjadi nabi yaitu Isma'il. Setelah beranjak dewasa, Nabi Isma'il menikah dengan salah seorang dari suku Jurhum. Akan tetepi pernikahan mereka akhirnya kandas. Ibu Ism'ail sudah meninggal dunia setelah pernikahan anaknya dengan suku Jurhum. Lalu Isma'il menikah lagi dengan putri dari seorang kepala dan pemuka suku Jurhum, Madhdhadh bin Amr. Disebut dalam sejarah nama istri Isma'il adalah Halah binti Harits al-Jurhumi. Dengannya Isma'il dikarunia dua belas anak kesemuanya laki-laki; Nabit, Qaidar, Adbhail, Mibsyam, Misyma', Duma, Misya, Hidad, Yutma, Yathur, Nafis dan Qidaman. Dari kedua belas anak ini yang keturunannya masih bertahan adalah Nabit dan Qaidar. Qaidar melahirkan Adnan, dan dari sinilah nama Adnaniyyah muncul. Keterjagaan nasab Rasulullah sampai Adnan tidak disangsikan lagi. Adnan adalah kakek ke dua puluh satu dari Nabi Muhammad. Sedang antara Ibrahim dan Adnan terbentang empat puluh generasi.","Berapa generasi antara Ibrahim dan Adnan?","empat puluh","1583","how many"
"138","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Apa nama kerajaan yang dibangun oleh Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan?","Kerajaan Saba'","173","what"
"139","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Siapakah Ratu yang terkenal dari kerajaan Saba'?","Ratu Bilqis","402","who"
"140","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Dimana cerita tentang Ratu Bilqis di ceritakan dalam Al-Qur'an?","surah an-Naml ayat 20-24","560","where"
"141","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Apa tujuan dibuatnya Bendungan Ma'rib?","untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya","715","what"
"142","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Apa yang membuat Yaman menjadi negeri yang subur setelah Bendungan Ma'rib dibangun?","Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun","1066","what"
"143","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Apa penyebab keruntuhan Kerajaan Saba'?","berpaling dari seruan para Rasul utusan","1363","what"
"144","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Siapa yang mendirikan Kerajaan Himyariyah setelah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah?","suku Himyar","1686","who"
"145","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Apa yang terjadi setelah Bendungan Ma'rib dibangun?","Yaman menjadi sebuah negeri yang subur","1026","what"
"146","17","Sejarah Sosial-Politik Arab (3)","1785","Dalam bidang politik, muncul dua pemerintahan besar yang menghegemoni bangsa Arab, yaitu pemerintahan Yaman dan Hirah. Di daerah Yaman terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Saba'. Kerajaan Saba' dibangun oleh rajanya yang pertama yang bernama Saba' Abdu Syams bin Yasyjub bin Ya'rub bin Qathan pada tahun 950 SM.. Kerajaan Saba' menjadi terkenal disebabkan oleh dua hal, pertama karena adanya Ratu Bilqis. Sebagaimana yang diketahui bahwa Ratu Bilqis merupakan seorang Ratu dari kerajaan Saba'. Ia merupakan keturunan dari Raja Saba'. Dalam al-Qur'an surah an-Naml ayat 20-24 telah di ceritakan tentang Ratu Bilqis. Kedua karena adanya Bendungan Ma'rib yang besar. Tujuan dibuatnya bendungan Ma'rib adalah untuk mencukupi kebutuhan air bagi rakyatnya, dikarenakan pada saat itu Yaman belum memiliki sumber air yang mencukupi. Oleh karena itu Raja Saba' mengerahkan arsitek-arsitek Yaman yang ahli dalam ilmu bangunan untuk membangun sebuah bendungan yang dikenal dengan Bendungan Ma'rib. Setelah bendungan di bangun, Yaman menjadi sebuah negeri yang subur. Petani dapat bertanam dua sampai tiga kali dalam setahun, yang sebelumnya hanya dapat bercocok tanam setahun sekali. Setelah sekian lama kerajaan Saba' berdiri, pada akhirnya kerajaan Saba' runtuh. Keruntuhan kerajaan Saba' ditandai dengan turunnya azab dari Allah swt. atas perlakuan mereka yang berpaling dari seruan para Rasul utusan. Allah mendatangkan hujan yang sangat besar dan lebat, sehingga bendungan Ma'rib yang besar itu menjadi penuh, airnya melimpah-limpah, dan pada akhirnya bendungan tersebut hancur karena tidak bisa menahan air yang meluap. Selanjutnya kekuasaan pemerintahan Yaman berpindah tangan ke suku Himyar yang mendirikan kerajaan Himyariyah beberapa tahun sesudah runtuhnya Kerajaan Sabaiyah.","Pemerintahan apa saja yang mengehegemoni bangsa arab?","Yaman dan Hirah","102","what"
"147","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Siapa yang mendirikan Kerajaan Himyariyah?","suku Himyar","35","who"
"148","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Apa nama ibu kota Kerajaan Himyariyah?","Zhafari","89","what"
"149","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Dimana letak kota Zhafari?","di pedalaman negeri Yaman","124","where"
"150","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Siapa raja yang memimpin pada puncak kekuasaan Kerajaan Himyariyah?","Raja Syammar Yar'asy","518","who"
"151","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Negara-negara mana yang pernah ditaklukkan oleh Raja Yar'asy?","Irak, Persia, dan Kurasan","643","what"
"152","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Kota apa yang dihancurkan oleh Raja Yar'asy dan kemudian dibangun menjadi kota baru dengan namanya sendiri?","Shugud","697","what"
"153","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Siapa raja yang berkuasa saat kehancuran Kerajaan Himyariyah?","Jusuf Zu Nuas","945","who"
"154","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Berapa jumlah penganut agama Masehi yang dibakar hidup-hidup oleh Raja Jusuf Zu Nuas?","12.000","1269","how many"
"155","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Siapa kaisar Romawi yang mendapatkan kabar tentang pembakaran hidup-hidup tersebut?","Justin I","1422","who"
"156","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Siapa Negus yang memerintahkan penyerangan terhadap Yaman setelah mendapatkan kabar tersebut?","Raja Habasyah","1481","who"
"157","18","Sejarah Sosial-Politik Arab (4)","1961","Kerajaan Himyariyah didirikan oleh suku Himyar. Ibu kota dari Kerajaan Himyar ialah kota Zhafari, sebuah kota yang terletak di pedalaman negeri Yaman. Orang-orang Himyar ini sangat berbeda dengan orang-orang Sabaiyah. Jika orang-orang Saba' tidak suka berperang, tidak menyukai kerusuhan, senang hidup damai, serta tidak mau menyerang negara-negara tetangganya, namun sebaliknya kerajaan Himyariyah suka berperang dan menyerang serta menaklukkan negara-negara tetangganya. Puncak kekuasaan kerajaan Himyariyah, ketika Raja Syammar Yar'asy berkuasa. Menurut sejarawan dikalangan bangsa Arab, bahwa Raja Yar'asy pernah menyerang dan menaklukkan Irak, Persia, dan Kurasan. Ia juga menghancurkan kota Shugud yang terletak di seberang sungai Jaihun. Kemudian di kota ini ia bangun sebuah kota yang dinamai dengan namanya sendiri, yang kemudian pada saat sekarang ini dikenal dengan nama Samarkhand. Kekuasaan kerajaan Himyariyah berakhir ketika raja Jusuf Zu Nuas berkuasa. Kehancuran kerajaan Himyariyah dilatarbelakangi oleh konflik agama yang terjadi antara penganut agama Yahudi dengan agama Masehi. Raja Jusuf Zu Nuas yang beragama Yahudi memaksa rakyat yang beragama Masehi untuk berpindah agama. Namun hal tersebut mendapatkan penolakan, hingga pada akhirnya sekitar 12.000 penganut agama Masehi di bakar hidup-hidup oleh raja Jusuf Zu Nuas. Kabar tentang kejadian tersebut nampaknya sampai kepada kaisar Romawi bernama Justin I. Raja Romawi kemudian memerintahkan kepada Negus (Raja Habasyah) yang juga beragama Masehi untuk menyerang Yaman. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Jusuf Nu Zuas kalah. Pada akhirnya kekuasaan Himyariyah berpindah tangan kepada kekuasaan Habasyah. Sementara, raja Jusuf Nu Zuas sendiri bunuh diri dengan terjun ke laut bersama dengan kudanya. Ketika Yaman berada dalam kekuasaan Habasyah, muncul seorang Gubernur yang bernama Abrahah. Dalam surah Al-Fil diceritakan bahwa Abrahah dan pasukan bergajahnya ingin menyerang Ka'bah. ","Siapa gubernur yang muncul ketika Yaman berada di bawah kekuasaan Habasyah?","Abrahah","1859","who"
"158","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Apa nama kerajaan yang berpusat di kota Hirah?","kerajaan Hirah","266","what"
"159","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Siapa yang mendirikan kerajaan Hirah?","Banu Lakhmin","220","who"
"160","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Siapa raja terkenal dari kerajaan Hirah?","Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir","598","who"
"161","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Siapa yang membuat Raja Persia marah dan dipanggil untuk menghadap padanya?","Raja Nu'man","1078","who"
"162","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Siapa yang diangkat Raja Persia untuk menggantikan Raja Nu'man?","Iyas bin Qabishah","1308","who"
"163","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Apa yang menyebabkan terjadinya pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia?","permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra","1493","what"
"164","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Apa nama peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia?","perang Zi Qaar","1606","what"
"165","19","Sejarah Sosial-Politik Arab (5)","1789","Pemerintahan lain yang tidak kalah besar dari pemerintahan Yaman waktu iru adalah pemerintahan Hirah. Hirah merupakan sebuah kerajaan yang terletak di sebelah Utara Jazirah Arab (bagian selatan Irak) yang didirikan oleh Banu Lakhmin pada tahun 182 M. Dinamai dengan kerajaan Hirah karena kerajaan ini berpusat di kota Hirah. Kerajaan Hirah bukanlah kerajaan yang merdeka, melainkan kerajaan dibawah pengawasan imperium Persia. Kerajaan Hirah dijadikan sebagai benteng pertahanannya dalam mengansitipasi gangguan serta serangan dari Kabilah Arab. Raja yang paling terkenal dari kerajaan Hirah ialah Amr bin Adi, Mundzir bin Ma'a al-sama', dan Nu'man Ibnu Mundzir. Setelah sekian lama bersekutu, akhirnya terjadi ketegangan antara kerajaan Hirah dengan kerajaan Persia. Ketegangan tersebut disebabkan oleh penolakan Raja Nu'man Ibnu Mundzir untuk menikahkan putrinya dengan Raja Kisra Eparwis dari Persia. Penolakan tersebut alasannya karena Raja Nu'man menganggap bahwa pernikahan bangsa Arab dengan bangsa lain yaitu Persia adalah sebuah aib (tercela). Mendengar penolakan dari Raja Nu'man, lantas membuat Raja Persia marah dan memanggil Raja Nu'man untuk menghadap padanya. Maka pergilah Raja Nu'man ke kerajaan Persia. Pada akhirnya ia di penjara hingga meninggal dunia. Setelah itu, Raja Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah untuk menggantikan Nu'man. Ketika dalam kekuasaan Raja Iyas, terjadi pemberontakan besar-besaran dari bangsa Arab terhadap kerajaan Persia, yang merupakan buntut dari permasalahan antara Raja Nu'man dengan Raja Kisra. Tidak lama kemudian terjadilah peperangan yang disebut dengan perang Zi Qaar, yaitu peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia. Pada saat itu Bangsa Arab bersatu semuanya untuk menghadapi Persia, dan peperangan pun dimenangkan oleh Bangsa Arab.","Siapa pemenang peperangan antara Bangsa Arab dengan Persia?","Bangsa Arab","1777","who"
"166","20","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (1)","1469","Sebelum Islam lahir, Jazirah Arab secara langsung maupun tidak telah dipengaruhi oleh dua kekuasaan besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Secara ideologis Romawi menginduk pada peribadatan Yesus, sementara Persia menginduk pada peribadatan Majusi. Dari segi moral dan etika sosial, kedua kerajaan ini memiliki kehidupan sosial yang buruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusian. Namun dari segi politik kedua kerajaan ini memiliki kekuasaan yang besar dan luas. Kekuasaan Romawi terbelah menjadi dua kekuasaan yaitu Romawi Barat yang terpusat di Roma, dan Romawi Timur yang terpusat di Konstantinopel. Sementara itu Persia berdiri pada satu kepemimpinan.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber tertulis berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa kerajaan. Berdasarkan sisa benda yang ditemukan pada situs Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan dengan dalam legenda. ","Siapa yang mempengaruhi Jazirah Arab sebelum Islam lahir?","kerajaan Romawi dan Persia","119","who"
"167","20","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (1)","1469","Sebelum Islam lahir, Jazirah Arab secara langsung maupun tidak telah dipengaruhi oleh dua kekuasaan besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Secara ideologis Romawi menginduk pada peribadatan Yesus, sementara Persia menginduk pada peribadatan Majusi. Dari segi moral dan etika sosial, kedua kerajaan ini memiliki kehidupan sosial yang buruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusian. Namun dari segi politik kedua kerajaan ini memiliki kekuasaan yang besar dan luas. Kekuasaan Romawi terbelah menjadi dua kekuasaan yaitu Romawi Barat yang terpusat di Roma, dan Romawi Timur yang terpusat di Konstantinopel. Sementara itu Persia berdiri pada satu kepemimpinan.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber tertulis berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa kerajaan. Berdasarkan sisa benda yang ditemukan pada situs Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan dengan dalam legenda. ","Apa ideologi yang dianut oleh kerajaan Romawi?","peribadatan Yesus","186","what"
"168","20","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (1)","1469","Sebelum Islam lahir, Jazirah Arab secara langsung maupun tidak telah dipengaruhi oleh dua kekuasaan besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Secara ideologis Romawi menginduk pada peribadatan Yesus, sementara Persia menginduk pada peribadatan Majusi. Dari segi moral dan etika sosial, kedua kerajaan ini memiliki kehidupan sosial yang buruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusian. Namun dari segi politik kedua kerajaan ini memiliki kekuasaan yang besar dan luas. Kekuasaan Romawi terbelah menjadi dua kekuasaan yaitu Romawi Barat yang terpusat di Roma, dan Romawi Timur yang terpusat di Konstantinopel. Sementara itu Persia berdiri pada satu kepemimpinan.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber tertulis berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa kerajaan. Berdasarkan sisa benda yang ditemukan pada situs Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan dengan dalam legenda. ","Apa ideologi yang dianut oleh kerajaan Persia?","peribadatan Majusi","237","what"
"169","20","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (1)","1469","Sebelum Islam lahir, Jazirah Arab secara langsung maupun tidak telah dipengaruhi oleh dua kekuasaan besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Secara ideologis Romawi menginduk pada peribadatan Yesus, sementara Persia menginduk pada peribadatan Majusi. Dari segi moral dan etika sosial, kedua kerajaan ini memiliki kehidupan sosial yang buruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusian. Namun dari segi politik kedua kerajaan ini memiliki kekuasaan yang besar dan luas. Kekuasaan Romawi terbelah menjadi dua kekuasaan yaitu Romawi Barat yang terpusat di Roma, dan Romawi Timur yang terpusat di Konstantinopel. Sementara itu Persia berdiri pada satu kepemimpinan.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber tertulis berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa kerajaan. Berdasarkan sisa benda yang ditemukan pada situs Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan dengan dalam legenda. ","Kapan bangsa Galia menyerang Roma?","390 SM","873","when"
"170","20","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (1)","1469","Sebelum Islam lahir, Jazirah Arab secara langsung maupun tidak telah dipengaruhi oleh dua kekuasaan besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Secara ideologis Romawi menginduk pada peribadatan Yesus, sementara Persia menginduk pada peribadatan Majusi. Dari segi moral dan etika sosial, kedua kerajaan ini memiliki kehidupan sosial yang buruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusian. Namun dari segi politik kedua kerajaan ini memiliki kekuasaan yang besar dan luas. Kekuasaan Romawi terbelah menjadi dua kekuasaan yaitu Romawi Barat yang terpusat di Roma, dan Romawi Timur yang terpusat di Konstantinopel. Sementara itu Persia berdiri pada satu kepemimpinan.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber tertulis berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa kerajaan. Berdasarkan sisa benda yang ditemukan pada situs Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan dengan dalam legenda. ","Kapan Kota Romawi diperkirakan sudah ada di daratan Latium?","1400 SM","1150","when"
"171","20","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (1)","1469","Sebelum Islam lahir, Jazirah Arab secara langsung maupun tidak telah dipengaruhi oleh dua kekuasaan besar dunia, yaitu kerajaan Romawi dan Persia. Secara ideologis Romawi menginduk pada peribadatan Yesus, sementara Persia menginduk pada peribadatan Majusi. Dari segi moral dan etika sosial, kedua kerajaan ini memiliki kehidupan sosial yang buruk dan jauh dari nilai-nilai kemanusian. Namun dari segi politik kedua kerajaan ini memiliki kekuasaan yang besar dan luas. Kekuasaan Romawi terbelah menjadi dua kekuasaan yaitu Romawi Barat yang terpusat di Roma, dan Romawi Timur yang terpusat di Konstantinopel. Sementara itu Persia berdiri pada satu kepemimpinan.
Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah Kerajaan Romawi karena tidak ada sumber tertulis yang berasal dari zaman tersebut dan kebanyakan sumber tertulis berasal dari legenda. Hal ini dikarenakan pada tahun 390 SM, bangsa Galia menyerang Roma dan menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa kerajaan. Berdasarkan sisa benda yang ditemukan pada situs Romawi di sungai Tiber di daratan Latium, diperkirakan benda tersebut sudah ada di sana sekitar 1400 SM. Sedangkan sarjana kuno mengandalkan mitos yang ada untuk menentukan berdirinya Romawi, yaitu pada tahun 753 SM. Meski terdapat tumpang tindih mengenai fakta dan legenda dalam berdirinya Kota Romawi, namun ada beberapa tempat dan tokoh yang disebutkan dalam sejarah yang memiliki kesamaan dengan dalam legenda. ","Berdasarkan mitos, kapan berdirinya Kota Romawi?","753 SM","1263","when"
"172","21","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (2)","1663","Rakyat Romawi terbagi menjadi beberapa kelas; kelas terhormat dan kelas umum. Kelas terhormat hidup dengan layak, dan semua kebutuhannya sangat tercukupi. Kelas terhormat diperlakukan dengan baik oleh raja Romawi dan diberi hak-hak istimewa, berbeda dengan kelas umum yang diberlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. Rakyat umum dipersulit dalam hal perdagangan. Mereka tidak dilayani dengan baik, dan undang undang yang mengatur tentang perdagangan yang dibuat oleh pemerintah sangat mencekik rakyat umum. Selain perdagangan, pajak juga sangat mencekik rakyat umum. Raja Justinianus memberlakukan undang-undang pajak yang merugikan dan membuat rakyat sekarat secara ekonomi. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan pajak yaitu dengan cara monopoli, tidak jarang juga dengan cara paksaan dan siksaan dalam pengambilan mata uang (dirham) yang mereka miliki. Kondisi petani pada waktu itu juga memburuk, mereka hidup dalam kekuasaan para petani besar, sementara petani kecil hidup dalam keadaan tidak bebas. Tidak jarang juga para petani diserang dan dirampas hasil panennya, rumahnya di bakar, perkebunannya dihancurkan bahkan yang paling keji adalah mereka sampai dibunuh.
Peradaban Romawi sering kali disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia dan Cina. Hal ini didasarkan pada peradaban Romawi dalam bidang bangunan yang memiliki kemiripan dengan peradaban-peradaban yang disebutkan. Bangsa Romawi memang mengadopsi dan meniru bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena pertunjukan, jembatan, taman, dan tempat tinggal dengan gaya arsitektur Yunani. Bangsa Romawi juga mahir dalam kerajinan seni ukir patung dan gambar.
","Bagaimana pembagian kelas rakyat Romawi?","kelas terhormat dan kelas umum","46","what"
"173","21","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (2)","1663","Rakyat Romawi terbagi menjadi beberapa kelas; kelas terhormat dan kelas umum. Kelas terhormat hidup dengan layak, dan semua kebutuhannya sangat tercukupi. Kelas terhormat diperlakukan dengan baik oleh raja Romawi dan diberi hak-hak istimewa, berbeda dengan kelas umum yang diberlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. Rakyat umum dipersulit dalam hal perdagangan. Mereka tidak dilayani dengan baik, dan undang undang yang mengatur tentang perdagangan yang dibuat oleh pemerintah sangat mencekik rakyat umum. Selain perdagangan, pajak juga sangat mencekik rakyat umum. Raja Justinianus memberlakukan undang-undang pajak yang merugikan dan membuat rakyat sekarat secara ekonomi. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan pajak yaitu dengan cara monopoli, tidak jarang juga dengan cara paksaan dan siksaan dalam pengambilan mata uang (dirham) yang mereka miliki. Kondisi petani pada waktu itu juga memburuk, mereka hidup dalam kekuasaan para petani besar, sementara petani kecil hidup dalam keadaan tidak bebas. Tidak jarang juga para petani diserang dan dirampas hasil panennya, rumahnya di bakar, perkebunannya dihancurkan bahkan yang paling keji adalah mereka sampai dibunuh.
Peradaban Romawi sering kali disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia dan Cina. Hal ini didasarkan pada peradaban Romawi dalam bidang bangunan yang memiliki kemiripan dengan peradaban-peradaban yang disebutkan. Bangsa Romawi memang mengadopsi dan meniru bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena pertunjukan, jembatan, taman, dan tempat tinggal dengan gaya arsitektur Yunani. Bangsa Romawi juga mahir dalam kerajinan seni ukir patung dan gambar.
","Siapakah raja Romawi yang memberlakukan undang-undang pajak yang merugikan?","Raja Justinianus","568","who"
"174","21","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (2)","1663","Rakyat Romawi terbagi menjadi beberapa kelas; kelas terhormat dan kelas umum. Kelas terhormat hidup dengan layak, dan semua kebutuhannya sangat tercukupi. Kelas terhormat diperlakukan dengan baik oleh raja Romawi dan diberi hak-hak istimewa, berbeda dengan kelas umum yang diberlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. Rakyat umum dipersulit dalam hal perdagangan. Mereka tidak dilayani dengan baik, dan undang undang yang mengatur tentang perdagangan yang dibuat oleh pemerintah sangat mencekik rakyat umum. Selain perdagangan, pajak juga sangat mencekik rakyat umum. Raja Justinianus memberlakukan undang-undang pajak yang merugikan dan membuat rakyat sekarat secara ekonomi. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan pajak yaitu dengan cara monopoli, tidak jarang juga dengan cara paksaan dan siksaan dalam pengambilan mata uang (dirham) yang mereka miliki. Kondisi petani pada waktu itu juga memburuk, mereka hidup dalam kekuasaan para petani besar, sementara petani kecil hidup dalam keadaan tidak bebas. Tidak jarang juga para petani diserang dan dirampas hasil panennya, rumahnya di bakar, perkebunannya dihancurkan bahkan yang paling keji adalah mereka sampai dibunuh.
Peradaban Romawi sering kali disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia dan Cina. Hal ini didasarkan pada peradaban Romawi dalam bidang bangunan yang memiliki kemiripan dengan peradaban-peradaban yang disebutkan. Bangsa Romawi memang mengadopsi dan meniru bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena pertunjukan, jembatan, taman, dan tempat tinggal dengan gaya arsitektur Yunani. Bangsa Romawi juga mahir dalam kerajinan seni ukir patung dan gambar.
","Apa yang dibuat oleh pemerintah dalam mengatur perdagangan di Romawi?","undang undang","403","what"
"175","21","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (2)","1663","Rakyat Romawi terbagi menjadi beberapa kelas; kelas terhormat dan kelas umum. Kelas terhormat hidup dengan layak, dan semua kebutuhannya sangat tercukupi. Kelas terhormat diperlakukan dengan baik oleh raja Romawi dan diberi hak-hak istimewa, berbeda dengan kelas umum yang diberlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. Rakyat umum dipersulit dalam hal perdagangan. Mereka tidak dilayani dengan baik, dan undang undang yang mengatur tentang perdagangan yang dibuat oleh pemerintah sangat mencekik rakyat umum. Selain perdagangan, pajak juga sangat mencekik rakyat umum. Raja Justinianus memberlakukan undang-undang pajak yang merugikan dan membuat rakyat sekarat secara ekonomi. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan pajak yaitu dengan cara monopoli, tidak jarang juga dengan cara paksaan dan siksaan dalam pengambilan mata uang (dirham) yang mereka miliki. Kondisi petani pada waktu itu juga memburuk, mereka hidup dalam kekuasaan para petani besar, sementara petani kecil hidup dalam keadaan tidak bebas. Tidak jarang juga para petani diserang dan dirampas hasil panennya, rumahnya di bakar, perkebunannya dihancurkan bahkan yang paling keji adalah mereka sampai dibunuh.
Peradaban Romawi sering kali disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia dan Cina. Hal ini didasarkan pada peradaban Romawi dalam bidang bangunan yang memiliki kemiripan dengan peradaban-peradaban yang disebutkan. Bangsa Romawi memang mengadopsi dan meniru bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena pertunjukan, jembatan, taman, dan tempat tinggal dengan gaya arsitektur Yunani. Bangsa Romawi juga mahir dalam kerajinan seni ukir patung dan gambar.
","Apa saja bentuk-bentuk bangunan yang dibangun oleh bangsa Romawi?","teater, arena pertunjukan, jembatan, taman, dan tempat tinggal","1498","what"
"176","21","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (2)","1663","Rakyat Romawi terbagi menjadi beberapa kelas; kelas terhormat dan kelas umum. Kelas terhormat hidup dengan layak, dan semua kebutuhannya sangat tercukupi. Kelas terhormat diperlakukan dengan baik oleh raja Romawi dan diberi hak-hak istimewa, berbeda dengan kelas umum yang diberlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. Rakyat umum dipersulit dalam hal perdagangan. Mereka tidak dilayani dengan baik, dan undang undang yang mengatur tentang perdagangan yang dibuat oleh pemerintah sangat mencekik rakyat umum. Selain perdagangan, pajak juga sangat mencekik rakyat umum. Raja Justinianus memberlakukan undang-undang pajak yang merugikan dan membuat rakyat sekarat secara ekonomi. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan pajak yaitu dengan cara monopoli, tidak jarang juga dengan cara paksaan dan siksaan dalam pengambilan mata uang (dirham) yang mereka miliki. Kondisi petani pada waktu itu juga memburuk, mereka hidup dalam kekuasaan para petani besar, sementara petani kecil hidup dalam keadaan tidak bebas. Tidak jarang juga para petani diserang dan dirampas hasil panennya, rumahnya di bakar, perkebunannya dihancurkan bahkan yang paling keji adalah mereka sampai dibunuh.
Peradaban Romawi sering kali disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia dan Cina. Hal ini didasarkan pada peradaban Romawi dalam bidang bangunan yang memiliki kemiripan dengan peradaban-peradaban yang disebutkan. Bangsa Romawi memang mengadopsi dan meniru bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena pertunjukan, jembatan, taman, dan tempat tinggal dengan gaya arsitektur Yunani. Bangsa Romawi juga mahir dalam kerajinan seni ukir patung dan gambar.
","Apa yang membuat peradaban Romawi sering disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia dan Cina?","bangunan yang memiliki kemiripan","1329","what"
"177","21","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (2)","1663","Rakyat Romawi terbagi menjadi beberapa kelas; kelas terhormat dan kelas umum. Kelas terhormat hidup dengan layak, dan semua kebutuhannya sangat tercukupi. Kelas terhormat diperlakukan dengan baik oleh raja Romawi dan diberi hak-hak istimewa, berbeda dengan kelas umum yang diberlakukan tidak adil dan tidak manusiawi. Rakyat umum dipersulit dalam hal perdagangan. Mereka tidak dilayani dengan baik, dan undang undang yang mengatur tentang perdagangan yang dibuat oleh pemerintah sangat mencekik rakyat umum. Selain perdagangan, pajak juga sangat mencekik rakyat umum. Raja Justinianus memberlakukan undang-undang pajak yang merugikan dan membuat rakyat sekarat secara ekonomi. Cara yang dilakukan dalam pengumpulan pajak yaitu dengan cara monopoli, tidak jarang juga dengan cara paksaan dan siksaan dalam pengambilan mata uang (dirham) yang mereka miliki. Kondisi petani pada waktu itu juga memburuk, mereka hidup dalam kekuasaan para petani besar, sementara petani kecil hidup dalam keadaan tidak bebas. Tidak jarang juga para petani diserang dan dirampas hasil panennya, rumahnya di bakar, perkebunannya dihancurkan bahkan yang paling keji adalah mereka sampai dibunuh.
Peradaban Romawi sering kali disandingkan dengan peradaban Yunani Kuno, Mesir Kuno, Persia dan Cina. Hal ini didasarkan pada peradaban Romawi dalam bidang bangunan yang memiliki kemiripan dengan peradaban-peradaban yang disebutkan. Bangsa Romawi memang mengadopsi dan meniru bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena pertunjukan, jembatan, taman, dan tempat tinggal dengan gaya arsitektur Yunani. Bangsa Romawi juga mahir dalam kerajinan seni ukir patung dan gambar.
","Siapakah yang hidup dalam kekuasaan para petani besar pada zaman Romawi?","petani kecil","959","who"
"178","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Apa saja bidang-bidang yang dikembangkan oleh peradaban Romawi?","bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa","57","what"
"179","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Apa yang menjadi keahlian tinggi dan kompeten bangsa Romawi dalam bidang arsitektur?","sistem beton","219","what"
"180","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Apa saja peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur?","Colloseum","467","what"
"181","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Siapa tokoh ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi?","Galen","1250","who"
"182","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Apa yang menjadi perbedaan untuk Romawi dari Yunani dalam bidang ilmu pengetahuan?","lebih menekankan pada segi praktik","1466","what"
"183","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Apa yang menjadi penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran?","Radas","1568","what"
"184","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Apa yang ditulis dalam bahasa latin dalam peradaban Romawi?","pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran","1762","what"
"185","22","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (3)","1845","Peradaban Romawi banyak menyumbangkan pengembangan dalam bidang hukum, perang, seni, literatur arsitektur dan bahasa. Dalam bidang arsitektur, bangsa Romawi memiliki keahlian tinggi dan kompeten. Mereka telah menemukan sistem beton yang membuat hasil karya bangunannya dapat bertahan selama berabad-abad dan dapat ditemukan bekas peninggalannya sampai sekarang. Di antara peninggalan peradaban Romawi dalam bidang arsitektur yaitu berdiri kokoh sampai sekarang yaitu Colloseum yang berbentuk stadion yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan dan hiburan. Selain arsitektur, bangsa Romawi juga memiliki peradaban dalam bidang Seni Sastra. Pada awal perkembangannya karya sastra Romawi terpengaruh kuat oleh Yunani, namun lambat laun mereka mulai menemukan jati dirinya dan menghasilkan karya sastra sendiri. Di antara karya sastra Romawi yang dapat ditemui di antaranya Oda yang merupakan hasil karya dari Horatius, Magnum Opus karya Livius, Metamorphoses karya Ovidius, dan masih banyak lagi karya sastra lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan.
Peradaban Romawi yang tidak kalah pentingnya adalah peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Romawi sudah mengenal ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani. Tokoh seperti Galen, yang ahli dalam bidang kedokteran, anatomi, dan fisiologi adalah satu di antara ilmuwan yang lahir dari peradaban Romawi. Berbeda dengan pendahulunya; Yunani yang menekankan pada aspek teori, peradaban Romawi lebih menekankan pada segi praktik. Salah satu penemuan penting Romawi dalam bidang kedokteran adalah Radas yang ditemukan di Pompeii. Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan zaman modern sekarang ini. Bahasa latin juga cukup berpengaruh terhadap peradaban Romawi, karena pengetahuan mengenai obat-obatan, hukum dan kedokteran ditulis dalam bahasa latin.
","Apa nama dari karya sastra Romawi yang dibuat oleg Livius?","Magnum Opus","915","what"
"186","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Apa yang menjadi kekuatan penguasaan Romawi pada masa lalu?","Militer","0","what"
"187","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Apa yang dilakukan Kaisar Heraklius pada masa awal Islam?","penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia","818","what"
"188","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Siapakah pemimpin Romawi Barat?","Diocletian","513","who"
"189","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Apa yang dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6?","keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia","1285","what"
"190","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Apa yang menjadi pusat kekuasaan Romawi?","Eropa dan Dunia","115","what"
"191","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Siapa kaisar yang melakukan penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia?","Kaisar Heraklius","784","who"
"192","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Dalam surat Al-Qur'an mana yang menjelaskan keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia?","Ar-Rum","1244","where"
"193","23","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (4)","1514","Militer merupakan peradaban dalam bangsa Romawi dibandingkan bidang lain. Kerajaan Romawi dikenal sebagai penguasa Eropa dan Dunia. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Romawi saat itu, selain Persia. Romawi mampu mengambil alih peradaban dunia Barat dari Yunani hingga 500 tahun lamanya, serta mampu menjadi kekuatan yang dominan di Eropa hingga 200 tahun lamanya. Pada masa pemerintahan Diocletian kerajaan Romawi dibagi menjadi dua wilayah besar, yaitu Romawi Barat dengan ibukota Milan yang dipimpin oleh Diocletian, dan Romawi Timur dengan ibukota Nicomedia dibawah pimpinan Maximian yang merupakan sahabat dari Diocletian. Setelah kerajaan dibagi dua, masing-masing wilayah memiliki Augustus sebagai pemimpin utama, dan setiap Augustus memilih Caesar. Pada masa awal Islam, Kaisar Heraklius melakukan sebuah penyerangan besar besaran terhadap kerajaan Persia untuk membalas kekalahan perang sebelumnya, dan untuk mengembalikan kehormatan bangsa dan negaranya. Ia berhasil menguasai beberapa kota penting dan pusat-pusat kerajaan Persia. Kerajaan Persia yang sebelumnya jaya dan tak terkalahkan, akhirnya harus mengalami kekalahan yang sangat besar dan hampir lenyap dari peradaban. Kejadian ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 1-6 yang menjelaskan tentang keberhasilan kerajaan Romawi dalam peperangan melawan Persia. Atas kemenangan tersebut, kekuasaan Romawi dibawah komando Heraklius hampir meliputi separuh dari bumi. Kekuasaannya mencapai tiga benua, yaitu Eropa, Asia dan Afrika.","Kekuasaan Romawi di bawah komando Heraklius mencapai benua apa saja?","Eropa, Asia dan Afrika","1491","what"
"194","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Kapan terjadi pengepungan Konstantinopel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya?","674-678 M","5","when"
"195","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Siapa komandan Romawi yang berhasil menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair?","Kaisar Konstantinus IV","519","who"
"196","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Apa yang disebut sebagai ""The Cradle of Civilization""?","lembah Mesopotamia","935","what"
"197","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Apa prinsip kebebasan yang dipegang oleh Kerajaan Persia?","individualisme terhadap wilayah kekuasaannya","1394","what"
"198","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Apa yang dimaksud dengan Api Yunani?","zat pembakar cair","612","what"
"199","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Apa istitlah pemimpin provinsi yang bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan, dan mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk?","Satraps","1693","what"
"200","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Siapakah pengarang riwayat mengenai pengepungan Konstantinopel oleh bangsa Arab?","Teofanis Sang Pengaku Iman","126","who"
"201","24","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (5)","1949","Pada 674-678 M terjadi sebuah pengepungan Konstantinpel oleh bangsa Arab untuk pertama kalinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Teofanis Sang Pengaku Iman, bangsa Arab melakukan sebuah penyerangan secara besar-besaran dengan seksama dan terencana. Armada Arab mendirikan pangkalan-pangkalan disepanjang pesisir Asia Kecil. Bangsa Arab menjadikan Semenanjung Kizikos sebagai pangkalan selama musim dingin dan kembali menyerang benteng Konstantinopel pada musim semi. Namun begitu hebatnya kerajaan Romawi di bawah komando Kaisar Konstantinus IV, ia mampu menghancurkan armada Arab dengan temuan senjata baru berupa zat pembakar cair yang dikenal dengan sebutan Api Yunani. Kekaisaran Romawi juga berhasil mengalahkan pasukan darat Arab di Asia Kecil, sehingga bangsa Arab terpaksa menghentikan pengepungan. Berbeda dengan Romawi, Persia merupakan salah satu elemen peradaban Timur yang berlokasi di Iran sekarang. Iran terletak di daerah lembah Mesopotamia, sebuah kawasan dengan peradaban yang maju pada saat itu. Oleh kebanyakan ahli daerah tersebut dikenal dengan ""The Cradle of Civilization"" atau lahirnya peradaban. Sementara istilah lain yang sering disebutkan antara lain ""The Fertile Crescent"" untuk menyebut daerah yang subur, sementara julukan ""The Levant"" menunjuk kepada arah dimana bangsa Arab menyebut masyariq.
Kerajaan Persia merupakan kerajaan yang memegang prinsip kebebasan, individualisme terhadap wilayah kekuasaannya. Ia membiarkan negara jajahannya untuk mengembangkan karakter, sifat dan budayanya sendiri. Secara politik Persia memiliki kekuasaan sentral atau terpusat. Untuk mengatur wilayahnya, Persia membagi ke dalam beberapa provinsi dengan dipimpin oleh seorang Satraps. Satraps memiliki peran penting dalam mengawasi wilayah dan mobilitas penduduk. Ia bertanggung jawab atas pengumpulan pajak, peperangan dan sebagainya. Satraps diberikan kekuasaan penuh oleh pusat, ia berkenan untuk melakukan kebijakannya sendiri.
","Apa nama kerajaan yang memegang prinsip kebebasan dan individualisme terhadap wilayah kekuasaannya?","Kerajaan Persia","1326","what"
"202","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Siapakah Kaisar yang terkenal kejam dalam kerajaan Persia?","Kaisar Abrueiz","67","who"
"203","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Dalam kitab apakah Kaisar Abrueiz disebutkan?","Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk","118","what"
"204","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Berapa jumlah gundik terbanyak yang dimiliki oleh Kaisar Abrueiz menurut riwayat?","12.000","346","how many"
"205","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Siapa yang membunuh Kaisar Abrueiz?","rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya","507","who"
"206","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Siapa yang menggantikan Kaisar Abrueiz setelah kematiannya?","Cheirueh","608","who"
"207","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Berapa lama kekuasaan Cheirueh setelah menggantikan ayahnya?","8 bulan","693","how many"
"208","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Siapa yang menggantikan Cheirueh setelah kekuasaannya?","Ardcheir","739","who"
"209","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Siapa yang kalah dan menjadikan hal ini awal mula kebangkitan bangsa Arab untuk menguasai dunia?","Persia","1861","who"
"210","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Siapa yang merebut kekuasaan kerajaan Persia?","orang-orang Arab","1606","who"
"211","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Kondisi apa yang menjadi pemicu dari pemberontakan pasca perang?","Rakyat kelaparan","1414","what"
"212","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Berapa banyak saudara yang dibunuh oleh Cheirueh?","17","584","how many"
"213","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Berapa lama kekuasaan Ardcheir berlangsung?","sekitar 1 tahun lebih","815","how many"
"214","25","Hegemoni Bangsa Romawi dan Persia (6)","1969","Raja Persia yang terkenal dengan kekejaman dan kedzalimannya yaitu Kaisar Abrueiz. Menurut ath-Thabari dalam kitabnya Tarikh ar-Rasul wa al-Mulk atau yang lebih terkenal dengan Tarikh at-Thabari disebutkan bahwa Kaisar Abrueiz merupakan seorang Kaisar yang zalim dan bejat. Kekuasaannya membentang dari Konstantinopel sampai Afrika. Ia mempunyai 12.000 gundik, atau menurut riwayat lain sekitar 3.000 gundik sebagai pemuas nafsu seksualnya. Kaisar Abrueiz berkuasa selama 32 tahun, kemudian ia dibunuh oleh rakyatnya sendiri dengan bantuan anaknya, yaitu Cheirueh yang telah membunuh 17 saudaranya. Kemudian Cheirueh berkuasa menggantikan ayahnya, namun kekuasaannya hanya berlangsung sekitar 8 bulan. Kemudian ia digantikan oleh anaknya, Ardcheir atas perintah Cheher Abrueiz. Kekuasaan Ardcheir hanya berlangsung sekitar 1 tahun lebih. Pergantian kekuasaan terus berlanjut sampai pada akhirnya kekuasaan Persia mengalami kemunduran pasca bangsa Arab menyerang. Kondisi kerajaan Persia semakin memburuk setelah banyak terjadi peperangan yang dilakukan oleh para Kaisar, baik dengan kerajaan Romawi maupun dengan yang lain, seperti bangsa Arab. Perang tersebut memakan biaya yang besar, sehingga kondisi ekonomi kerajaan semakin memburuk; para petani dan pekerja kehilangan penghasilannya, harga harga bahan pokok naik secara drastis, sehingga tidak dapat dijangkau oleh masyarakat kecil atau menengah sekali pun. Rakyat kelaparan dan pada akhirnya hal tersebut mendorong kebencian rakyat kepada para penguasa dan terjadilah pemberontakan Dimana-mana. Kondisi seperti itu, ternyata dimanfaatkan betul oleh orang-orang Arab untuk merebut kekuasaan kerajaan Persia. Orang-orang Arab mengalahkan Persia dengan cara yang gemilang. Mereka menguasai orang non-Arab dan memanfaatkan mereka untuk dijadikan sebagai tawanan perang atau sebagai budak. Kekalahan kerajaan Persia atas orang Arab menjadi awal bangkitnya bangsa Arab dan dimulainya kekuasaan bangsa Arab atas dunia.","Siapakah yang dimanfaatkan oleh orang Arab sebagai tawanan perang atau budak?","orang non-Arab","1744","who"
"215","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Apa nama negeri yang sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam dan memiliki dua tempat suci umat Islam?","Hijaz","0","what"
"216","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Apa nama tempat kelahiran nabi Muhammad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu?","Mekkah","157","what"
"217","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Apa nama tempat yang merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi?","Madinah","297","what"
"218","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Siapa nenek moyang dari Hijaz yang juga sebagai pendiri Ka'bah?","Nabi Ibrahim","880","who"
"219","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Siapa putra Nabi Ibrahim yang kekuasaannya dipindahkan setelah kematian Nabi Ibrahim?","Ismail","981","who"
"220","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Siapa yang berkuasa penuh atas kota Mekkah pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz?","kaum Quraisy","1119","who"
"221","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Apa peristiwa penting yang pertama terjadi di Mekkah sebelum Islam yang melibatkan Ka'bah?","penyerangan Ka'bah","1394","what"
"222","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Apa peristiwa penting yang kedua terjadi di Mekkah sebelum Islam?","kelahiran nabi Muhammad saw","1468","what"
"223","26","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (1)","1539","Hijaz adalah negeri kelahiran Islam dan sering disebut sebagai pusat keagamaan Islam. Di sana terdapat dua tempat suci umat Islam, yaitu Mekkah dan Madinah. Mekkah sendiri merupakan tempat kelahiran nabi Muhammmad saw. dan tempat pertama kali diturunkannya wahyu, berikut penyebarannya. Sementara Madinah sendiri merupakan tempat kedua yang tidak kalah penting bagi perkembangan dakwah Nabi. Di sinilah Nabi berhasil memperluas penyebaran risalahnya hingga sampai ke penjuru negeri. Kondisi Hijaz sebelum Islam datang dipenuhi dengan intrik sosial-politik antar kabilah Arab. Perang antar kabilah seakan sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dihindari. Perebutan kekuasaan adalah hal yang pasti terjadi. Seperti sudah disinggung di awal mengenai genealogi bangsa Arab yang bisa dilihat garis keturunan kabilah-kabilah yang pernah berkuasa di Hijaz. Nenek moyang dari Hijaz adalah Nabi Ibrahim, yang juga sebagai pendiri Ka'bah. Sepeninggal Ibrahim, kekuasaan dipindahkan ke tangan Ismail sebagai putra dari Nabi Ibrahim. Mata rantai kekuasaan terus berkembang sampai pada masa awal kelahiran Islam di Hijaz, yaitu saat kaum Quraisy berkuasa penuh atas kota Mekkah. Banyak terjadi peristiwa yang melingkupi kota Mekkah dibawah kekuasaan kaum Quraisy. Berikut gambaran umum mengenai kondisi Mekkah sebelum Islam. Dalam pembahasan ini, penulis membatasi hanya pada tiga peristiwa penting, pertama penyerangan Ka'bah oleh pasukan bergajah (Abrahah). Kedua, berita tentang kelahiran nabi Muhammad saw. dan Ketiga hegemoni Arab Islam atas dunia.","Apa peristiwa penting yang ketiga terjadi di Mekkah setelah Islam hadir?","hegemoni Arab Islam atas dunia","1508","what"
"224","27","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (2)","1727","Pertama, penyerangan Ka'bah oleh pasukan Gajah (Abrahah). Penyerangan Ka'bah dilatarbelakangi oleh kedengkian raja Abrahah atas Ka'bah, karena sering dikunjungi dan dijadikan sebagai pusat peradaban di kota Mekkah. Sebelum raja Abrahah hendak menghancurkan Ka'bah, terlebih dahulu ia membuat Gereja tandingan yang sangat megah. Tujuannya adalah agar semua orang di Jazirah Arab berpaling dari Ka'bah ke Gereja megah tersebut. Namun usahanya sia-sia, karena bangsa Arab tetap menjadikan Ka'bah sebagai pusat peradabannya. Dalam situasi yang penuh dendam dan ambisi, raja Abrahah akhirnya merencanakan sebuah penyerangan terhadap Ka'bah. Ia bersama pasukan bergajahnya pergi menuju Mekkah. Sebelum terjadi penghancuran Ka'bah oleh Abrahah sudah terjadi beberapa kali perundingan antara pemimpin Mekkah dengan Abrahah, namun hal tersebut gagal dan penyerangan tetap dilanjutkan. Namun atas pertolongan Allah penyerangan Ka'bah bisa digagalkan oleh serangan ribuan burung yang dikenal dengan nama Ababil. Menurut sejarawan al-Mas'udi berkata, bahwasannya Allah swt. menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran dengan mengirim burung Ababil untuk menyerang pasukan gajah Abrahah dengan membawa batu sijjil (batu bercampur tanah). Dalam al-Qur'an kejadian ini dijelaskan secara lengkap dalam satu surat, yaitu surat Al-Fill. Kedua, kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, tahun gajah. Nabi muhammad lahir di saat kondisi sosial-politik Arab sangat kacau. Jauh dari nilai-nilai kemanusian; penindasan seakan sudah menjadi tradisi; peperangan adalah hal yang pasti terjadi. Di saat yang bersamaan, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Mekkah yang berniat menghancurkan Ka'bah.","Apa yang hendak dilakukan Abrahah terhadap Ka'bah?","menghancurkan Ka'bah","243","what"
"225","27","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (2)","1727","Pertama, penyerangan Ka'bah oleh pasukan Gajah (Abrahah). Penyerangan Ka'bah dilatarbelakangi oleh kedengkian raja Abrahah atas Ka'bah, karena sering dikunjungi dan dijadikan sebagai pusat peradaban di kota Mekkah. Sebelum raja Abrahah hendak menghancurkan Ka'bah, terlebih dahulu ia membuat Gereja tandingan yang sangat megah. Tujuannya adalah agar semua orang di Jazirah Arab berpaling dari Ka'bah ke Gereja megah tersebut. Namun usahanya sia-sia, karena bangsa Arab tetap menjadikan Ka'bah sebagai pusat peradabannya. Dalam situasi yang penuh dendam dan ambisi, raja Abrahah akhirnya merencanakan sebuah penyerangan terhadap Ka'bah. Ia bersama pasukan bergajahnya pergi menuju Mekkah. Sebelum terjadi penghancuran Ka'bah oleh Abrahah sudah terjadi beberapa kali perundingan antara pemimpin Mekkah dengan Abrahah, namun hal tersebut gagal dan penyerangan tetap dilanjutkan. Namun atas pertolongan Allah penyerangan Ka'bah bisa digagalkan oleh serangan ribuan burung yang dikenal dengan nama Ababil. Menurut sejarawan al-Mas'udi berkata, bahwasannya Allah swt. menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran dengan mengirim burung Ababil untuk menyerang pasukan gajah Abrahah dengan membawa batu sijjil (batu bercampur tanah). Dalam al-Qur'an kejadian ini dijelaskan secara lengkap dalam satu surat, yaitu surat Al-Fill. Kedua, kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, tahun gajah. Nabi muhammad lahir di saat kondisi sosial-politik Arab sangat kacau. Jauh dari nilai-nilai kemanusian; penindasan seakan sudah menjadi tradisi; peperangan adalah hal yang pasti terjadi. Di saat yang bersamaan, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Mekkah yang berniat menghancurkan Ka'bah.","Apa yang menyelamatkan Ka'bah dari penghancuran oleh Abrahah?","Ababil","993","what"
"226","27","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (2)","1727","Pertama, penyerangan Ka'bah oleh pasukan Gajah (Abrahah). Penyerangan Ka'bah dilatarbelakangi oleh kedengkian raja Abrahah atas Ka'bah, karena sering dikunjungi dan dijadikan sebagai pusat peradaban di kota Mekkah. Sebelum raja Abrahah hendak menghancurkan Ka'bah, terlebih dahulu ia membuat Gereja tandingan yang sangat megah. Tujuannya adalah agar semua orang di Jazirah Arab berpaling dari Ka'bah ke Gereja megah tersebut. Namun usahanya sia-sia, karena bangsa Arab tetap menjadikan Ka'bah sebagai pusat peradabannya. Dalam situasi yang penuh dendam dan ambisi, raja Abrahah akhirnya merencanakan sebuah penyerangan terhadap Ka'bah. Ia bersama pasukan bergajahnya pergi menuju Mekkah. Sebelum terjadi penghancuran Ka'bah oleh Abrahah sudah terjadi beberapa kali perundingan antara pemimpin Mekkah dengan Abrahah, namun hal tersebut gagal dan penyerangan tetap dilanjutkan. Namun atas pertolongan Allah penyerangan Ka'bah bisa digagalkan oleh serangan ribuan burung yang dikenal dengan nama Ababil. Menurut sejarawan al-Mas'udi berkata, bahwasannya Allah swt. menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran dengan mengirim burung Ababil untuk menyerang pasukan gajah Abrahah dengan membawa batu sijjil (batu bercampur tanah). Dalam al-Qur'an kejadian ini dijelaskan secara lengkap dalam satu surat, yaitu surat Al-Fill. Kedua, kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, tahun gajah. Nabi muhammad lahir di saat kondisi sosial-politik Arab sangat kacau. Jauh dari nilai-nilai kemanusian; penindasan seakan sudah menjadi tradisi; peperangan adalah hal yang pasti terjadi. Di saat yang bersamaan, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Mekkah yang berniat menghancurkan Ka'bah.","Surat apa yang menceritakan tentang serangan Abrahah?","Al-Fill","1303","what"
"227","27","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (2)","1727","Pertama, penyerangan Ka'bah oleh pasukan Gajah (Abrahah). Penyerangan Ka'bah dilatarbelakangi oleh kedengkian raja Abrahah atas Ka'bah, karena sering dikunjungi dan dijadikan sebagai pusat peradaban di kota Mekkah. Sebelum raja Abrahah hendak menghancurkan Ka'bah, terlebih dahulu ia membuat Gereja tandingan yang sangat megah. Tujuannya adalah agar semua orang di Jazirah Arab berpaling dari Ka'bah ke Gereja megah tersebut. Namun usahanya sia-sia, karena bangsa Arab tetap menjadikan Ka'bah sebagai pusat peradabannya. Dalam situasi yang penuh dendam dan ambisi, raja Abrahah akhirnya merencanakan sebuah penyerangan terhadap Ka'bah. Ia bersama pasukan bergajahnya pergi menuju Mekkah. Sebelum terjadi penghancuran Ka'bah oleh Abrahah sudah terjadi beberapa kali perundingan antara pemimpin Mekkah dengan Abrahah, namun hal tersebut gagal dan penyerangan tetap dilanjutkan. Namun atas pertolongan Allah penyerangan Ka'bah bisa digagalkan oleh serangan ribuan burung yang dikenal dengan nama Ababil. Menurut sejarawan al-Mas'udi berkata, bahwasannya Allah swt. menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran dengan mengirim burung Ababil untuk menyerang pasukan gajah Abrahah dengan membawa batu sijjil (batu bercampur tanah). Dalam al-Qur'an kejadian ini dijelaskan secara lengkap dalam satu surat, yaitu surat Al-Fill. Kedua, kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, tahun gajah. Nabi muhammad lahir di saat kondisi sosial-politik Arab sangat kacau. Jauh dari nilai-nilai kemanusian; penindasan seakan sudah menjadi tradisi; peperangan adalah hal yang pasti terjadi. Di saat yang bersamaan, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Mekkah yang berniat menghancurkan Ka'bah.","Kapan Nabi Muhammad lahir dan pada tahun apa?","hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, tahun gajah","1378","when"
"228","27","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (2)","1727","Pertama, penyerangan Ka'bah oleh pasukan Gajah (Abrahah). Penyerangan Ka'bah dilatarbelakangi oleh kedengkian raja Abrahah atas Ka'bah, karena sering dikunjungi dan dijadikan sebagai pusat peradaban di kota Mekkah. Sebelum raja Abrahah hendak menghancurkan Ka'bah, terlebih dahulu ia membuat Gereja tandingan yang sangat megah. Tujuannya adalah agar semua orang di Jazirah Arab berpaling dari Ka'bah ke Gereja megah tersebut. Namun usahanya sia-sia, karena bangsa Arab tetap menjadikan Ka'bah sebagai pusat peradabannya. Dalam situasi yang penuh dendam dan ambisi, raja Abrahah akhirnya merencanakan sebuah penyerangan terhadap Ka'bah. Ia bersama pasukan bergajahnya pergi menuju Mekkah. Sebelum terjadi penghancuran Ka'bah oleh Abrahah sudah terjadi beberapa kali perundingan antara pemimpin Mekkah dengan Abrahah, namun hal tersebut gagal dan penyerangan tetap dilanjutkan. Namun atas pertolongan Allah penyerangan Ka'bah bisa digagalkan oleh serangan ribuan burung yang dikenal dengan nama Ababil. Menurut sejarawan al-Mas'udi berkata, bahwasannya Allah swt. menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran dengan mengirim burung Ababil untuk menyerang pasukan gajah Abrahah dengan membawa batu sijjil (batu bercampur tanah). Dalam al-Qur'an kejadian ini dijelaskan secara lengkap dalam satu surat, yaitu surat Al-Fill. Kedua, kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, tahun gajah. Nabi muhammad lahir di saat kondisi sosial-politik Arab sangat kacau. Jauh dari nilai-nilai kemanusian; penindasan seakan sudah menjadi tradisi; peperangan adalah hal yang pasti terjadi. Di saat yang bersamaan, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Mekkah yang berniat menghancurkan Ka'bah.","Siapa yang menyerang Mekkah pada saat kelahiran Nabi Muhammad?","Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya","1639","who"
"229","27","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (2)","1727","Pertama, penyerangan Ka'bah oleh pasukan Gajah (Abrahah). Penyerangan Ka'bah dilatarbelakangi oleh kedengkian raja Abrahah atas Ka'bah, karena sering dikunjungi dan dijadikan sebagai pusat peradaban di kota Mekkah. Sebelum raja Abrahah hendak menghancurkan Ka'bah, terlebih dahulu ia membuat Gereja tandingan yang sangat megah. Tujuannya adalah agar semua orang di Jazirah Arab berpaling dari Ka'bah ke Gereja megah tersebut. Namun usahanya sia-sia, karena bangsa Arab tetap menjadikan Ka'bah sebagai pusat peradabannya. Dalam situasi yang penuh dendam dan ambisi, raja Abrahah akhirnya merencanakan sebuah penyerangan terhadap Ka'bah. Ia bersama pasukan bergajahnya pergi menuju Mekkah. Sebelum terjadi penghancuran Ka'bah oleh Abrahah sudah terjadi beberapa kali perundingan antara pemimpin Mekkah dengan Abrahah, namun hal tersebut gagal dan penyerangan tetap dilanjutkan. Namun atas pertolongan Allah penyerangan Ka'bah bisa digagalkan oleh serangan ribuan burung yang dikenal dengan nama Ababil. Menurut sejarawan al-Mas'udi berkata, bahwasannya Allah swt. menyelamatkan Ka'bah dari kehancuran dengan mengirim burung Ababil untuk menyerang pasukan gajah Abrahah dengan membawa batu sijjil (batu bercampur tanah). Dalam al-Qur'an kejadian ini dijelaskan secara lengkap dalam satu surat, yaitu surat Al-Fill. Kedua, kelahiran Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awwal, tahun gajah. Nabi muhammad lahir di saat kondisi sosial-politik Arab sangat kacau. Jauh dari nilai-nilai kemanusian; penindasan seakan sudah menjadi tradisi; peperangan adalah hal yang pasti terjadi. Di saat yang bersamaan, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Mekkah yang berniat menghancurkan Ka'bah.","Siapakah raja yang menyerang Ka'bah?","Abrahah","115","who"
"230","28","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (3)","1448","Lahirnya Nabi Muhammad saw memberikan nuansa baru terhadap peradaban bangsa Arab. Nabi Muhammad memiliki misi mulia, yaitu menuntun manusia kepada jalan kebenaran dan kebahagiaan. Kelahiran Nabi Muhammad saw juga berpengaruh terhadap nilai-nilai moral masyarakat Arab, yang dulu biadab menjadi beradab. Pengaruh yang besar dari kelahiran nabi Muhammad saw pada akhirnya membawa implikasi pada kemajuan bangsa Arab, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah risalah Islam. Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad saw sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an inilah yang nabi sebarkan serta terapkan dalam kehidupan masyarakat Arab. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab pada peradaban baru; peradaban yang penuh dengan tinta emas, jauh dari penindasan dan pelecehan. Nabi Muhammad saw mampu menuntun masyarakat Arab untuk kembali kepada jalan Allah dan taat terhadapnya. Dari potret sosial-politik inilah Islam lahir sebagai agama damai dan berkeadilan. Islam menjadi komoditas baru dalam interaksi sosial masyarakat Arab. Peradaban Islam lambat laun merubah keyakinan bangsa Arab terhadap paganisme. Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala dan patung lambat laun ditinggalkan. Zaman kejahiliyahan pun bertransformasi menjadi zaman kemegahan, Dimana bangsa Arab mampu bangkit dan menguasai dunia.","Apa risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad?","risalah Islam","509","what"
"231","28","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (3)","1448","Lahirnya Nabi Muhammad saw memberikan nuansa baru terhadap peradaban bangsa Arab. Nabi Muhammad memiliki misi mulia, yaitu menuntun manusia kepada jalan kebenaran dan kebahagiaan. Kelahiran Nabi Muhammad saw juga berpengaruh terhadap nilai-nilai moral masyarakat Arab, yang dulu biadab menjadi beradab. Pengaruh yang besar dari kelahiran nabi Muhammad saw pada akhirnya membawa implikasi pada kemajuan bangsa Arab, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah risalah Islam. Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad saw sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an inilah yang nabi sebarkan serta terapkan dalam kehidupan masyarakat Arab. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab pada peradaban baru; peradaban yang penuh dengan tinta emas, jauh dari penindasan dan pelecehan. Nabi Muhammad saw mampu menuntun masyarakat Arab untuk kembali kepada jalan Allah dan taat terhadapnya. Dari potret sosial-politik inilah Islam lahir sebagai agama damai dan berkeadilan. Islam menjadi komoditas baru dalam interaksi sosial masyarakat Arab. Peradaban Islam lambat laun merubah keyakinan bangsa Arab terhadap paganisme. Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala dan patung lambat laun ditinggalkan. Zaman kejahiliyahan pun bertransformasi menjadi zaman kemegahan, Dimana bangsa Arab mampu bangkit dan menguasai dunia.","Apa yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup?","Al-Qur'an","545","what"
"232","28","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (3)","1448","Lahirnya Nabi Muhammad saw memberikan nuansa baru terhadap peradaban bangsa Arab. Nabi Muhammad memiliki misi mulia, yaitu menuntun manusia kepada jalan kebenaran dan kebahagiaan. Kelahiran Nabi Muhammad saw juga berpengaruh terhadap nilai-nilai moral masyarakat Arab, yang dulu biadab menjadi beradab. Pengaruh yang besar dari kelahiran nabi Muhammad saw pada akhirnya membawa implikasi pada kemajuan bangsa Arab, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah risalah Islam. Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad saw sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an inilah yang nabi sebarkan serta terapkan dalam kehidupan masyarakat Arab. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab pada peradaban baru; peradaban yang penuh dengan tinta emas, jauh dari penindasan dan pelecehan. Nabi Muhammad saw mampu menuntun masyarakat Arab untuk kembali kepada jalan Allah dan taat terhadapnya. Dari potret sosial-politik inilah Islam lahir sebagai agama damai dan berkeadilan. Islam menjadi komoditas baru dalam interaksi sosial masyarakat Arab. Peradaban Islam lambat laun merubah keyakinan bangsa Arab terhadap paganisme. Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala dan patung lambat laun ditinggalkan. Zaman kejahiliyahan pun bertransformasi menjadi zaman kemegahan, Dimana bangsa Arab mampu bangkit dan menguasai dunia.","Bidang apa yang menjadi maju setelah kelahiran Nabi Muhammad?","bidang politik, sosial, maupun ekonomi","423","what"
"233","28","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (3)","1448","Lahirnya Nabi Muhammad saw memberikan nuansa baru terhadap peradaban bangsa Arab. Nabi Muhammad memiliki misi mulia, yaitu menuntun manusia kepada jalan kebenaran dan kebahagiaan. Kelahiran Nabi Muhammad saw juga berpengaruh terhadap nilai-nilai moral masyarakat Arab, yang dulu biadab menjadi beradab. Pengaruh yang besar dari kelahiran nabi Muhammad saw pada akhirnya membawa implikasi pada kemajuan bangsa Arab, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah risalah Islam. Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad saw sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an inilah yang nabi sebarkan serta terapkan dalam kehidupan masyarakat Arab. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab pada peradaban baru; peradaban yang penuh dengan tinta emas, jauh dari penindasan dan pelecehan. Nabi Muhammad saw mampu menuntun masyarakat Arab untuk kembali kepada jalan Allah dan taat terhadapnya. Dari potret sosial-politik inilah Islam lahir sebagai agama damai dan berkeadilan. Islam menjadi komoditas baru dalam interaksi sosial masyarakat Arab. Peradaban Islam lambat laun merubah keyakinan bangsa Arab terhadap paganisme. Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala dan patung lambat laun ditinggalkan. Zaman kejahiliyahan pun bertransformasi menjadi zaman kemegahan, Dimana bangsa Arab mampu bangkit dan menguasai dunia.","Apa yang terkandung dalam Al-Qur'an dan disebarluaskan oleh Nabi Muhammad dalam kehidupan masyarakat Arab?","pedoman dalam menjalani hidup","588","what"
"234","28","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (3)","1448","Lahirnya Nabi Muhammad saw memberikan nuansa baru terhadap peradaban bangsa Arab. Nabi Muhammad memiliki misi mulia, yaitu menuntun manusia kepada jalan kebenaran dan kebahagiaan. Kelahiran Nabi Muhammad saw juga berpengaruh terhadap nilai-nilai moral masyarakat Arab, yang dulu biadab menjadi beradab. Pengaruh yang besar dari kelahiran nabi Muhammad saw pada akhirnya membawa implikasi pada kemajuan bangsa Arab, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah risalah Islam. Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad saw sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an inilah yang nabi sebarkan serta terapkan dalam kehidupan masyarakat Arab. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab pada peradaban baru; peradaban yang penuh dengan tinta emas, jauh dari penindasan dan pelecehan. Nabi Muhammad saw mampu menuntun masyarakat Arab untuk kembali kepada jalan Allah dan taat terhadapnya. Dari potret sosial-politik inilah Islam lahir sebagai agama damai dan berkeadilan. Islam menjadi komoditas baru dalam interaksi sosial masyarakat Arab. Peradaban Islam lambat laun merubah keyakinan bangsa Arab terhadap paganisme. Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala dan patung lambat laun ditinggalkan. Zaman kejahiliyahan pun bertransformasi menjadi zaman kemegahan, Dimana bangsa Arab mampu bangkit dan menguasai dunia.","Apa yang membuat peradaban bangsa Arab menjadi berkeadilan setelah kelahiran Nabi Muhammad?","Islam","1055","what"
"235","28","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (3)","1448","Lahirnya Nabi Muhammad saw memberikan nuansa baru terhadap peradaban bangsa Arab. Nabi Muhammad memiliki misi mulia, yaitu menuntun manusia kepada jalan kebenaran dan kebahagiaan. Kelahiran Nabi Muhammad saw juga berpengaruh terhadap nilai-nilai moral masyarakat Arab, yang dulu biadab menjadi beradab. Pengaruh yang besar dari kelahiran nabi Muhammad saw pada akhirnya membawa implikasi pada kemajuan bangsa Arab, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah risalah Islam. Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad saw sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an inilah yang nabi sebarkan serta terapkan dalam kehidupan masyarakat Arab. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab pada peradaban baru; peradaban yang penuh dengan tinta emas, jauh dari penindasan dan pelecehan. Nabi Muhammad saw mampu menuntun masyarakat Arab untuk kembali kepada jalan Allah dan taat terhadapnya. Dari potret sosial-politik inilah Islam lahir sebagai agama damai dan berkeadilan. Islam menjadi komoditas baru dalam interaksi sosial masyarakat Arab. Peradaban Islam lambat laun merubah keyakinan bangsa Arab terhadap paganisme. Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala dan patung lambat laun ditinggalkan. Zaman kejahiliyahan pun bertransformasi menjadi zaman kemegahan, Dimana bangsa Arab mampu bangkit dan menguasai dunia.","Siapakah yang menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad?","Allah swt","524","who"
"236","28","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (3)","1448","Lahirnya Nabi Muhammad saw memberikan nuansa baru terhadap peradaban bangsa Arab. Nabi Muhammad memiliki misi mulia, yaitu menuntun manusia kepada jalan kebenaran dan kebahagiaan. Kelahiran Nabi Muhammad saw juga berpengaruh terhadap nilai-nilai moral masyarakat Arab, yang dulu biadab menjadi beradab. Pengaruh yang besar dari kelahiran nabi Muhammad saw pada akhirnya membawa implikasi pada kemajuan bangsa Arab, baik di bidang politik, sosial, maupun ekonomi. Risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah risalah Islam. Allah swt menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad saw sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an inilah yang nabi sebarkan serta terapkan dalam kehidupan masyarakat Arab. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelahiran Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa Arab pada peradaban baru; peradaban yang penuh dengan tinta emas, jauh dari penindasan dan pelecehan. Nabi Muhammad saw mampu menuntun masyarakat Arab untuk kembali kepada jalan Allah dan taat terhadapnya. Dari potret sosial-politik inilah Islam lahir sebagai agama damai dan berkeadilan. Islam menjadi komoditas baru dalam interaksi sosial masyarakat Arab. Peradaban Islam lambat laun merubah keyakinan bangsa Arab terhadap paganisme. Kepercayaan bangsa Arab terhadap berhala dan patung lambat laun ditinggalkan. Zaman kejahiliyahan pun bertransformasi menjadi zaman kemegahan, Dimana bangsa Arab mampu bangkit dan menguasai dunia.","Apa yang terjadi pada zaman kejahiliyahan setelah Islam hadir?","bertransformasi menjadi zaman kemegahan","1353","what"
"237","29","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (4)","1796","Ketiga, hegemoni Arab Islam. Setelah Islam lahir, bangsa Arab menjelma menjadi bangsa yang hebat, kuat dan tangguh dalam peradaban. Bangsa Arab di era Islam, memiliki semangat yang membara untuk menaklukan dunia. Hal ini dapat dianalisis sebagai sebuah era transisi dari masa jahiliyah ke masa keemasan. Bangsa Arab sebelum Islam, hidup dalam ambang batas kesengsaraan dan ketidakmampuan untuk mengolah sumber-sumber pokok kehidupan. Banyak terjadi peperangan, permusuhan dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang menyebabkan bangsa Arab stagnan pada peradaban. Islam datang dengan membawa semangat baru, ide baru, konsep baru, serta pengetahuan baru. Islam adalah agama yang damai, Islam mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan. Islam adalah agama yang menjauhi permusushan dan menerapkan konsep masyarakat yang berkeadilan. Atas dasar inilah bangsa Arab bisa maju dan berkembang dibawah kendali Islam. Bangsa Arab mencapai sebuah peradaban hebat dengan menguasai tiga benua dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, sebelum Islam datang bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki watak yang keras. Dengan kultur seperti itu, bangsa Arab diyakini mampu untuk melawan dan menaklukan dunia. Kedua, solidaritas dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok atau kaum. Ketiga konsep dan pengetahuan yang terdapat dalam Islam sebagai acuan. Dalam perkembangannya, bangsa Arab Islam mampu menjadi sebuah peradaban baru yang kuat dan mapan. Bukan hanya dibidang politik, tapi juga merambah pada bidang ilmu pengetahuan dan seni. Kejayaan Arab Islam terjadi ketika berada dibawah kekuasaan Dinasti Umayyah, kemudian dilanjut Dinasti Abbasiyah. Dari dua dinasti inilah kekuasaan Arab Islam mampu mencapai puncak kejayaan, yang kekuasaannya meliputi Eropa, Afrika dan Asia.","Daerah apa saja yang dikuasai pada masa puncak kejayaan Islam?","Eropa, Afrika dan Asia","1773","what"
"238","29","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (4)","1796","Ketiga, hegemoni Arab Islam. Setelah Islam lahir, bangsa Arab menjelma menjadi bangsa yang hebat, kuat dan tangguh dalam peradaban. Bangsa Arab di era Islam, memiliki semangat yang membara untuk menaklukan dunia. Hal ini dapat dianalisis sebagai sebuah era transisi dari masa jahiliyah ke masa keemasan. Bangsa Arab sebelum Islam, hidup dalam ambang batas kesengsaraan dan ketidakmampuan untuk mengolah sumber-sumber pokok kehidupan. Banyak terjadi peperangan, permusuhan dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang menyebabkan bangsa Arab stagnan pada peradaban. Islam datang dengan membawa semangat baru, ide baru, konsep baru, serta pengetahuan baru. Islam adalah agama yang damai, Islam mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan. Islam adalah agama yang menjauhi permusushan dan menerapkan konsep masyarakat yang berkeadilan. Atas dasar inilah bangsa Arab bisa maju dan berkembang dibawah kendali Islam. Bangsa Arab mencapai sebuah peradaban hebat dengan menguasai tiga benua dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, sebelum Islam datang bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki watak yang keras. Dengan kultur seperti itu, bangsa Arab diyakini mampu untuk melawan dan menaklukan dunia. Kedua, solidaritas dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok atau kaum. Ketiga konsep dan pengetahuan yang terdapat dalam Islam sebagai acuan. Dalam perkembangannya, bangsa Arab Islam mampu menjadi sebuah peradaban baru yang kuat dan mapan. Bukan hanya dibidang politik, tapi juga merambah pada bidang ilmu pengetahuan dan seni. Kejayaan Arab Islam terjadi ketika berada dibawah kekuasaan Dinasti Umayyah, kemudian dilanjut Dinasti Abbasiyah. Dari dua dinasti inilah kekuasaan Arab Islam mampu mencapai puncak kejayaan, yang kekuasaannya meliputi Eropa, Afrika dan Asia.","Setelah terjadi banyak perang, sesuatu datang untuk membawa semangat, ide, konsep, serta pengetahuan baru, siapakah itu?","Islam","575","who"
"239","29","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (4)","1796","Ketiga, hegemoni Arab Islam. Setelah Islam lahir, bangsa Arab menjelma menjadi bangsa yang hebat, kuat dan tangguh dalam peradaban. Bangsa Arab di era Islam, memiliki semangat yang membara untuk menaklukan dunia. Hal ini dapat dianalisis sebagai sebuah era transisi dari masa jahiliyah ke masa keemasan. Bangsa Arab sebelum Islam, hidup dalam ambang batas kesengsaraan dan ketidakmampuan untuk mengolah sumber-sumber pokok kehidupan. Banyak terjadi peperangan, permusuhan dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang menyebabkan bangsa Arab stagnan pada peradaban. Islam datang dengan membawa semangat baru, ide baru, konsep baru, serta pengetahuan baru. Islam adalah agama yang damai, Islam mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan. Islam adalah agama yang menjauhi permusushan dan menerapkan konsep masyarakat yang berkeadilan. Atas dasar inilah bangsa Arab bisa maju dan berkembang dibawah kendali Islam. Bangsa Arab mencapai sebuah peradaban hebat dengan menguasai tiga benua dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, sebelum Islam datang bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki watak yang keras. Dengan kultur seperti itu, bangsa Arab diyakini mampu untuk melawan dan menaklukan dunia. Kedua, solidaritas dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok atau kaum. Ketiga konsep dan pengetahuan yang terdapat dalam Islam sebagai acuan. Dalam perkembangannya, bangsa Arab Islam mampu menjadi sebuah peradaban baru yang kuat dan mapan. Bukan hanya dibidang politik, tapi juga merambah pada bidang ilmu pengetahuan dan seni. Kejayaan Arab Islam terjadi ketika berada dibawah kekuasaan Dinasti Umayyah, kemudian dilanjut Dinasti Abbasiyah. Dari dua dinasti inilah kekuasaan Arab Islam mampu mencapai puncak kejayaan, yang kekuasaannya meliputi Eropa, Afrika dan Asia.","Siapa yang melanjutkan Dinasti Umayyah?","Dinasti Abbasiyah","1650","who"
"240","29","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (4)","1796","Ketiga, hegemoni Arab Islam. Setelah Islam lahir, bangsa Arab menjelma menjadi bangsa yang hebat, kuat dan tangguh dalam peradaban. Bangsa Arab di era Islam, memiliki semangat yang membara untuk menaklukan dunia. Hal ini dapat dianalisis sebagai sebuah era transisi dari masa jahiliyah ke masa keemasan. Bangsa Arab sebelum Islam, hidup dalam ambang batas kesengsaraan dan ketidakmampuan untuk mengolah sumber-sumber pokok kehidupan. Banyak terjadi peperangan, permusuhan dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang menyebabkan bangsa Arab stagnan pada peradaban. Islam datang dengan membawa semangat baru, ide baru, konsep baru, serta pengetahuan baru. Islam adalah agama yang damai, Islam mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan. Islam adalah agama yang menjauhi permusushan dan menerapkan konsep masyarakat yang berkeadilan. Atas dasar inilah bangsa Arab bisa maju dan berkembang dibawah kendali Islam. Bangsa Arab mencapai sebuah peradaban hebat dengan menguasai tiga benua dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, sebelum Islam datang bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki watak yang keras. Dengan kultur seperti itu, bangsa Arab diyakini mampu untuk melawan dan menaklukan dunia. Kedua, solidaritas dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok atau kaum. Ketiga konsep dan pengetahuan yang terdapat dalam Islam sebagai acuan. Dalam perkembangannya, bangsa Arab Islam mampu menjadi sebuah peradaban baru yang kuat dan mapan. Bukan hanya dibidang politik, tapi juga merambah pada bidang ilmu pengetahuan dan seni. Kejayaan Arab Islam terjadi ketika berada dibawah kekuasaan Dinasti Umayyah, kemudian dilanjut Dinasti Abbasiyah. Dari dua dinasti inilah kekuasaan Arab Islam mampu mencapai puncak kejayaan, yang kekuasaannya meliputi Eropa, Afrika dan Asia.","Dinasti apa yang membawa kejayaan Arab Islam?","Dinasti Umayyah","1615","what"
"241","29","Menjelang Kelahiran Islam di Hijaz (4)","1796","Ketiga, hegemoni Arab Islam. Setelah Islam lahir, bangsa Arab menjelma menjadi bangsa yang hebat, kuat dan tangguh dalam peradaban. Bangsa Arab di era Islam, memiliki semangat yang membara untuk menaklukan dunia. Hal ini dapat dianalisis sebagai sebuah era transisi dari masa jahiliyah ke masa keemasan. Bangsa Arab sebelum Islam, hidup dalam ambang batas kesengsaraan dan ketidakmampuan untuk mengolah sumber-sumber pokok kehidupan. Banyak terjadi peperangan, permusuhan dan jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang menyebabkan bangsa Arab stagnan pada peradaban. Islam datang dengan membawa semangat baru, ide baru, konsep baru, serta pengetahuan baru. Islam adalah agama yang damai, Islam mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan. Islam adalah agama yang menjauhi permusushan dan menerapkan konsep masyarakat yang berkeadilan. Atas dasar inilah bangsa Arab bisa maju dan berkembang dibawah kendali Islam. Bangsa Arab mencapai sebuah peradaban hebat dengan menguasai tiga benua dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, sebelum Islam datang bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki watak yang keras. Dengan kultur seperti itu, bangsa Arab diyakini mampu untuk melawan dan menaklukan dunia. Kedua, solidaritas dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompok atau kaum. Ketiga konsep dan pengetahuan yang terdapat dalam Islam sebagai acuan. Dalam perkembangannya, bangsa Arab Islam mampu menjadi sebuah peradaban baru yang kuat dan mapan. Bukan hanya dibidang politik, tapi juga merambah pada bidang ilmu pengetahuan dan seni. Kejayaan Arab Islam terjadi ketika berada dibawah kekuasaan Dinasti Umayyah, kemudian dilanjut Dinasti Abbasiyah. Dari dua dinasti inilah kekuasaan Arab Islam mampu mencapai puncak kejayaan, yang kekuasaannya meliputi Eropa, Afrika dan Asia.","Siapa yang memasuki masa keemasan dan memiliki semangat yang membara untuk menaklukan dunia?","bangsa Arab","50","who"
"242","30","Kebangkitan Bangsa Arab (1)","1904","Bangsa Arab merupakan bangsa yang besar dan memiliki kemampuan hebat, baik dalam bidang seni, sastra, maupun strategi perang. Maka tak heran jika bangsa Arab mampu menjadi penguasa di dunia selama berabad-abad lamanya. Namun kehebatan bangsa Arab tersebut seakan luput dari perhatian dan kajian di era modern ini. Malah yang menjadi sorotan dan perbincangan dari bangsa Arab adalah kejelekan dan kejahiliyahannya. Sungguh tidak etis jika yang diketahui dunia hanya tentang kejelekan dan kejahiliyahannya saja. Bangsa Arab juga dikenal sebagai penakluk dunia. Kekuasaannya membentang dari lautan Atlantik hingga perbatasan Cina. Ini merupakan wilayah kekuasaan terbesar dalam sejarah dunia, melebihi kekuasaan kerajaan Romawi pada masa kejayaannya. Selain menguasai wilayah, bangsa Arab juga menguasai ajaran, bahasa, literatur, dan sejarah warisan dari penguasa terdahulunya, seperti Romawi, Persia, dan Yunani. Banyak buku-buku atau literatur yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab. Hal inilah yang menjadikan bangsa Arab mampu bertahan menjadi penguasa dunia, hingga berabad-abad lamanya. Bangsa Arab bukan hanya membangun kerajaan, mereka juga membangun peradaban dan kebudayaan. Mereka menyerap beberapa unsur kebudayaan Romawi, Persia dan Yunani. Mereka juga sebagai pembawa gerakan intelektual ke Eropa pada abad pertengahan yang memicu kebangkitan dunia Barat pada waktu itu. Gerakan intelektual tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi manusia. Tidak ada gerakan besar lain yang bisa memberikan kontribusi besar bagi kehidupan manusia di dunia selain bangsa Arab. Setidaknya ada beberapa tahapan sebelum bangsa Arab mampu menjadi penakluk dunia. Tahapan-tahapan tersebut dilalui secara perlahan dan struktural.. Sederhananya, bangsa Arab mampu membaur dengan bangsa lain, termasuk penguasa, sehingga mempermudah mereka mendirikan kerajaan-kerajaan kecil dibawah naungan penguasa. ","Apa saja yang dikuasai oleh Bangsa Arab selain wilayah?","bahasa, literatur, dan sejarah","809","what"
"243","30","Kebangkitan Bangsa Arab (1)","1904","Bangsa Arab merupakan bangsa yang besar dan memiliki kemampuan hebat, baik dalam bidang seni, sastra, maupun strategi perang. Maka tak heran jika bangsa Arab mampu menjadi penguasa di dunia selama berabad-abad lamanya. Namun kehebatan bangsa Arab tersebut seakan luput dari perhatian dan kajian di era modern ini. Malah yang menjadi sorotan dan perbincangan dari bangsa Arab adalah kejelekan dan kejahiliyahannya. Sungguh tidak etis jika yang diketahui dunia hanya tentang kejelekan dan kejahiliyahannya saja. Bangsa Arab juga dikenal sebagai penakluk dunia. Kekuasaannya membentang dari lautan Atlantik hingga perbatasan Cina. Ini merupakan wilayah kekuasaan terbesar dalam sejarah dunia, melebihi kekuasaan kerajaan Romawi pada masa kejayaannya. Selain menguasai wilayah, bangsa Arab juga menguasai ajaran, bahasa, literatur, dan sejarah warisan dari penguasa terdahulunya, seperti Romawi, Persia, dan Yunani. Banyak buku-buku atau literatur yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab. Hal inilah yang menjadikan bangsa Arab mampu bertahan menjadi penguasa dunia, hingga berabad-abad lamanya. Bangsa Arab bukan hanya membangun kerajaan, mereka juga membangun peradaban dan kebudayaan. Mereka menyerap beberapa unsur kebudayaan Romawi, Persia dan Yunani. Mereka juga sebagai pembawa gerakan intelektual ke Eropa pada abad pertengahan yang memicu kebangkitan dunia Barat pada waktu itu. Gerakan intelektual tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi manusia. Tidak ada gerakan besar lain yang bisa memberikan kontribusi besar bagi kehidupan manusia di dunia selain bangsa Arab. Setidaknya ada beberapa tahapan sebelum bangsa Arab mampu menjadi penakluk dunia. Tahapan-tahapan tersebut dilalui secara perlahan dan struktural.. Sederhananya, bangsa Arab mampu membaur dengan bangsa lain, termasuk penguasa, sehingga mempermudah mereka mendirikan kerajaan-kerajaan kecil dibawah naungan penguasa. ","Apa yang membuat Bangsa Arab dikenal sebagai penakluk dunia?","Kekuasaannya membentang dari lautan Atlantik hingga perbatasan Cina","559","what"
"244","31","Kebangkitan Bangsa Arab (2)","1979","Seperti yang sudah disinggung pada pembahasan sebelumnya, bahwa bangsa Arab terdiri dari beberapa klan atau kabilah, Dimana antara satu kabilah dengan kabilah lain saling bermusuhan. Bangsa Arab memiliki watak yang keras dan susah untuk diatur. Selain itu, nampaknya faktor geografis juga turut memengaruhi bangsa Arab yang hidup dalam kejumudan. Seperti diketahui dalam literatur sejarah, bahwa Jazirah Arab—tempat bangsa Arab tinggal merupakan tanah yang tandus dan gersang. Keadaan seperti itu memaksa bangsa Arab untuk hidup kasar dan keras. Ali (1968) mengungkapkan enam hal yang perlu diperhatikan dalam melihat konteks sejarah bangsa Arab. Pertama, penyebab minimnya angin sejuk di Jazirah Arab. Kedua, tidak adanya asosiasi peradaban dan pemerintahan yang berkembang menjadi asosiasi yang besar. Ketiga, besarnya dominasi karakter Badui pada penduduk Jazirah Arab. Keempat, semangat individualisme yang tinggi pada pribadi penduduknya. Kelima, adanya permusuhan antara kabilah satu dengan kabilah lainnya. Keenam ketidakmauan penduduknya untuk memilih bidang pertanian dan kerajinan. Jika dianalisis, keenam komponen tersebut merupakan faktor yang menyebabkan bangsa Arab tidak bisa berkembang dengan peradabannya sendiri. Dalam hal ini, bangsa Arab memerlukan dukungan kuat dari pihak luar untuk membangun dan mengembangkan pemerintahannya. Bangsa Arab membutuhkan teknologi untuk mengolah sumber daya alamnya yang tandus dan gersang. Mereka membutuhkan tanah yang subur dengan berbagai tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Namun hal itu tidak bisa mereka realisasikan sendiri, melainkan harus dengan bantuan dari bangsa lain yang lebih maju peradabannya, seperti Romawi dan Persia. Faktor geografis nampaknya menjadi salah satu kendala bangsa Arab untuk maju. Namun sebenarnya, tidak semua tanah yang berada di Jazirah Arab itu tandus, ada sebagian tanah yang subur dan melimpah sumber airnya, seperti di kawasan lembah al-Ramah yang berada di wilayah dataran tinggi Najd.","Apa faktor yang memengaruhi bangsa Arab hidup dalam kejumudan?","tanah yang tandus dan gersang","446","what"
"245","31","Kebangkitan Bangsa Arab (2)","1979","Seperti yang sudah disinggung pada pembahasan sebelumnya, bahwa bangsa Arab terdiri dari beberapa klan atau kabilah, Dimana antara satu kabilah dengan kabilah lain saling bermusuhan. Bangsa Arab memiliki watak yang keras dan susah untuk diatur. Selain itu, nampaknya faktor geografis juga turut memengaruhi bangsa Arab yang hidup dalam kejumudan. Seperti diketahui dalam literatur sejarah, bahwa Jazirah Arab—tempat bangsa Arab tinggal merupakan tanah yang tandus dan gersang. Keadaan seperti itu memaksa bangsa Arab untuk hidup kasar dan keras. Ali (1968) mengungkapkan enam hal yang perlu diperhatikan dalam melihat konteks sejarah bangsa Arab. Pertama, penyebab minimnya angin sejuk di Jazirah Arab. Kedua, tidak adanya asosiasi peradaban dan pemerintahan yang berkembang menjadi asosiasi yang besar. Ketiga, besarnya dominasi karakter Badui pada penduduk Jazirah Arab. Keempat, semangat individualisme yang tinggi pada pribadi penduduknya. Kelima, adanya permusuhan antara kabilah satu dengan kabilah lainnya. Keenam ketidakmauan penduduknya untuk memilih bidang pertanian dan kerajinan. Jika dianalisis, keenam komponen tersebut merupakan faktor yang menyebabkan bangsa Arab tidak bisa berkembang dengan peradabannya sendiri. Dalam hal ini, bangsa Arab memerlukan dukungan kuat dari pihak luar untuk membangun dan mengembangkan pemerintahannya. Bangsa Arab membutuhkan teknologi untuk mengolah sumber daya alamnya yang tandus dan gersang. Mereka membutuhkan tanah yang subur dengan berbagai tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Namun hal itu tidak bisa mereka realisasikan sendiri, melainkan harus dengan bantuan dari bangsa lain yang lebih maju peradabannya, seperti Romawi dan Persia. Faktor geografis nampaknya menjadi salah satu kendala bangsa Arab untuk maju. Namun sebenarnya, tidak semua tanah yang berada di Jazirah Arab itu tandus, ada sebagian tanah yang subur dan melimpah sumber airnya, seperti di kawasan lembah al-Ramah yang berada di wilayah dataran tinggi Najd.","Di Jazirah Arab terdapat tempat yang subur, pada wilayah daerah mana lokasi dari lembah al-Rahmah berada?","dataran tinggi Najd","1958","where"
"246","31","Kebangkitan Bangsa Arab (2)","1979","Seperti yang sudah disinggung pada pembahasan sebelumnya, bahwa bangsa Arab terdiri dari beberapa klan atau kabilah, Dimana antara satu kabilah dengan kabilah lain saling bermusuhan. Bangsa Arab memiliki watak yang keras dan susah untuk diatur. Selain itu, nampaknya faktor geografis juga turut memengaruhi bangsa Arab yang hidup dalam kejumudan. Seperti diketahui dalam literatur sejarah, bahwa Jazirah Arab—tempat bangsa Arab tinggal merupakan tanah yang tandus dan gersang. Keadaan seperti itu memaksa bangsa Arab untuk hidup kasar dan keras. Ali (1968) mengungkapkan enam hal yang perlu diperhatikan dalam melihat konteks sejarah bangsa Arab. Pertama, penyebab minimnya angin sejuk di Jazirah Arab. Kedua, tidak adanya asosiasi peradaban dan pemerintahan yang berkembang menjadi asosiasi yang besar. Ketiga, besarnya dominasi karakter Badui pada penduduk Jazirah Arab. Keempat, semangat individualisme yang tinggi pada pribadi penduduknya. Kelima, adanya permusuhan antara kabilah satu dengan kabilah lainnya. Keenam ketidakmauan penduduknya untuk memilih bidang pertanian dan kerajinan. Jika dianalisis, keenam komponen tersebut merupakan faktor yang menyebabkan bangsa Arab tidak bisa berkembang dengan peradabannya sendiri. Dalam hal ini, bangsa Arab memerlukan dukungan kuat dari pihak luar untuk membangun dan mengembangkan pemerintahannya. Bangsa Arab membutuhkan teknologi untuk mengolah sumber daya alamnya yang tandus dan gersang. Mereka membutuhkan tanah yang subur dengan berbagai tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Namun hal itu tidak bisa mereka realisasikan sendiri, melainkan harus dengan bantuan dari bangsa lain yang lebih maju peradabannya, seperti Romawi dan Persia. Faktor geografis nampaknya menjadi salah satu kendala bangsa Arab untuk maju. Namun sebenarnya, tidak semua tanah yang berada di Jazirah Arab itu tandus, ada sebagian tanah yang subur dan melimpah sumber airnya, seperti di kawasan lembah al-Ramah yang berada di wilayah dataran tinggi Najd.","Pada masa peradaban yang tidak berkembang di bangsa Arab, karakter dari kaum apa yang mendominasi?","Badui","839","who"
"247","31","Kebangkitan Bangsa Arab (2)","1979","Seperti yang sudah disinggung pada pembahasan sebelumnya, bahwa bangsa Arab terdiri dari beberapa klan atau kabilah, Dimana antara satu kabilah dengan kabilah lain saling bermusuhan. Bangsa Arab memiliki watak yang keras dan susah untuk diatur. Selain itu, nampaknya faktor geografis juga turut memengaruhi bangsa Arab yang hidup dalam kejumudan. Seperti diketahui dalam literatur sejarah, bahwa Jazirah Arab—tempat bangsa Arab tinggal merupakan tanah yang tandus dan gersang. Keadaan seperti itu memaksa bangsa Arab untuk hidup kasar dan keras. Ali (1968) mengungkapkan enam hal yang perlu diperhatikan dalam melihat konteks sejarah bangsa Arab. Pertama, penyebab minimnya angin sejuk di Jazirah Arab. Kedua, tidak adanya asosiasi peradaban dan pemerintahan yang berkembang menjadi asosiasi yang besar. Ketiga, besarnya dominasi karakter Badui pada penduduk Jazirah Arab. Keempat, semangat individualisme yang tinggi pada pribadi penduduknya. Kelima, adanya permusuhan antara kabilah satu dengan kabilah lainnya. Keenam ketidakmauan penduduknya untuk memilih bidang pertanian dan kerajinan. Jika dianalisis, keenam komponen tersebut merupakan faktor yang menyebabkan bangsa Arab tidak bisa berkembang dengan peradabannya sendiri. Dalam hal ini, bangsa Arab memerlukan dukungan kuat dari pihak luar untuk membangun dan mengembangkan pemerintahannya. Bangsa Arab membutuhkan teknologi untuk mengolah sumber daya alamnya yang tandus dan gersang. Mereka membutuhkan tanah yang subur dengan berbagai tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Namun hal itu tidak bisa mereka realisasikan sendiri, melainkan harus dengan bantuan dari bangsa lain yang lebih maju peradabannya, seperti Romawi dan Persia. Faktor geografis nampaknya menjadi salah satu kendala bangsa Arab untuk maju. Namun sebenarnya, tidak semua tanah yang berada di Jazirah Arab itu tandus, ada sebagian tanah yang subur dan melimpah sumber airnya, seperti di kawasan lembah al-Ramah yang berada di wilayah dataran tinggi Najd.","Apa saja kawasan di Jazirah Arab yang tidak tandus dan subur?","lembah al-Ramah","1919","what"
"248","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Siapakah keluarga teladan umat?","Keluarga Yasir","0","who"
"249","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Siapa saja anggota keluarga Yasir?","Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir)","36","who"
"250","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Bagaimana reaksi keluarga Yasir ketika disiksa dan diancam oleh berbagai pihak?","tetap teguh dalam keislamannya","1296","what"
"251","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Siapakah yang mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam?","keluarga Bani Makhzum","269","who"
"252","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Apa yang dilakukan majikan keluarga Yasir setelah mengetahui keluarga Yasir masuk Islam?","menimpakan berbagai siksaan amat pedih","346","what"
"253","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Apa yang dipaksakan majikan keluarga Yasir lakukan terhadap keluarga Yasir?","keluar dari Islam","441","what"
"254","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Siapakah yang memberikan dukungan ketika keluarga Yasir menerima siksaan?","Rasulullah Saw","746","who"
"255","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Apa yang dijanjikan oleh Rasulullah kepada keluarga Yasir?","surga","1046","what"
"256","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Siapa yang menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir?","Abu Jahal","1328","who"
"257","32","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (1)","1575","Keluarga Yasir adalah teladan umat. Yasir, Sumayah (istri Yasir) dan Ammar (anak Yasir) memiliki andil cukup besar bagi perjalanan dakwah Islam. Mereka telah mendapat siksaan, yang menurut ukuran manusia amatlah mustahil untuk tetap istiqamah, yaitu ketika majikannya (keluarga Bani Makhzum) mengetahui bahwa keluarga Yasir masuk Islam, kemudian menimpakan berbagai siksaan amat pedih kepada keluarga tersebut. Dipaksanya keluarga itu untuk keluar dari Islam, dan kembali kepada agama berhala yang penuh kekufuran. Suatu hari, di saat matahari padang pasir tengah membara, di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah, satu keluarga itu tengah menerima siksaan tidak terperikan. Berhari-hari lamanya siksaan itu telah mereka derita. Tatkala Rasulullah Saw berlalu dari hadapan keluarga itu, tiba-tiba terdengarlah rintihan Yasir dalam keadaan terbelenggu kedua tangan dan kakinya, ""Adakah derita ini sepanjang masa?"" Segera Rasulullah menengadah ke langit seraya berseru, ""Wahai keluarga Yasir, bersabarlah. Bergembiralah kamu. Sesungguhnya surga telah dipersiapkan sebagai tempat kembali keluargamu."" Mendengar seruan Rasulullah tersebut, keluarga Yasir menjadi tenteram jiwanya dan menjadi tabah dalam menghadapi ujian. Walaupun keluarga mereka mendapat ancaman dari berbagai pihak mereka tetap teguh dalam keislamannya. Abu Jahal menjadi salah satu orang yang sangat gencar menekan keluarga Yasir. Dia mengancam keluarga itu untuk memilih antara mati akibat keislamannya atau kembali hidup tentram dengan syarat meninggalkan agama Islam dan kembali menyembah berhala.","Dimana tempat keluarga Yasir menerima siksaan?","di sebuah lapangan terbuka di kawasan kota Mekkah","573","where"
"258","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Siapa yang menjadi wanita pertama yang syahid dalam sejarah perjuangan Islam?","Sumayyah","245","who"
"259","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Siapa yang bergelar sebagai syuhada setelah Sumayyah?","Yasir","358","who"
"260","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Siapa yang tetap bergulat menanggung siksaan setelah kematian ayah dan ibunya?","Ammar","452","who"
"261","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Apa yang dilakukan Ammar bin Yasir sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita?","mengucapkan kata-kata kekufuran","708","what"
"262","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Ayat apa yang turun saat Ammar bin Yasir mengucapkan kata-kata kekufuran?","QS. An-Nahl: 106","1045","what"
"263","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Apa yang dapat dipelajari dari sejarah hidup keluarga Yasir?","melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus","1128","what"
"264","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Apa yang mengalahkan sakit dan perihnya siksa para kaum kafir Quraisy?","ketulusan hati keluarga Yasir","1338","what"
"265","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Siapa yang mendapatkan syahid setelah mendapat siksaan demi siksaan?","Yasir dan Sumayyah","1451","who"
"266","33","Pendidikan Karakter - Ketulusan hati atau kejujuran (honesty) (2)","1777","Keluarga Yasir tetap berpihak dan teguh dalam Islam. Meski siksaan demi siksaan selalu mereka dapati hingga akhirnya Sumayyah meninggal dunia. Meninggalnya Sumayyah merupakan saksi atas keteguhanhatinya memegang erat kebenaran yang diyakininya. Sumayyah menjadi wanita pertama yang menyandang gelar syahidah dalam sejarah perjuangan Islam. Disusul suaminya, Yasir sebagai lelaki pertama yang bergelar sebagai syuhada. Setelah kematian ayah dan ibunya, Ammar tetap bergulat menanggung siksaan. Dia tetap berupaya menanggung siksaan walaupun dirasa sangat pedih. Namun Ammar bin Yasir tetaplah manusia biasa. Sesungguhnya siksaan yang dia terima telah melampaui batas kemanusiaan, hingga tanpa sadar Ammar pun mengucapkan kata-kata kekufuran sebagai upaya melepaskan siksaan yang dia derita. Pada saat itu turunlah kebenaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ""Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah ia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keadaan beriman (dia tidak berdosa)."" (QS. An-Nahl: 106). Dari sejarah hidup keluarga Yasir kita belajar untuk senantiasa melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus. Yasir, Sumayah dan Ammar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan tulus. Ketulusan tersebut mengalahkan sakit dan perihnyasiksa para kaum kafir Quraisy. Berkat ketulusan hati keluarga Yasir mereka mendapatkan keridhan dari Allah dalam bentuk yang berbeda yaitu suami istri Yasir dan Sumayyah mendapatkan syahid pasca mendapat siksaan demi siksaan, sedangkan anaknya Ammar bin Yasir yang sempat megucapkan kalimat kekufuran namun kemudian menyampaikan keadaan yang sesungguhnya dihadapan Rasulullah SAW dengan jujur disertai dengan bertaubat maka dia menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung.","Siapa anak dari Yasir dan Sumayyah yang menjadi salah satu sahabat Rasulullah yang agung?","Ammar bin Yasir","1544","who"
"267","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Siapa nama salah satu budak dari Umayyah?","Bilal","0","who"
"268","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Apa yang sering dilakukan Umayyah pada Bilal?","menyiksa","100","what"
"269","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Apa yang diucapkan Bilal selama disiksa?","""Ahad, Ahad, Ahad.""","175","what"
"270","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Siapa yang menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal?","Umayyah","924","who"
"271","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Siapa yang membeli Bilal dari Umayyah?","Abu Bakar","829","who"
"272","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Berapa harga yang dibayar Abu Bakar untuk membeli Bilal?","9 uqiyat emas","1098","how many"
"273","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Apa yang dikatakan Umayyah jika Abu Bakar menawar satu uqiyah?","aku tidak akan ragu untuk menjualnya","1311","what"
"274","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Apa yang dikatakan Abu Bakar jika Umayyah menawar 100 uqiyah?","aku tidak akan ragu untuk membelinya","1437","what"
"275","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Siapa yang menawarkan untuk membantu membayarkan Bilal?","Rasulullah Saw","1629","who"
"276","34","Belas kasihan (compassion)","1848","Bilal adalah salah satu budak dari bangsawan Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Mereka sering menyiksa Bilal dengan mencambuk punggung Bilal, namun Bilal hanya berkata, ""Ahad, Ahad, Ahad."" Penyiksaan yang dilakukan Umayyah dan para algojonya sangatlah tidak manusiawi. Mereka menindih dada telanjang Bilal dengan batu besar yang panas di tengah terik padang pasir. Penyiksaan yang dilakukan oleh Umayyah tidak berhenti sampai disitu. Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal dengan mengikat lehernya menggunakan tali yang kasar lalu menyerahkannya kepada sejumlah orangyang tidak memiliki belas kasihan untuk menariknya di sepanjang jalan Mekah. Selama penyiksaan tersebut Bilal hanya mengucapkan ""Ahad, Ahad, Ahad."" Sementara itu, Bilal menikmati siksaan yang diterimanya karena membela ajaran Allah dan Rasul-Nya. Suatu ketika, Abu Bakar Rodhiallahu'anhu mengajukan penawaran kepada Umayyah bin Khalaf untuk membeli Bilal. Umayyah menaikkan harga berlipat ganda, dengan harapan Abu Bakar akan mengurungkan niatnya untuk membeli Bilal. Namun ternyata, Abu Bakar setuju, walaupun harus mengeluarkan 9 uqiyat emas (1 uqiyat emas = 285,73 gr x Rp 400.000) setara dengan uang sekitar Rp 114.291.000. Seusai transaksi, Umayyah berkata kepada Abu Bakar, ""Sebenarnya, kalau engkau menawar sampai satu uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk menjualnya."" Abu Bakar membalas, ""Seandainya engkau memberi tawaran sampai seratus uqiyah-pun, maka aku tidak akan ragu untuk membelinya. ""Ketika Abu Bakar memberi tahu Rasulullah Sawbahwa ia telah memerdekaan Bilal dengan membelinya sekaligus menyelamatkan Bilal dari siksa tuannya Umayyah, Rasulullah Saw berkata kepada Abu Bakar, ""Kalau begitu, biarkan aku bersekutu denganmu untuk membayarnya, wahai Abu Bakar."" Abu Bakar Ash-Shiddiq Rodhiallahu'anhu menjawab, ""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","Apa jawaban Abu Bakar saat ditawari bantuan membayarkan Bilal?","""Aku telah memerdekakannya, wahai Rasulullah.""","1802","what"
"277","35","Kegagah beranian (courage)","1098","Abdullah bin Mas'ud r.a berkata, ""Sebelum Umar memeluk Islam, kami tidak bisa melaksanakan shalat di dekat Ka'bah."" Ali r.a berkata, ""Pada mulanya semua orang Islam akan hijrah, mereka melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, namun ketika Umar r.a berniat untuk hijrah dia menggantungkan pedang dilehernya sambil memegang busur panah ditangannya dilengkapi dengan anak panah yang banyak."" Pertama-tama dia mendatangi masjid dan melakukan tawaf dengan tenangnya dan mengerjakan shalat dengan khusyu'. Setelah itu dia mendatangi kumpulan orang-orang kafir, lalu berkata, ""Barangsiapa ingin ibunya menangisi kematian anaknya, isterinya menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim, maka keluarlah dan hadapi aku untuk bertempur."" Dia pun mendatangi perkumpulan yang lainnya sambil berkata seperti tadi. Tetapi tidak ada satu orang kafir pun yang berani menghadapi tantangannya. Pendidikan karakter dari kisah Umar bin Khattab di atas yaitu tentang kegagah beranian. Hal ini ditunjukan dengan sikap Umar bin Khattab yang dengan terang-terangan menantang orang-orang kafir yang biasanya menyiksa kaum muslim.","Siapa yang berkata, ""sebelum Umar memeluk Islam, kami tidak bisa melaksanakan shalat di dekat Ka'bah""?","Abdullah bin Mas'ud r.a","0","who"
"278","35","Kegagah beranian (courage)","1098","Abdullah bin Mas'ud r.a berkata, ""Sebelum Umar memeluk Islam, kami tidak bisa melaksanakan shalat di dekat Ka'bah."" Ali r.a berkata, ""Pada mulanya semua orang Islam akan hijrah, mereka melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, namun ketika Umar r.a berniat untuk hijrah dia menggantungkan pedang dilehernya sambil memegang busur panah ditangannya dilengkapi dengan anak panah yang banyak."" Pertama-tama dia mendatangi masjid dan melakukan tawaf dengan tenangnya dan mengerjakan shalat dengan khusyu'. Setelah itu dia mendatangi kumpulan orang-orang kafir, lalu berkata, ""Barangsiapa ingin ibunya menangisi kematian anaknya, isterinya menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim, maka keluarlah dan hadapi aku untuk bertempur."" Dia pun mendatangi perkumpulan yang lainnya sambil berkata seperti tadi. Tetapi tidak ada satu orang kafir pun yang berani menghadapi tantangannya. Pendidikan karakter dari kisah Umar bin Khattab di atas yaitu tentang kegagah beranian. Hal ini ditunjukan dengan sikap Umar bin Khattab yang dengan terang-terangan menantang orang-orang kafir yang biasanya menyiksa kaum muslim.","Siapa yang berkata, ""Pada mulanya semua orang Islam akan hijrah, mereka melakukannya dengan sembunyi-sembunyi""?","Ali r.a","116","who"
"279","35","Kegagah beranian (courage)","1098","Abdullah bin Mas'ud r.a berkata, ""Sebelum Umar memeluk Islam, kami tidak bisa melaksanakan shalat di dekat Ka'bah."" Ali r.a berkata, ""Pada mulanya semua orang Islam akan hijrah, mereka melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, namun ketika Umar r.a berniat untuk hijrah dia menggantungkan pedang dilehernya sambil memegang busur panah ditangannya dilengkapi dengan anak panah yang banyak."" Pertama-tama dia mendatangi masjid dan melakukan tawaf dengan tenangnya dan mengerjakan shalat dengan khusyu'. Setelah itu dia mendatangi kumpulan orang-orang kafir, lalu berkata, ""Barangsiapa ingin ibunya menangisi kematian anaknya, isterinya menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim, maka keluarlah dan hadapi aku untuk bertempur."" Dia pun mendatangi perkumpulan yang lainnya sambil berkata seperti tadi. Tetapi tidak ada satu orang kafir pun yang berani menghadapi tantangannya. Pendidikan karakter dari kisah Umar bin Khattab di atas yaitu tentang kegagah beranian. Hal ini ditunjukan dengan sikap Umar bin Khattab yang dengan terang-terangan menantang orang-orang kafir yang biasanya menyiksa kaum muslim.","Apa pendidikan karakter dari kisah Umar bin Khattab?","kegagah beranian","940","what"
"280","35","Kegagah beranian (courage)","1098","Abdullah bin Mas'ud r.a berkata, ""Sebelum Umar memeluk Islam, kami tidak bisa melaksanakan shalat di dekat Ka'bah."" Ali r.a berkata, ""Pada mulanya semua orang Islam akan hijrah, mereka melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, namun ketika Umar r.a berniat untuk hijrah dia menggantungkan pedang dilehernya sambil memegang busur panah ditangannya dilengkapi dengan anak panah yang banyak."" Pertama-tama dia mendatangi masjid dan melakukan tawaf dengan tenangnya dan mengerjakan shalat dengan khusyu'. Setelah itu dia mendatangi kumpulan orang-orang kafir, lalu berkata, ""Barangsiapa ingin ibunya menangisi kematian anaknya, isterinya menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim, maka keluarlah dan hadapi aku untuk bertempur."" Dia pun mendatangi perkumpulan yang lainnya sambil berkata seperti tadi. Tetapi tidak ada satu orang kafir pun yang berani menghadapi tantangannya. Pendidikan karakter dari kisah Umar bin Khattab di atas yaitu tentang kegagah beranian. Hal ini ditunjukan dengan sikap Umar bin Khattab yang dengan terang-terangan menantang orang-orang kafir yang biasanya menyiksa kaum muslim.","Apa yang dilakukan Umar r.a sebelum hijrah ke Madinah?","mendatangi masjid dan melakukan tawaf dengan tenangnya dan mengerjakan shalat dengan khusyu'","404","what"
"281","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Siapa Muhammad bagi pengemis buta tersebut sebelum mengetahui kebenarannya?","orang gila, pembohong, dan tukang sihir","225","who"
"282","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Dimana tempat pengemis buta tersebut berada?","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah","0","where"
"283","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Apa yang selalu Rasulullah bawa kepada pengemis buta itu?","makanan","535","what"
"284","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Siapakah yang gemar mendatangi pengemis buta itu?","Rasulullah Saw","351","who"
"285","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Apa yang dilakukan Rasulullah ketika bertemu pengemis buta itu?","menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang","681","what"
"286","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Siapa yang bertekad untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan peninggalan Rasulullah Saw, termasuk memberi makanan kepada pengemis Yahudi buta?","Abu Bakar ash-Shiddiq","1013","who"
"287","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Dimana abu bakar bertemu dengan Aisyah?","rumah","1230","where"
"288","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Apa kepercayaan agama pengemis buta tersebut?","Yahudi","108","what"
"289","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Siapa yang selalu dihindari oleh pengemis buta tersebut?","Muhammad","207","who"
"290","36","Kasih sayang (kindness) (1)","1752","Salah satu sudut di dekat pintu kota Madinah menjadi tempat seorang pengemis buta. Dia memiliki kepercayaan Yahudi. Setiap kali ada orang yang mendekatinya, dia selalu berpesan, ""Jangan pernah engkau dekati Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir."" Seandainya dia tidak buta, tentunya cepat berubah sikap dan perangai. Sebab, adalah Rasulullah Saw yang gemar mendatanginya. Bukan untuk menghardiknya atau sekadar meminta klarifikasi atas hasutannya itu. Rasulullah Saw justru rajin datang kepadanya dengan membawakan makanan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Rasulullah Saw lantas duduk di sebelah pengemis Yahudi buta itu. Setelah meminta izin, Rasulullah Saw pun menyuapi orang tadi dengan penuh kasih sayang. Hal itu dilakukannya rutin, bahkan kemudian menjadi kebiasaan. Seiring waktu, Allah SWT memanggil beliau. Rasulullah Saw wafat, menyisakan duka yang teramat dalam di tengah para keluarga, sahabat, dan kaum Muslimin pada umumnya. Sementara itu, kepemimpinan umat sudah berada di tangan Abu Bakar ash-Shiddiq. Sang khalifah ini memang sudah bertekad untuk mengikuti tradisi dan kebijakan-kebijakan peninggalan Rasulullah Saw. Bahkan termasuk rutinitasnya sehari-hari. Suatu hari, Abu Bakar berkunjung ke rumah putrinya, Aisyah. Abu Bakar bertanya kepada anaknya yang juga istri Rasulullah itu. ""Wahai putriku, adakah satu sunnah kekasihku (Rasulullah Saw) yang belum aku tunaikan?"" tanya Abu Bakar. Aisyah pun menjawab, ""Wahai ayahku, engkau adalah seorang ahli sunnah, dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum engkau lakukan kecuali satu saja"". ""Apakah itu?"" ""Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang sering duduk di sana,"" ungkap Aisyah.","Siapa yang memberi tahu Abu Bakar ash-Shiddiq tentang satu sunnah kekasihnya (Rasulullah Saw) yang belum dilakukan olehnya?","Aisyah","1425","who"
"291","37","Kasih sayang (kindness) (2)","1637","Maka keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan. Dia pun bergegas menuju titik lokasi yang dimaksud, supaya berjumpa dengan si pengemis. Betapa gembira Abu Bakar mendapati adanya seorang pengemis buta yang duduk di dekat sana. Setelah mengucapkan salam, Abu Bakar lalu duduk dan meminta izin kepadanya untuk menyuapinya. Namun, di luar dugaan pengemis tadi malah murka dan membentak-bentak, ""Siapakah kamu!?"" Abu Bakar menjawab, ""Aku ini orang yang biasa menyuapimu."" ""Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,"" teriak si pengemis lagi, ""Jikalau benar kamu adalah dia, maka tidak susah aku mengunyah makanan di mulutku. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu dengan mulutnya sendiri. Barulah kemudian dia menyuapiku dengan itu,"" terang si pengemis sambil tetap meraut wajah kesal. Abu Bakar tidak kuasa menahan deraian air matanya, ""Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, Abu Bakar. Orang mulia itu telah tiada. Dia adalah Rasulullah Muhammad Saw."" Mendengar penjelasan Abu Bakar, pengemis tadi seketika terkejut. Dia lalu menangis keras. Setelah tenang, dia bertanya memastikan, ""Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina, memfitnah, dan menjelek-jelekan Rasulullah. Padahal, belum pernah aku mendengar dia memarahiku sedikit pun. Dia yang selalu datang kepadaku setiap pagi dengan membawakan makanan. Dia begitu mulia."" Maka di hadapan Abu Bakar ash-Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimah syahadat. Demikianlah, dia masuk Islam karena menyadari betapa mulianya akhlak Rasulullah Saw.","Siapakah yang pergi ke pasar?","Abu Bakar","23","who"
"292","37","Kasih sayang (kindness) (2)","1637","Maka keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan. Dia pun bergegas menuju titik lokasi yang dimaksud, supaya berjumpa dengan si pengemis. Betapa gembira Abu Bakar mendapati adanya seorang pengemis buta yang duduk di dekat sana. Setelah mengucapkan salam, Abu Bakar lalu duduk dan meminta izin kepadanya untuk menyuapinya. Namun, di luar dugaan pengemis tadi malah murka dan membentak-bentak, ""Siapakah kamu!?"" Abu Bakar menjawab, ""Aku ini orang yang biasa menyuapimu."" ""Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,"" teriak si pengemis lagi, ""Jikalau benar kamu adalah dia, maka tidak susah aku mengunyah makanan di mulutku. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu dengan mulutnya sendiri. Barulah kemudian dia menyuapiku dengan itu,"" terang si pengemis sambil tetap meraut wajah kesal. Abu Bakar tidak kuasa menahan deraian air matanya, ""Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, Abu Bakar. Orang mulia itu telah tiada. Dia adalah Rasulullah Muhammad Saw."" Mendengar penjelasan Abu Bakar, pengemis tadi seketika terkejut. Dia lalu menangis keras. Setelah tenang, dia bertanya memastikan, ""Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina, memfitnah, dan menjelek-jelekan Rasulullah. Padahal, belum pernah aku mendengar dia memarahiku sedikit pun. Dia yang selalu datang kepadaku setiap pagi dengan membawakan makanan. Dia begitu mulia."" Maka di hadapan Abu Bakar ash-Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimah syahadat. Demikianlah, dia masuk Islam karena menyadari betapa mulianya akhlak Rasulullah Saw.","Apa yang dibawa oleh Abu Bakar saat pergi ke pasar?","makanan","63","what"
"293","37","Kasih sayang (kindness) (2)","1637","Maka keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan. Dia pun bergegas menuju titik lokasi yang dimaksud, supaya berjumpa dengan si pengemis. Betapa gembira Abu Bakar mendapati adanya seorang pengemis buta yang duduk di dekat sana. Setelah mengucapkan salam, Abu Bakar lalu duduk dan meminta izin kepadanya untuk menyuapinya. Namun, di luar dugaan pengemis tadi malah murka dan membentak-bentak, ""Siapakah kamu!?"" Abu Bakar menjawab, ""Aku ini orang yang biasa menyuapimu."" ""Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,"" teriak si pengemis lagi, ""Jikalau benar kamu adalah dia, maka tidak susah aku mengunyah makanan di mulutku. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu dengan mulutnya sendiri. Barulah kemudian dia menyuapiku dengan itu,"" terang si pengemis sambil tetap meraut wajah kesal. Abu Bakar tidak kuasa menahan deraian air matanya, ""Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, Abu Bakar. Orang mulia itu telah tiada. Dia adalah Rasulullah Muhammad Saw."" Mendengar penjelasan Abu Bakar, pengemis tadi seketika terkejut. Dia lalu menangis keras. Setelah tenang, dia bertanya memastikan, ""Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina, memfitnah, dan menjelek-jelekan Rasulullah. Padahal, belum pernah aku mendengar dia memarahiku sedikit pun. Dia yang selalu datang kepadaku setiap pagi dengan membawakan makanan. Dia begitu mulia."" Maka di hadapan Abu Bakar ash-Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimah syahadat. Demikianlah, dia masuk Islam karena menyadari betapa mulianya akhlak Rasulullah Saw.","Siapa yang ingin ditemui oleh Abu Bakar?","si pengemis","147","who"
"294","37","Kasih sayang (kindness) (2)","1637","Maka keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan. Dia pun bergegas menuju titik lokasi yang dimaksud, supaya berjumpa dengan si pengemis. Betapa gembira Abu Bakar mendapati adanya seorang pengemis buta yang duduk di dekat sana. Setelah mengucapkan salam, Abu Bakar lalu duduk dan meminta izin kepadanya untuk menyuapinya. Namun, di luar dugaan pengemis tadi malah murka dan membentak-bentak, ""Siapakah kamu!?"" Abu Bakar menjawab, ""Aku ini orang yang biasa menyuapimu."" ""Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,"" teriak si pengemis lagi, ""Jikalau benar kamu adalah dia, maka tidak susah aku mengunyah makanan di mulutku. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu dengan mulutnya sendiri. Barulah kemudian dia menyuapiku dengan itu,"" terang si pengemis sambil tetap meraut wajah kesal. Abu Bakar tidak kuasa menahan deraian air matanya, ""Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, Abu Bakar. Orang mulia itu telah tiada. Dia adalah Rasulullah Muhammad Saw."" Mendengar penjelasan Abu Bakar, pengemis tadi seketika terkejut. Dia lalu menangis keras. Setelah tenang, dia bertanya memastikan, ""Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina, memfitnah, dan menjelek-jelekan Rasulullah. Padahal, belum pernah aku mendengar dia memarahiku sedikit pun. Dia yang selalu datang kepadaku setiap pagi dengan membawakan makanan. Dia begitu mulia."" Maka di hadapan Abu Bakar ash-Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimah syahadat. Demikianlah, dia masuk Islam karena menyadari betapa mulianya akhlak Rasulullah Saw.","Siapa yang berusaha menyuapi makanan namun ditolak oleh orang yang disuapi?","Abu Bakar","277","who"
"295","37","Kasih sayang (kindness) (2)","1637","Maka keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan. Dia pun bergegas menuju titik lokasi yang dimaksud, supaya berjumpa dengan si pengemis. Betapa gembira Abu Bakar mendapati adanya seorang pengemis buta yang duduk di dekat sana. Setelah mengucapkan salam, Abu Bakar lalu duduk dan meminta izin kepadanya untuk menyuapinya. Namun, di luar dugaan pengemis tadi malah murka dan membentak-bentak, ""Siapakah kamu!?"" Abu Bakar menjawab, ""Aku ini orang yang biasa menyuapimu."" ""Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,"" teriak si pengemis lagi, ""Jikalau benar kamu adalah dia, maka tidak susah aku mengunyah makanan di mulutku. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu dengan mulutnya sendiri. Barulah kemudian dia menyuapiku dengan itu,"" terang si pengemis sambil tetap meraut wajah kesal. Abu Bakar tidak kuasa menahan deraian air matanya, ""Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, Abu Bakar. Orang mulia itu telah tiada. Dia adalah Rasulullah Muhammad Saw."" Mendengar penjelasan Abu Bakar, pengemis tadi seketika terkejut. Dia lalu menangis keras. Setelah tenang, dia bertanya memastikan, ""Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina, memfitnah, dan menjelek-jelekan Rasulullah. Padahal, belum pernah aku mendengar dia memarahiku sedikit pun. Dia yang selalu datang kepadaku setiap pagi dengan membawakan makanan. Dia begitu mulia."" Maka di hadapan Abu Bakar ash-Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimah syahadat. Demikianlah, dia masuk Islam karena menyadari betapa mulianya akhlak Rasulullah Saw.","Siapakah yang dimaksud sebagai ""orang mulia itu""?","Rasulullah Muhammad Saw","1048","who"
"296","37","Kasih sayang (kindness) (2)","1637","Maka keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan. Dia pun bergegas menuju titik lokasi yang dimaksud, supaya berjumpa dengan si pengemis. Betapa gembira Abu Bakar mendapati adanya seorang pengemis buta yang duduk di dekat sana. Setelah mengucapkan salam, Abu Bakar lalu duduk dan meminta izin kepadanya untuk menyuapinya. Namun, di luar dugaan pengemis tadi malah murka dan membentak-bentak, ""Siapakah kamu!?"" Abu Bakar menjawab, ""Aku ini orang yang biasa menyuapimu."" ""Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,"" teriak si pengemis lagi, ""Jikalau benar kamu adalah dia, maka tidak susah aku mengunyah makanan di mulutku. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu dengan mulutnya sendiri. Barulah kemudian dia menyuapiku dengan itu,"" terang si pengemis sambil tetap meraut wajah kesal. Abu Bakar tidak kuasa menahan deraian air matanya, ""Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, Abu Bakar. Orang mulia itu telah tiada. Dia adalah Rasulullah Muhammad Saw."" Mendengar penjelasan Abu Bakar, pengemis tadi seketika terkejut. Dia lalu menangis keras. Setelah tenang, dia bertanya memastikan, ""Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina, memfitnah, dan menjelek-jelekan Rasulullah. Padahal, belum pernah aku mendengar dia memarahiku sedikit pun. Dia yang selalu datang kepadaku setiap pagi dengan membawakan makanan. Dia begitu mulia."" Maka di hadapan Abu Bakar ash-Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimah syahadat. Demikianlah, dia masuk Islam karena menyadari betapa mulianya akhlak Rasulullah Saw.","Siapakah yang mengucapkan dua kalimah syahadat?","pengemis Yahudi buta","1494","who"
"297","37","Kasih sayang (kindness) (2)","1637","Maka keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar dengan membawa makanan. Dia pun bergegas menuju titik lokasi yang dimaksud, supaya berjumpa dengan si pengemis. Betapa gembira Abu Bakar mendapati adanya seorang pengemis buta yang duduk di dekat sana. Setelah mengucapkan salam, Abu Bakar lalu duduk dan meminta izin kepadanya untuk menyuapinya. Namun, di luar dugaan pengemis tadi malah murka dan membentak-bentak, ""Siapakah kamu!?"" Abu Bakar menjawab, ""Aku ini orang yang biasa menyuapimu."" ""Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,"" teriak si pengemis lagi, ""Jikalau benar kamu adalah dia, maka tidak susah aku mengunyah makanan di mulutku. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menghaluskan makanan terlebih dahulu dengan mulutnya sendiri. Barulah kemudian dia menyuapiku dengan itu,"" terang si pengemis sambil tetap meraut wajah kesal. Abu Bakar tidak kuasa menahan deraian air matanya, ""Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, Abu Bakar. Orang mulia itu telah tiada. Dia adalah Rasulullah Muhammad Saw."" Mendengar penjelasan Abu Bakar, pengemis tadi seketika terkejut. Dia lalu menangis keras. Setelah tenang, dia bertanya memastikan, ""Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina, memfitnah, dan menjelek-jelekan Rasulullah. Padahal, belum pernah aku mendengar dia memarahiku sedikit pun. Dia yang selalu datang kepadaku setiap pagi dengan membawakan makanan. Dia begitu mulia."" Maka di hadapan Abu Bakar ash-Shiddiq, pengemis Yahudi buta itu mengucapkan dua kalimah syahadat. Demikianlah, dia masuk Islam karena menyadari betapa mulianya akhlak Rasulullah Saw.","Apa yang membuat pengemis Yahudi buta masuk Islam?","mulianya akhlak Rasulullah Saw","1606","what"
"298","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang ditantang duel pada masa perang Khandaq?","Amr bin Abd Wad al-Amiri","57","who"
"299","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang memenuhi tantangan tersebut?","Ali bin Abi Thalib","300","who"
"300","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan?","Ali bin Abi Thalib","1758","who"
"301","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang ditantang duel oleh Amr bin Abd Wad al-Amiri?","umat Islam","24","who"
"302","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan duel Amr bin Abd Wad al-Amiri?","Rasulullah","142","who"
"303","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang menyatakan berani melawan Amr bin Abd Wad al-Amiri dalam duel tersebut?","Ali bin Abi Thalib","300","who"
"304","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang terlihat gentar saat Rasulullah bertanya tentang siapa yang akan memenuhi tantangan duel Amr bin Abd Wad al-Amiri?","Para sahabat","230","who"
"305","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang menang dalam duel melawan Amr bin Abd Wad al-Amiri?","Ali","1369","who"
"306","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang meludahi wajah Ali bin Abi Thalib saat perkelahian?","Amr bin Abd Wad","876","who"
"307","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang mengurungkan niat membunuh Amr bin Abd Wad al-Amiri setelah Amr meludahi wajahnya?","Ali","1024","who"
"308","38","Kontrol diri (self-control)","1809","Di masa perang Khandaq, umat Islam pernah ditantang duel Amr bin Abd Wad al-Amiri, salah satu pembesar musyrikin Quraisy yangsangat ditakuti. Rasulullah bertanya kepada para sahabat tentang siapa yang akan memenuhi tantangan ini. Para sahabat terlihat gentar. Nyali mereka menciut. Dalam situasi ini Ali bin Abi Thalib maju, menyanggupi ajakan duel Amr bin Abd Wad. Melihat Ali yang masih terlalu muda, Rasulullah lantas mengulangi tawarannya kepada para sahabat. Hingga tiga kali, memang hanya Ali yang menyatakan berani melawan jawara Quraisy itu. Amr bin Abd Wad menanggapinya dengan tertawa mengejek. Namun faktanya, selama perkelahian nasib mujur tetap ada di tangan Ali. Usai paha kekarnya disabet pedang, Amr bin Abd Wad pun tumbang ke tanah. Kemenagan Ali sudah di depan mata. Hanya dengan sedikit gerakan saja, nyawa musuh dipastikan melayang. Dalam situasi terpojok Amr bin Abd Wad masih menyempatkan diri membrontak. Tiba-tiba ia meludahi wajah sepupu Rasulullah itu. Menaggapi hinaan ini, Ali justru kian pasif. Ali menyingkir dan mengurungkan niat membunuh hingga beberapa saat. ""Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT,"" kata Ali menjawab kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya. Meskipun Amr bin Abd Wad akhirnya gugur di tangan Ali, proses peperangan ini memberikan beberapa pelajaran. Perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan. Sahabat Rasulullah yang kelak menjadi khalifah keempat ini juga menjernihkan bahwa spirit ketuhanan adalah satu-satunya landasan, mengalahan nafsu keinginan di balik ego pribadi dan golongan. Hal ini merupakan teladan nyata betapa Ali bin Abi Thalib pandai dalam mengontrol dirinya.","Siapa yang menjelaskan bahwa perjuangan dan pembelaan Islam harus didasarkan pada ketulusan iman, bukan kebencian dan kemarahan setelah proses peperangan Khandaq?","Ali bin Abi Thalib","1758","who"
"309","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Apa yang menjadi poin penting dalam karakter peserta didik?","Kerja sama","0","what"
"310","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Apa yang dapat diperoleh dari kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah?","pendidikan karakter berupa kerja sama","124","what"
"311","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Siapa yang datang ke Makkah untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah?","pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir","427","who"
"312","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Apa yang dilakukan pasukan gabungan yang terdiri dari suku Ghathafan dan Quraisy?","menyerang Rasulullah di Madinah","641","what"
"313","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Apa yang dilakukan Rasulullah setelah mendengar berita tentang serangan pasukan gabungan?","bermusyawarah dengan para sahabat","758","what"
"314","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Berapa banyak orang yang diajak oleh Rasulullah untuk membuat parit?","seribuan orang","1114","how many"
"315","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Siapa yang mengusulkan strategi membangun parit di sebelah utara Kota Madinah?","Salman al-Farisi","810","who"
"316","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Siapa yang mengajak seribuan orang untuk membuat parit di sebelah utara Kota Madinah?","Rasulullah","1087","who"
"317","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Dimana pasukan gabungan sepuluh ribu orang akan menyerang Rasulullah?","Utara Kota Madinah","1016","where"
"318","39","Kerja sama (cooperation) (1)","1149","Kerja sama menjadi poin penting salah satu karakter yang harus dimiliki peserta didik. Maka dari itu kita dapat mendapatkan pendidikan karakter berupa kerja sama melalui kisah Rasulullah dalam membangun parit di Madinah. Meski telah berubah, tempat tersebut dahulu menjadi saksi umat Islam Madinah bertahan dalam pertempuran besar, yaitu Perang Ahzab. Serangan itu bermula dari kedatangan 20 orang Yahudi ke Makkah. Kedatangan pimpinan Yahudi dan pemuka Bani an-Nadhir itu bertujuan untuk memprovokasi Quraisy agar menyerang Rasulullah. Pemimpin Yahudi juga memprovokasi suku Ghathafan. Pasukan gabungan sebanyak sepuluh ribu orang itu akan menyerang Rasulullah di Madinah. Akan tetapi, berita serangan itu sampai di telinga Rasulullah, sehingga Rasullullah bermusyawarah dengan para sahabat. Dalam rapat itu, Salman al-Farisi menjadi bintang. Dia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membangun parit di sebelah utara Kota Madinah untuk menghalau musuh. Strategi yang baru dikenal itu segera disetujui Rasulullah. Utara Kota Madinah merupakan satu-satunya pintu masuk pasukan Quraisy. Rasulullah segera mengajak seribuan orang untuk membuat parit.","Dimana lokasi parit yang dibangun untuk menghalau pasukan Quraisy?","utara Kota Madinah","914","where"
"319","40","Kerja sama (cooperation) (2)","1107","Dalam Hadis Bukhari disebutkan, Rasulullah pun ikut turun menggali parit itu. Bekerja sama bersama para sahabat yang lain. Para sahabat pernah mengadukan sulitnya memecah batu saat penggalian parit besar tersebut. Rasulullah yang mendengar kesulitan itu segera berdoa. ""Bismillah,"" ujar Rasulullah.Rasulullah menghantamkan palunya. Usai memukulkan palunya, dia kembali bertakbir seraya berdoa menaklukkan Syam. Pada pukulan kedua Rasulullah kembali berdoa. Dia pun mengiringinya dengan harapan menaklukkan Persia. Sedangkan pada pukulan ketiga, Rasulullah berharap dapat diberi kunci kerajaan Yaman. Parit tersebut tercatat dapat terselesaikan hanya selama lima sampai enam hari saja. Hal ini dapat terjadi karena adanya kerja sama yang baik antara Rasulullah dan para sahabat. Pembangunan parit tersebut tidak akan berhasil jika tidak dilakukan dengan cara kerja sama. Manusia sebagai makhluk sosial pastinya membutuhkan orang lain dalam melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sosial. Termasuk pula dalam pembangunan parit zaman Rasulullah sebagi salah satu stratei perang, diperlukan kerja sama yang baik.","Siapa yang turun ikut menggali parit bersama para sahabat?","Rasulullah","32","who"
"320","40","Kerja sama (cooperation) (2)","1107","Dalam Hadis Bukhari disebutkan, Rasulullah pun ikut turun menggali parit itu. Bekerja sama bersama para sahabat yang lain. Para sahabat pernah mengadukan sulitnya memecah batu saat penggalian parit besar tersebut. Rasulullah yang mendengar kesulitan itu segera berdoa. ""Bismillah,"" ujar Rasulullah.Rasulullah menghantamkan palunya. Usai memukulkan palunya, dia kembali bertakbir seraya berdoa menaklukkan Syam. Pada pukulan kedua Rasulullah kembali berdoa. Dia pun mengiringinya dengan harapan menaklukkan Persia. Sedangkan pada pukulan ketiga, Rasulullah berharap dapat diberi kunci kerajaan Yaman. Parit tersebut tercatat dapat terselesaikan hanya selama lima sampai enam hari saja. Hal ini dapat terjadi karena adanya kerja sama yang baik antara Rasulullah dan para sahabat. Pembangunan parit tersebut tidak akan berhasil jika tidak dilakukan dengan cara kerja sama. Manusia sebagai makhluk sosial pastinya membutuhkan orang lain dalam melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sosial. Termasuk pula dalam pembangunan parit zaman Rasulullah sebagi salah satu stratei perang, diperlukan kerja sama yang baik.","Apa yang dilakukan Rasulullah setelah mendengar keluhan para sahabat tentang sulitnya memecah batu?","berdoa","261","what"
"321","40","Kerja sama (cooperation) (2)","1107","Dalam Hadis Bukhari disebutkan, Rasulullah pun ikut turun menggali parit itu. Bekerja sama bersama para sahabat yang lain. Para sahabat pernah mengadukan sulitnya memecah batu saat penggalian parit besar tersebut. Rasulullah yang mendengar kesulitan itu segera berdoa. ""Bismillah,"" ujar Rasulullah.Rasulullah menghantamkan palunya. Usai memukulkan palunya, dia kembali bertakbir seraya berdoa menaklukkan Syam. Pada pukulan kedua Rasulullah kembali berdoa. Dia pun mengiringinya dengan harapan menaklukkan Persia. Sedangkan pada pukulan ketiga, Rasulullah berharap dapat diberi kunci kerajaan Yaman. Parit tersebut tercatat dapat terselesaikan hanya selama lima sampai enam hari saja. Hal ini dapat terjadi karena adanya kerja sama yang baik antara Rasulullah dan para sahabat. Pembangunan parit tersebut tidak akan berhasil jika tidak dilakukan dengan cara kerja sama. Manusia sebagai makhluk sosial pastinya membutuhkan orang lain dalam melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sosial. Termasuk pula dalam pembangunan parit zaman Rasulullah sebagi salah satu stratei perang, diperlukan kerja sama yang baik.","Berapa hari waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan parit?","lima sampai enam hari","657","how many"
"322","40","Kerja sama (cooperation) (2)","1107","Dalam Hadis Bukhari disebutkan, Rasulullah pun ikut turun menggali parit itu. Bekerja sama bersama para sahabat yang lain. Para sahabat pernah mengadukan sulitnya memecah batu saat penggalian parit besar tersebut. Rasulullah yang mendengar kesulitan itu segera berdoa. ""Bismillah,"" ujar Rasulullah.Rasulullah menghantamkan palunya. Usai memukulkan palunya, dia kembali bertakbir seraya berdoa menaklukkan Syam. Pada pukulan kedua Rasulullah kembali berdoa. Dia pun mengiringinya dengan harapan menaklukkan Persia. Sedangkan pada pukulan ketiga, Rasulullah berharap dapat diberi kunci kerajaan Yaman. Parit tersebut tercatat dapat terselesaikan hanya selama lima sampai enam hari saja. Hal ini dapat terjadi karena adanya kerja sama yang baik antara Rasulullah dan para sahabat. Pembangunan parit tersebut tidak akan berhasil jika tidak dilakukan dengan cara kerja sama. Manusia sebagai makhluk sosial pastinya membutuhkan orang lain dalam melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sosial. Termasuk pula dalam pembangunan parit zaman Rasulullah sebagi salah satu stratei perang, diperlukan kerja sama yang baik.","Apa yang diperlukan dalam pembangunan parit zaman Rasulullah sebagai salah satu strategi perang?","kerja sama yang baik","1086","what"
"323","41","Kerja keras (deligence or hard work)","1629","Rasulullah menjadi teladan dalam berbagai hal salah satunya kerja keras. Perjuangan Rasulullah dalam berdakwah mengalami banyak halangan dan rintangan, namun berkat kerja kerasnya Rasulullah mampu membangun sebuah peradaban di Madinah. Keberhasilan Rasulullah dalam membangun peradaban tidak luput dari kerja kerasnya mendakwahkan Islam hingga dihina dan tersiksa. Seperti yang Rasulullah alami ketika berdakwah kepada kaum Thaif. Rasulullah dihinakan dan disiksa, hingga tubuhnya yang mulia jatuh terjerembab dan terluka. Namun Rasulullah tidak pernah patah semangat. Rasulullah tetap bekerja keras untuk mendakwahkan Islam.Cara selanjutnya yang ditempuh Rasulullah yaitu dengan berhijrah. Sebelum peristiwa hijrah ke Madinah, Rasulullah mengutus beberapa sahabat untuk berhijrah ke Habasyah. Dalam rangka mendakwahkan Islam kepada Raja Najasyi danmasyarakat Habasyah. Peristiwa hijrahnya para sahabat ke Habasyah tidak disertai dengan Rasulullah. Karena Rasulullah sedang berjuang membela kaum muslim yang masih berada di Mekah. Hingga akhirnya datanglah orang-orang Madinah yang meminta Rasulullah untuk menjadi pemimpin mereka.Rasulullah menghabiskan waktunya selama 10 tahun di Madinah untuk melakukan dakwah. Sehingga masyarakat jazirah Arab memutuskan untuk memeluk agama Islam. Rasulullah pun memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan dakwah ke berbagai daerah maupun penjuru dunia lainnya. Kerja keras Rasulullah membuahkan hasil yang baik hingga Islam dapat tersebar sampai ke sebagian besar jazirah arab bahkan penjuru dunia. Hal ini dapat dijadikan teladan dalam menanamkan pendidikan karakter berupa kerja keras.","Siapa teladan dalam berbagai hal yang termasuk kerja keras?","Rasulullah","0","who"
"324","41","Kerja keras (deligence or hard work)","1629","Rasulullah menjadi teladan dalam berbagai hal salah satunya kerja keras. Perjuangan Rasulullah dalam berdakwah mengalami banyak halangan dan rintangan, namun berkat kerja kerasnya Rasulullah mampu membangun sebuah peradaban di Madinah. Keberhasilan Rasulullah dalam membangun peradaban tidak luput dari kerja kerasnya mendakwahkan Islam hingga dihina dan tersiksa. Seperti yang Rasulullah alami ketika berdakwah kepada kaum Thaif. Rasulullah dihinakan dan disiksa, hingga tubuhnya yang mulia jatuh terjerembab dan terluka. Namun Rasulullah tidak pernah patah semangat. Rasulullah tetap bekerja keras untuk mendakwahkan Islam.Cara selanjutnya yang ditempuh Rasulullah yaitu dengan berhijrah. Sebelum peristiwa hijrah ke Madinah, Rasulullah mengutus beberapa sahabat untuk berhijrah ke Habasyah. Dalam rangka mendakwahkan Islam kepada Raja Najasyi danmasyarakat Habasyah. Peristiwa hijrahnya para sahabat ke Habasyah tidak disertai dengan Rasulullah. Karena Rasulullah sedang berjuang membela kaum muslim yang masih berada di Mekah. Hingga akhirnya datanglah orang-orang Madinah yang meminta Rasulullah untuk menjadi pemimpin mereka.Rasulullah menghabiskan waktunya selama 10 tahun di Madinah untuk melakukan dakwah. Sehingga masyarakat jazirah Arab memutuskan untuk memeluk agama Islam. Rasulullah pun memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan dakwah ke berbagai daerah maupun penjuru dunia lainnya. Kerja keras Rasulullah membuahkan hasil yang baik hingga Islam dapat tersebar sampai ke sebagian besar jazirah arab bahkan penjuru dunia. Hal ini dapat dijadikan teladan dalam menanamkan pendidikan karakter berupa kerja keras.","Keberhasilan Rasulullah dalam membangun peradaban tidak lepas dari apa?","kerja kerasnya mendakwahkan Islam","303","what"
"325","41","Kerja keras (deligence or hard work)","1629","Rasulullah menjadi teladan dalam berbagai hal salah satunya kerja keras. Perjuangan Rasulullah dalam berdakwah mengalami banyak halangan dan rintangan, namun berkat kerja kerasnya Rasulullah mampu membangun sebuah peradaban di Madinah. Keberhasilan Rasulullah dalam membangun peradaban tidak luput dari kerja kerasnya mendakwahkan Islam hingga dihina dan tersiksa. Seperti yang Rasulullah alami ketika berdakwah kepada kaum Thaif. Rasulullah dihinakan dan disiksa, hingga tubuhnya yang mulia jatuh terjerembab dan terluka. Namun Rasulullah tidak pernah patah semangat. Rasulullah tetap bekerja keras untuk mendakwahkan Islam.Cara selanjutnya yang ditempuh Rasulullah yaitu dengan berhijrah. Sebelum peristiwa hijrah ke Madinah, Rasulullah mengutus beberapa sahabat untuk berhijrah ke Habasyah. Dalam rangka mendakwahkan Islam kepada Raja Najasyi danmasyarakat Habasyah. Peristiwa hijrahnya para sahabat ke Habasyah tidak disertai dengan Rasulullah. Karena Rasulullah sedang berjuang membela kaum muslim yang masih berada di Mekah. Hingga akhirnya datanglah orang-orang Madinah yang meminta Rasulullah untuk menjadi pemimpin mereka.Rasulullah menghabiskan waktunya selama 10 tahun di Madinah untuk melakukan dakwah. Sehingga masyarakat jazirah Arab memutuskan untuk memeluk agama Islam. Rasulullah pun memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan dakwah ke berbagai daerah maupun penjuru dunia lainnya. Kerja keras Rasulullah membuahkan hasil yang baik hingga Islam dapat tersebar sampai ke sebagian besar jazirah arab bahkan penjuru dunia. Hal ini dapat dijadikan teladan dalam menanamkan pendidikan karakter berupa kerja keras.","Siapa yang diutus oleh Rasulullah untuk berhijrah ke Habasyah?","beberapa sahabat","748","who"
"326","41","Kerja keras (deligence or hard work)","1629","Rasulullah menjadi teladan dalam berbagai hal salah satunya kerja keras. Perjuangan Rasulullah dalam berdakwah mengalami banyak halangan dan rintangan, namun berkat kerja kerasnya Rasulullah mampu membangun sebuah peradaban di Madinah. Keberhasilan Rasulullah dalam membangun peradaban tidak luput dari kerja kerasnya mendakwahkan Islam hingga dihina dan tersiksa. Seperti yang Rasulullah alami ketika berdakwah kepada kaum Thaif. Rasulullah dihinakan dan disiksa, hingga tubuhnya yang mulia jatuh terjerembab dan terluka. Namun Rasulullah tidak pernah patah semangat. Rasulullah tetap bekerja keras untuk mendakwahkan Islam.Cara selanjutnya yang ditempuh Rasulullah yaitu dengan berhijrah. Sebelum peristiwa hijrah ke Madinah, Rasulullah mengutus beberapa sahabat untuk berhijrah ke Habasyah. Dalam rangka mendakwahkan Islam kepada Raja Najasyi danmasyarakat Habasyah. Peristiwa hijrahnya para sahabat ke Habasyah tidak disertai dengan Rasulullah. Karena Rasulullah sedang berjuang membela kaum muslim yang masih berada di Mekah. Hingga akhirnya datanglah orang-orang Madinah yang meminta Rasulullah untuk menjadi pemimpin mereka.Rasulullah menghabiskan waktunya selama 10 tahun di Madinah untuk melakukan dakwah. Sehingga masyarakat jazirah Arab memutuskan untuk memeluk agama Islam. Rasulullah pun memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan dakwah ke berbagai daerah maupun penjuru dunia lainnya. Kerja keras Rasulullah membuahkan hasil yang baik hingga Islam dapat tersebar sampai ke sebagian besar jazirah arab bahkan penjuru dunia. Hal ini dapat dijadikan teladan dalam menanamkan pendidikan karakter berupa kerja keras.","Berapa lama Rasulullah menghabiskan waktunya di Madinah untuk melakukan dakwah?","10 tahun","1171","how many"
"327","41","Kerja keras (deligence or hard work)","1629","Rasulullah menjadi teladan dalam berbagai hal salah satunya kerja keras. Perjuangan Rasulullah dalam berdakwah mengalami banyak halangan dan rintangan, namun berkat kerja kerasnya Rasulullah mampu membangun sebuah peradaban di Madinah. Keberhasilan Rasulullah dalam membangun peradaban tidak luput dari kerja kerasnya mendakwahkan Islam hingga dihina dan tersiksa. Seperti yang Rasulullah alami ketika berdakwah kepada kaum Thaif. Rasulullah dihinakan dan disiksa, hingga tubuhnya yang mulia jatuh terjerembab dan terluka. Namun Rasulullah tidak pernah patah semangat. Rasulullah tetap bekerja keras untuk mendakwahkan Islam.Cara selanjutnya yang ditempuh Rasulullah yaitu dengan berhijrah. Sebelum peristiwa hijrah ke Madinah, Rasulullah mengutus beberapa sahabat untuk berhijrah ke Habasyah. Dalam rangka mendakwahkan Islam kepada Raja Najasyi danmasyarakat Habasyah. Peristiwa hijrahnya para sahabat ke Habasyah tidak disertai dengan Rasulullah. Karena Rasulullah sedang berjuang membela kaum muslim yang masih berada di Mekah. Hingga akhirnya datanglah orang-orang Madinah yang meminta Rasulullah untuk menjadi pemimpin mereka.Rasulullah menghabiskan waktunya selama 10 tahun di Madinah untuk melakukan dakwah. Sehingga masyarakat jazirah Arab memutuskan untuk memeluk agama Islam. Rasulullah pun memerintahkan para sahabatnya untuk melakukan dakwah ke berbagai daerah maupun penjuru dunia lainnya. Kerja keras Rasulullah membuahkan hasil yang baik hingga Islam dapat tersebar sampai ke sebagian besar jazirah arab bahkan penjuru dunia. Hal ini dapat dijadikan teladan dalam menanamkan pendidikan karakter berupa kerja keras.","Siapa yang meminta Rasulullah menjadi pemimpin?","orang-orang Madinah","1057","who"
"328","42","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (1)","1059","Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden (berpindah-pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania.Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi beberapa kelompok:
Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di Yaman.
Arab Muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah menurunkan kabilah Jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar. Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim. ","Dimana bangsa Arab Aribah tinggal?","Yaman","507","where"
"329","42","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (1)","1059","Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden (berpindah-pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania.Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi beberapa kelompok:
Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di Yaman.
Arab Muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah menurunkan kabilah Jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar. Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim. ","Apa nama suku besar yang diturunkan oleh Arab Aribah?","kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm","328","what"
"330","42","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (1)","1059","Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden (berpindah-pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania.Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi beberapa kelompok:
Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di Yaman.
Arab Muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah menurunkan kabilah Jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar. Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim. ","Nama lain dari Arab Musta'ribah adalah?","Adnaniyah","779","who"
"331","42","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (1)","1059","Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden (berpindah-pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania.Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi beberapa kelompok:
Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di Yaman.
Arab Muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah menurunkan kabilah Jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar. Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim. ","Apa nama kabilah yang bercabang dari Kabilah Wail?","Bakr dan Taghlab","936","what"
"332","42","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (1)","1059","Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden (berpindah-pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania.Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi beberapa kelompok:
Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di Yaman.
Arab Muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah menurunkan kabilah Jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar. Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim. ","Dari mana berasal nenek moyang kelompok Arab Aribah?","Qahthan","442","where"
"333","42","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (1)","1059","Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden (berpindah-pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania.Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi beberapa kelompok:
Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di Yaman.
Arab Muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah menurunkan kabilah Jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar. Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim. ","Siapa saja suku besar yang termasuk dalam kelompok Arab Muta'arribah?","Jurhum dan Ya'rib","595","who"
"334","42","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (1)","1059","Bangsa Arab bisa dikategorikan sebagai bangsa yang nomaden (berpindah-pindah) yang termasuk dalam rumpun bangsa Caucasoid dalam sub ras Mediteraniean yang meliputi wilayah sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania.Bangsa Arab menurut ahli sejarah dibagi menjadi beberapa kelompok:
Arab Aribah yang meliputi kaum Ad, kaum Tsamud, kaum Thasm. Arab Aribah ini juga disebut sebagai Arab Qahthaniyah yang bernenek moyang pada Qahthan atau juga bisa disebut dengan Yamaniah karena tinggal di Yaman.
Arab Muta'arribah atau juga disebut dengan Arab Qahtaniyyah menurunkan kabilah Jurhum dan Ya'rib. Dari Ya'rib menurunkan suku besar Kahlan dan Himyar. Sedangkan yang termasuk suku Himyar adalah Qudla'ah, Tanukh, Kalb, Juhainah dan Udzrah.
Arab Musta'ribah atau Adnaniyah berkembang menjadi dua suku besar, yaitu Kabi'ah dan Mudlar. Dari Kabi'ah muncul kabilah Asad dan kabila Wail. Kabilah Wail bercabang menjadi suku Bakr dan Taghlab. Mudlar bercabang menjadi kabila Qais Ailan yang menurunkan marga Hawazin dan Sulaiman dan kabilah Tamim. ","Dimana wilayah yang termasuk dalam sub ras Mediteranean?","Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabia dan Irania","180","where"
"335","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Apa faktor penyebab wilayah Arab sangat panas?","padang pasir yang luas","130","what"
"336","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Berapa kawasan iklim yang terjadi di jazirah Arab?","lima","459","how many"
"337","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Apa nama kawasan yang membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman?","Tihamah","476","what"
"338","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Dimana daerah yang terdiri dari bukti-bukit pasir?","Hijaz","602","where"
"339","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Apa mata pencarian penduduk jazirah Arab?","mengembalakan kambing dan berburu","1260","what"
"340","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Di daerah mana penduduk jazirah Arab banyak bertani?","dipesisir yang sering turun hujan","1374","where"
"341","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Apa yang menjadi penyebab masih adanya daerah yang miskin di jazirah Arab?","peperangan","1518","what"
"342","43","Asal usul dan Letak Geografis Bangsa Arab (2)","1530","Dalam pandangan ahli geografi, wilayah Arab sangat panas sekali, hal ini disebabkan kondisi wilayah Arab yang merupakan sambungan padang pasir yang luas dari Barat hingga gurun sahara di Afrika hingga ke Timur melewati Asia Tengah sampai Gurun Ghobi di Cina. Sedangkan uap air yang akan menurunkan hujan di bawa dari laut sekitarnya tidak bisa untuk memenuhi daratan berbatu dan padang pasir. Sedangkan ikilim yang terjadi di jazira Arab bisa di bagi menjadi lima kawasan: 1. Tihamah yaitu daerah yang sangat panas dan tidak berangin. Daerah ini membentang sepanjang Laut Merah sampai Najran Yaman. 2. Hijaz yaitu daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir, daerahn yang ada di tengah dan berhadap hadapan dengan dengan Laut Merah yang beriklim sedang. 3. Najad yaitu daerah yang tanahnya sangat tinggi terletak membentang dari gurun Samawah di Utara sampai Yaman di sebelah Selatan. 4. Yaman yaitu daerah yang hijau terletak di selatan Najad sebelah Timur Laut Merah, sebelah Selatan Oman, Hadramaut dan sebelah utara laut Hindia. 5. Arudh yaitu daerah yang secara geografis terpisah dari ketandusan Arab. Daerah ini melintang dari Yaman, Najd, Irak meliwati wilayah Yamamah, Oman dan Bahrain. Sedangkan dari sisi mata pencarian, penduduk jazirah arab banyak mengembalakan kambing dan berburu. Disamping itu banyak juga yang berdagang dan bertani, mereka ini banyak tingal dipesisir yang sering turun hujan. Oleh karena itu, jazirah Arab banyak yang sudah maju tetapi juga masih ada daerah yang miskin karena dilanda peperangan. ","Dimana daerah yang terpisah dari ketandusan Arab?","Arudh","1035","where"
"343","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Agama apa yang paling banyak pengikutnya di jazirah Arab?","Paganisme","80","what"
"344","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Agama apa yang dibawa oleh Nabi Ibrahim?","hanif","246","what"
"345","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Siapakah yang membawa agama Islam di jazirah Arab?","Nabi Muhammad saw","357","who"
"346","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Agama apakah yang menyembah binatang yang dipercayai memiliki kekuatan?","Shabiah","470","what"
"347","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Apa yang menjadi ciri peradaban rohani bangsa Arab?","karya sastra dan syair-syair jahili","798","what"
"348","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Apa yang menjadi ciri peradaban material bangsa Arab?","karya seni patung, bangunan dan lainnya","959","what"
"349","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Bangsa Arab yang maju adalah bangsa yang tinggal di daerah tertentu atau nomaden?","daerah tertentu","1089","where"
"350","44","Agama dan Peradaban Bangsa Arab ","1519","Bangsa Arab termasuk bangsa yang banyak memeluk agama, diantaranya adalah agama Paganisme yaitu penyembahan terhadap berhala atau patung. Agama ini paling banyak pengikutnya di jazirah arab. Agama lain yang dianut adalah monotheisme, yaitu agama hanif yang di bawa oleh Nabi Ibrahim. Pengikut agama ini tidak banyak, bahkan ketika Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad saw mereka juga tidak segera iman pada Allah swt. Penduduk jazirah Arab juga ada yang memluk agama Shabiah yaitu agama yang menyembah binatang yang menurut mereka punya kekuatan. Tetapi ada juga yang memeluk agama Masehi, agama Majusi, agama Nasrani yang di bawa oleh orang persia. Dari aspek peradaban, bangsa Arab terbagi atas peradaban yang bersifat rohani dan material. Peradaban yang bersifat rohani tertuang dalam banyak karya sastra dan syair-syair jahili yang begitu dominan. Hal ini juga bisa melihat tingkat kemajuan kehidupan mereka. Sedangkan peradaban material tertuang dari karya seni patung, bangunan dan lainnya. Tetapi jika diklsifikasi, bangsa Arab yang maju adalah bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah tertentu, bukan bangsa Arab yang nomaden (berpindah-pindah) yang tinggal dipesisir jazirah Arab. Sampai saat ini peradaban bangsa Arab juga banyak mempengaruhi dunia terutama bangsa-bangsa yang beragama Islam, mulai dari karya sastra, seni dan budaya maupun bangunan dan arsitek yang terpengaruh oleh peradaban Arab. Oleh karena itu tidak salah jika ada yang mengatakan Bangsa Arab adalah bangsa yang istimewa di dunia ini.","Apa saja aspek yang membagi peradaban Arab?","rohani dan material","724","what"
"351","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Siapakah yang dilahirkan oleh perkawinan Abdullah dan Aminah?","Muhammad","158","who"
"352","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Kapan Muhammad lahir?","570 masehi","200","when"
"353","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Pada usia berapa ayah dari Muhammad meninggal?","2 bulan","511","when"
"354","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Siapakah yang mengurus Muhammad setelah ayah dan ibunya meninggal?","Abdul Muthalib","698","who"
"355","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Dalam usia berapa Muhammad menikah dengan Khadijah?","25 tahun","1269","when"
"356","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Dimana tempat meditasi yang dilakukan Muhammad sebelum mendapat wahyu?","Gua Hira","1488","where"
"357","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Siapakah manusia yang kelak menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir?","Muhammad","158","who"
"358","45","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (1)","1648","Perkawinan antara Abdullah dengan Aminah yang masih satu keturunan itu telah melahirkan seorang manusia yang kelak akan menjadi Nabi dan Rasul yang terakhir. Muhammad namanya. Beliau lahir pada tahun 570 masehi di Makkah, bertepatan dengan tahun Gajah. Muhammad dilahirkan dari keluarga yang secara materiil lemah, tetapi memiliki kedudukan yang terhormat, karena berasal dari suku Quraish, suku yang punya kelas tinggi saat itu. Perjalanan hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Usia 2 bulan dalam kandungan ibunya Beliau ditinggal oleh ayahnya, karena itu ketika lahir Beliau telah menjadi yatim. Pada usia 6 tahun, Beliau ditinggal ibunya, kemudian ia diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, namun tidak lama kemudian ditinggal juga, kakeknya meninggal, dan selanjutnya pamannya yang mengurus, Abu Thalib yang tersohor dengan karismatiknya di kalangan kaum Quraish. Mulai usia 12 tahun, beliau telah menemani pamannya berdagang ke Syam. Tetapi di tengah perjalanan bertemu dengan seorang Rahib Nasrani yang bernama Bahira. Kemudian ia melarang Abu Thalib membiarkan Muhammad tanpa pengawalan, sebab ia melihat tanda kenabian dalam diri Muhammad, dan jika tanda itu diketahui oleh orang Yahudi dikawatirkan mereka akan membunuhnya. Di usia yang ke 25 tahun, Beliau menikah dengan seorang janda kaya dan cantik, Khadijah. Hal ini terjadi atas ketertarikan Khadijah terhadap Muhammad yang jujur, cakap. Baru pada usianya yang ke 40 tahun setelah mengadakan meditasi di Gua Hira, akibat dari pandangannya yang menolak tradisi bangsa Arab yang dari segi etika dan moral mengalami kehancuran. Yang kemudian Beliau mendapatkan wahyu.","Muhammad berasal dari suku apa?","suku Quraish","377","what"
"359","46","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (2)","1373","Perjalanan kenabian dan kerasulan Muhammad yang membawa risalah dan kebahagiaan seluruh umat manusia ternyata tidak selamanya mulus, terutama di awal kenabiannya di Makkah. Orang Makkah begitu benci kepada Beliau dan pengikutnya, mereka beranggapan bahwa Muhammad itu berbahaya, karena telah menghancurkan pranata kebanaran yang telah mereka bangun dan tradisikan. Kebencian orang Arab (Makkah) terhadap Nabi dan pengikutnya ditunjukkan dengan serangan-serangannya baik fisik maupun non fisik. Bangsa Arab selalu menghujamkan hinaan dan cacian kepada Nabi dan sahabatnya, bahkan kerapkali sahabatnya itu ada yang disiksa secara fisik. Serangan kaum Quraish semakin hari semakin gencar, sehingga periode Makkah ini sekalipun ada bangsa Arab yang masuk Islam, namun secara kuantitatif jumlah dan perkembangannya relatif kecil dibandingkan periode berikutnya, yaitu periode Madinah. Karena itu pula misi Nabi di Makkah dalam penyebaran ajarannya, sambutan masyarakat tidak sehangat masyarakat Madinah. Dengan demikian, Muhammad baru dapat dikatakan sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan ketika berada di Madinah. Karena itu fungsi Muhammad sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan baru bisa dijalani ketika Nabi berada di Madinah. Masyarakat madinah memerlukan orang yang bisa menjembatani konflik berkepanjangan antar etnis. Dan Nabi sebagai dewa penolong saat itu","Hal apa yang menunjukkan kebencian orang mekah terhadap Nabi Muhammad?","serangan-serangannya baik fisik maupun non fisik","444","what"
"360","46","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (2)","1373","Perjalanan kenabian dan kerasulan Muhammad yang membawa risalah dan kebahagiaan seluruh umat manusia ternyata tidak selamanya mulus, terutama di awal kenabiannya di Makkah. Orang Makkah begitu benci kepada Beliau dan pengikutnya, mereka beranggapan bahwa Muhammad itu berbahaya, karena telah menghancurkan pranata kebanaran yang telah mereka bangun dan tradisikan. Kebencian orang Arab (Makkah) terhadap Nabi dan pengikutnya ditunjukkan dengan serangan-serangannya baik fisik maupun non fisik. Bangsa Arab selalu menghujamkan hinaan dan cacian kepada Nabi dan sahabatnya, bahkan kerapkali sahabatnya itu ada yang disiksa secara fisik. Serangan kaum Quraish semakin hari semakin gencar, sehingga periode Makkah ini sekalipun ada bangsa Arab yang masuk Islam, namun secara kuantitatif jumlah dan perkembangannya relatif kecil dibandingkan periode berikutnya, yaitu periode Madinah. Karena itu pula misi Nabi di Makkah dalam penyebaran ajarannya, sambutan masyarakat tidak sehangat masyarakat Madinah. Dengan demikian, Muhammad baru dapat dikatakan sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan ketika berada di Madinah. Karena itu fungsi Muhammad sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan baru bisa dijalani ketika Nabi berada di Madinah. Masyarakat madinah memerlukan orang yang bisa menjembatani konflik berkepanjangan antar etnis. Dan Nabi sebagai dewa penolong saat itu","Siapa yang menghambat perkembangan Islam di Makkah?","Quraish","649","who"
"361","46","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (2)","1373","Perjalanan kenabian dan kerasulan Muhammad yang membawa risalah dan kebahagiaan seluruh umat manusia ternyata tidak selamanya mulus, terutama di awal kenabiannya di Makkah. Orang Makkah begitu benci kepada Beliau dan pengikutnya, mereka beranggapan bahwa Muhammad itu berbahaya, karena telah menghancurkan pranata kebanaran yang telah mereka bangun dan tradisikan. Kebencian orang Arab (Makkah) terhadap Nabi dan pengikutnya ditunjukkan dengan serangan-serangannya baik fisik maupun non fisik. Bangsa Arab selalu menghujamkan hinaan dan cacian kepada Nabi dan sahabatnya, bahkan kerapkali sahabatnya itu ada yang disiksa secara fisik. Serangan kaum Quraish semakin hari semakin gencar, sehingga periode Makkah ini sekalipun ada bangsa Arab yang masuk Islam, namun secara kuantitatif jumlah dan perkembangannya relatif kecil dibandingkan periode berikutnya, yaitu periode Madinah. Karena itu pula misi Nabi di Makkah dalam penyebaran ajarannya, sambutan masyarakat tidak sehangat masyarakat Madinah. Dengan demikian, Muhammad baru dapat dikatakan sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan ketika berada di Madinah. Karena itu fungsi Muhammad sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan baru bisa dijalani ketika Nabi berada di Madinah. Masyarakat madinah memerlukan orang yang bisa menjembatani konflik berkepanjangan antar etnis. Dan Nabi sebagai dewa penolong saat itu","Dimana Muhammad baru dapat dikatakan sebagai kepala agama dan pemerintahan","Madinah","1108","where"
"362","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Kapan ajaran Islam pertama kali muncul?","610 Masehi","138","when"
"363","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Surat apa yang pertama kali turun?","Al Alaq","216","what"
"364","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Ayat berapa yang pertama kali turun dari surat Al Alaq?","1-5","229","what"
"365","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Kapan surat Al Alaq pertama kali turun?","17 Ramadhan","246","when"
"366","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Siapa yang mula-mula sekali masuk Islam?","Abu Bakar As Shidiq","662","who"
"367","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Siapa istri Nabi yang mula-mula masuk Islam?","Khadijah","890","who"
"368","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Siapa yang menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam?","Abu Bakar As Shidiq","662","who"
"369","47","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (3)","1357","Sejarah perjalanan Nabi di atas memberikan gambaran, bahwa ajaran Islam baru muncul di usia Muhammad yang ke-40, atau tepatnya pada tahun 610 Masehi. Dalam sejarah ayat dan surat yang pertama kali turun, yaitu surat Al Alaq ayat 1-5 pada tanggal 17 Ramadhan, dan karenanya bulan ini dianggap sebagai bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Sejak saat itulah Muhammad mendapat gelar sebagai seorang Nabi dan rasul. Misi kerasulan pertama kali disebarkan kepada keluarga terdekat. Kemudian kepada saudara-saudaranya juga pada sahabat-sahabat terdekatnya. Secara perlahan, pengikutnya bertambah. Yang mula-mula sekali melangkahkan kakinya untuk masuk Islam adalah Abu Bakar As Shidiq sekaligus menjadi pembantu Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam. Melalui Abu Bakar masuklah Utsman bin Affan ke dalam ajaran Islam, Talhah dan Sa'ad dll. Dari kalangan wanita yang mula-mula masuk Islam adalah Khadijah, istri beliau sendiri yang paling dicintainya. Setelah itu segera Ali masuk Islam, dari golongan anak-anak yang berumur sekitar delapan tahun, beliau adalah anak Abu Thalib. Sahabat-sahabat inilah yang membantu Rasulullah mengembangkan sayap-sayap ajaran-ajaran Islam. Hari berganti hari kaum muslimim pun bertambah besar. Dan yang masuk ajarannya cukup bervariasi, ada yang berasal dari keturunan yang lemah, ada juga yang berasal dari keturunan yang kaya. ","Siapa anak Abu Thalib yang masuk Islam?","Ali","965","who"
"370","48","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (4)","1678","Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat Al Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwakan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang orang musyrik. Mulai saat itulah Nabi Muhammad Saw. Menyebarkan Islam secara terang-terangan. Islam didakwakan kepada seluruh ummat manusia, meskipun dakwahnya ini banyak mendapat rintangan dan perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya. Nabi dan sahabatnya sering dihina, diancam, diserang fisik. Namun kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu, justru menimbulkan jumlah pengikutnya semakin bertambah, walaupun pada akhirnya atas izin Allah mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) sebagai suatu strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong di kemudian hari. Di tengah-tengah kemelut yang berkembang, desakan kaum Quraisy semakin besar, Nabi ditinggal oleh istrinya tercinta, kemudian ia ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selama hidupnya menjadi penopang utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Jika diperhatikan secara teliti perjuangan Nabi Muahmmad Saw. Dalam menyebarkan agama Islam begitu banyak sekali ujian dari Tuhan. Beliau seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya. Juga seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapat perlindungan orang-orang yang kuar. Namun jika diperhatikan secara teliti, ini semua akan memberi arti bahwa, Nabi Muhammad disuruh hanya untuk mengoksentrasikan dirinya kepada Allah SWT. Allah menjadi pelindung dan pemelihara yang paling utama dan sekaligus sebagai tempat meminta pertolongan yang paling sempurna.","Berapa tahun dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan?","tiga tahun","8","how many"
"371","48","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (4)","1678","Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat Al Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwakan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang orang musyrik. Mulai saat itulah Nabi Muhammad Saw. Menyebarkan Islam secara terang-terangan. Islam didakwakan kepada seluruh ummat manusia, meskipun dakwahnya ini banyak mendapat rintangan dan perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya. Nabi dan sahabatnya sering dihina, diancam, diserang fisik. Namun kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu, justru menimbulkan jumlah pengikutnya semakin bertambah, walaupun pada akhirnya atas izin Allah mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) sebagai suatu strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong di kemudian hari. Di tengah-tengah kemelut yang berkembang, desakan kaum Quraisy semakin besar, Nabi ditinggal oleh istrinya tercinta, kemudian ia ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selama hidupnya menjadi penopang utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Jika diperhatikan secara teliti perjuangan Nabi Muahmmad Saw. Dalam menyebarkan agama Islam begitu banyak sekali ujian dari Tuhan. Beliau seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya. Juga seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapat perlindungan orang-orang yang kuar. Namun jika diperhatikan secara teliti, ini semua akan memberi arti bahwa, Nabi Muhammad disuruh hanya untuk mengoksentrasikan dirinya kepada Allah SWT. Allah menjadi pelindung dan pemelihara yang paling utama dan sekaligus sebagai tempat meminta pertolongan yang paling sempurna.","Apa yang disampaikan Nabi Muhammad?","ajaran Islam","201","what"
"372","48","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (4)","1678","Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat Al Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwakan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang orang musyrik. Mulai saat itulah Nabi Muhammad Saw. Menyebarkan Islam secara terang-terangan. Islam didakwakan kepada seluruh ummat manusia, meskipun dakwahnya ini banyak mendapat rintangan dan perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya. Nabi dan sahabatnya sering dihina, diancam, diserang fisik. Namun kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu, justru menimbulkan jumlah pengikutnya semakin bertambah, walaupun pada akhirnya atas izin Allah mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) sebagai suatu strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong di kemudian hari. Di tengah-tengah kemelut yang berkembang, desakan kaum Quraisy semakin besar, Nabi ditinggal oleh istrinya tercinta, kemudian ia ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selama hidupnya menjadi penopang utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Jika diperhatikan secara teliti perjuangan Nabi Muahmmad Saw. Dalam menyebarkan agama Islam begitu banyak sekali ujian dari Tuhan. Beliau seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya. Juga seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapat perlindungan orang-orang yang kuar. Namun jika diperhatikan secara teliti, ini semua akan memberi arti bahwa, Nabi Muhammad disuruh hanya untuk mengoksentrasikan dirinya kepada Allah SWT. Allah menjadi pelindung dan pemelihara yang paling utama dan sekaligus sebagai tempat meminta pertolongan yang paling sempurna.","Siapa yang memberikan rintangan dan perlawanan?","suku Quraisy","466","who"
"373","48","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (4)","1678","Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat Al Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwakan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang orang musyrik. Mulai saat itulah Nabi Muhammad Saw. Menyebarkan Islam secara terang-terangan. Islam didakwakan kepada seluruh ummat manusia, meskipun dakwahnya ini banyak mendapat rintangan dan perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya. Nabi dan sahabatnya sering dihina, diancam, diserang fisik. Namun kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu, justru menimbulkan jumlah pengikutnya semakin bertambah, walaupun pada akhirnya atas izin Allah mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) sebagai suatu strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong di kemudian hari. Di tengah-tengah kemelut yang berkembang, desakan kaum Quraisy semakin besar, Nabi ditinggal oleh istrinya tercinta, kemudian ia ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selama hidupnya menjadi penopang utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Jika diperhatikan secara teliti perjuangan Nabi Muahmmad Saw. Dalam menyebarkan agama Islam begitu banyak sekali ujian dari Tuhan. Beliau seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya. Juga seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapat perlindungan orang-orang yang kuar. Namun jika diperhatikan secara teliti, ini semua akan memberi arti bahwa, Nabi Muhammad disuruh hanya untuk mengoksentrasikan dirinya kepada Allah SWT. Allah menjadi pelindung dan pemelihara yang paling utama dan sekaligus sebagai tempat meminta pertolongan yang paling sempurna.","Setelah ditinggal oleh istrinya, siapa yang meninggalkan Nabi?","Abu Thalib","985","who"
"374","48","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (4)","1678","Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat Al Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwakan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang orang musyrik. Mulai saat itulah Nabi Muhammad Saw. Menyebarkan Islam secara terang-terangan. Islam didakwakan kepada seluruh ummat manusia, meskipun dakwahnya ini banyak mendapat rintangan dan perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya. Nabi dan sahabatnya sering dihina, diancam, diserang fisik. Namun kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu, justru menimbulkan jumlah pengikutnya semakin bertambah, walaupun pada akhirnya atas izin Allah mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) sebagai suatu strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong di kemudian hari. Di tengah-tengah kemelut yang berkembang, desakan kaum Quraisy semakin besar, Nabi ditinggal oleh istrinya tercinta, kemudian ia ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selama hidupnya menjadi penopang utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Jika diperhatikan secara teliti perjuangan Nabi Muahmmad Saw. Dalam menyebarkan agama Islam begitu banyak sekali ujian dari Tuhan. Beliau seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya. Juga seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapat perlindungan orang-orang yang kuar. Namun jika diperhatikan secara teliti, ini semua akan memberi arti bahwa, Nabi Muhammad disuruh hanya untuk mengoksentrasikan dirinya kepada Allah SWT. Allah menjadi pelindung dan pemelihara yang paling utama dan sekaligus sebagai tempat meminta pertolongan yang paling sempurna.","Siapa yang menjadi penopang utama Nabi?","Abu Thalib","985","who"
"375","48","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (4)","1678","Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat Al Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwakan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang orang musyrik. Mulai saat itulah Nabi Muhammad Saw. Menyebarkan Islam secara terang-terangan. Islam didakwakan kepada seluruh ummat manusia, meskipun dakwahnya ini banyak mendapat rintangan dan perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya. Nabi dan sahabatnya sering dihina, diancam, diserang fisik. Namun kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu, justru menimbulkan jumlah pengikutnya semakin bertambah, walaupun pada akhirnya atas izin Allah mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) sebagai suatu strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong di kemudian hari. Di tengah-tengah kemelut yang berkembang, desakan kaum Quraisy semakin besar, Nabi ditinggal oleh istrinya tercinta, kemudian ia ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selama hidupnya menjadi penopang utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Jika diperhatikan secara teliti perjuangan Nabi Muahmmad Saw. Dalam menyebarkan agama Islam begitu banyak sekali ujian dari Tuhan. Beliau seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya. Juga seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapat perlindungan orang-orang yang kuar. Namun jika diperhatikan secara teliti, ini semua akan memberi arti bahwa, Nabi Muhammad disuruh hanya untuk mengoksentrasikan dirinya kepada Allah SWT. Allah menjadi pelindung dan pemelihara yang paling utama dan sekaligus sebagai tempat meminta pertolongan yang paling sempurna.","Dimana Nabi Muhammad mengadakan hijrah sebagai strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong?","Yasrib (Madinah)","730","where"
"376","48","Agama dan Peradaban Bangsa Arab (4)","1678","Setelah tiga tahun Nabi mengadakan dakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian turunlah ayat Al Qur'an yang menyuruh nabi untuk mendakwakan secara terang-terangan, Allah menyuruh Nabi untuk menyampaikan ajaran Islam dan menyuruh untuk memalingkan dari orang orang musyrik. Mulai saat itulah Nabi Muhammad Saw. Menyebarkan Islam secara terang-terangan. Islam didakwakan kepada seluruh ummat manusia, meskipun dakwahnya ini banyak mendapat rintangan dan perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya. Nabi dan sahabatnya sering dihina, diancam, diserang fisik. Namun kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu, justru menimbulkan jumlah pengikutnya semakin bertambah, walaupun pada akhirnya atas izin Allah mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) sebagai suatu strategi untuk menaklukkan bangsa Arab yang sombong di kemudian hari. Di tengah-tengah kemelut yang berkembang, desakan kaum Quraisy semakin besar, Nabi ditinggal oleh istrinya tercinta, kemudian ia ditinggal oleh pamannya, Abu Thalib, yang selama hidupnya menjadi penopang utama dalam menyebarkan ajaran Islam. Jika diperhatikan secara teliti perjuangan Nabi Muahmmad Saw. Dalam menyebarkan agama Islam begitu banyak sekali ujian dari Tuhan. Beliau seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang dicintainya. Juga seperti tidak pernah diberi kesempatan mendapat perlindungan orang-orang yang kuar. Namun jika diperhatikan secara teliti, ini semua akan memberi arti bahwa, Nabi Muhammad disuruh hanya untuk mengoksentrasikan dirinya kepada Allah SWT. Allah menjadi pelindung dan pemelihara yang paling utama dan sekaligus sebagai tempat meminta pertolongan yang paling sempurna.","Apa yang menimbulkan jumlah pengikut Nabi semakin bertambah meskipun mendapat perlawanan dari suku Quraisy dan bangsa Arab umumnya?","kesabaran Nabi dalam menghadapi semua itu","570","what"
"377","49","Hijrah Ke Madinah dan terbentuknya Negara Islam","1825","Nabi dan sahabatnya mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) setelah sebelumnya mengadakan perjanjian dengan penduduk Madinah. Nabi dan sahabatnya disambut dengan sambutan yang cukup menggembirakan. Orang Madinah dengan penuh harapan atas kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan suku Aus dan Khajraj yang telah lama berselisih. Mereka selalu berselisih terutama disebabkan dari sikap mereka yang selalu menonjolkan masing-masing golongan mana yang harus menjadi pemimpin, karena itu kehadiran Nabi diharapkan menjadi penengah. Nabi mulai menata di bidang politik dimulai dengan memupuk rasa persaudaraan antara sesama umat Islam dengan umat lainnya, Beliau berhasil mendirikan suatu persekutuan dari berbagai unsur da etnis serta agama yang berbeda. Kaum kaya dan miskin bersatu dan mempunyai derajat yang sama. Nabi Muhammad mendirikan negara atas dasar persamaan, kebebasan dan persaudaraan. Mereka bersatu atas persemakmuran Islam, dan karena kejadian ini umat manusia dewasa ini menyebutnya dengan panji Madinah. Di awal tahun hijriyah, Nabi Muhammad mendirikan sebuah masjid sebagai tempat melaksanakan ritual dan kegiatan sosial. Di masjid ini Nabi memulai karir lengkapnya sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan. Di masjid ini pula Nabi mengajarkan praktek sosial yang tidak bertentangan dengan ajaran Tuhan yang mana hak, dia memimpin umat Islam dan umat lainnya. Perbedaan agama bukan merupakan sesuatu yang harus dihilangkan. Mereka rukun berdasarkan kepercayaan dan keagamaan masing-masing, bagi kamu agamamu dan bagi kami agamaku, mereka hidup berdampingan. Meskipun terkadang terjadi konflik diakibatkan oleh kaum Yahudi yang suka mengadu domba dan menghianati perjanjian yang sudah disepakati, namun konflik yang terjadi di Madinah relatif lebih kecil dibandingkan konflik-konflik yang tumbuh di Makkah.","Kemanakah Nabi dan sahabatnya hijrah setelah mengadakan perjanjian dengan penduduk Madinah?","Yasrib (Madinah)","41","where"
"378","49","Hijrah Ke Madinah dan terbentuknya Negara Islam","1825","Nabi dan sahabatnya mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) setelah sebelumnya mengadakan perjanjian dengan penduduk Madinah. Nabi dan sahabatnya disambut dengan sambutan yang cukup menggembirakan. Orang Madinah dengan penuh harapan atas kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan suku Aus dan Khajraj yang telah lama berselisih. Mereka selalu berselisih terutama disebabkan dari sikap mereka yang selalu menonjolkan masing-masing golongan mana yang harus menjadi pemimpin, karena itu kehadiran Nabi diharapkan menjadi penengah. Nabi mulai menata di bidang politik dimulai dengan memupuk rasa persaudaraan antara sesama umat Islam dengan umat lainnya, Beliau berhasil mendirikan suatu persekutuan dari berbagai unsur da etnis serta agama yang berbeda. Kaum kaya dan miskin bersatu dan mempunyai derajat yang sama. Nabi Muhammad mendirikan negara atas dasar persamaan, kebebasan dan persaudaraan. Mereka bersatu atas persemakmuran Islam, dan karena kejadian ini umat manusia dewasa ini menyebutnya dengan panji Madinah. Di awal tahun hijriyah, Nabi Muhammad mendirikan sebuah masjid sebagai tempat melaksanakan ritual dan kegiatan sosial. Di masjid ini Nabi memulai karir lengkapnya sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan. Di masjid ini pula Nabi mengajarkan praktek sosial yang tidak bertentangan dengan ajaran Tuhan yang mana hak, dia memimpin umat Islam dan umat lainnya. Perbedaan agama bukan merupakan sesuatu yang harus dihilangkan. Mereka rukun berdasarkan kepercayaan dan keagamaan masing-masing, bagi kamu agamamu dan bagi kami agamaku, mereka hidup berdampingan. Meskipun terkadang terjadi konflik diakibatkan oleh kaum Yahudi yang suka mengadu domba dan menghianati perjanjian yang sudah disepakati, namun konflik yang terjadi di Madinah relatif lebih kecil dibandingkan konflik-konflik yang tumbuh di Makkah.","Siapa yang suka mengadu domba dan menghianati perjanjian yang sudah disepakati di Madinah?","Yahudi","1635","who"
"379","49","Hijrah Ke Madinah dan terbentuknya Negara Islam","1825","Nabi dan sahabatnya mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) setelah sebelumnya mengadakan perjanjian dengan penduduk Madinah. Nabi dan sahabatnya disambut dengan sambutan yang cukup menggembirakan. Orang Madinah dengan penuh harapan atas kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan suku Aus dan Khajraj yang telah lama berselisih. Mereka selalu berselisih terutama disebabkan dari sikap mereka yang selalu menonjolkan masing-masing golongan mana yang harus menjadi pemimpin, karena itu kehadiran Nabi diharapkan menjadi penengah. Nabi mulai menata di bidang politik dimulai dengan memupuk rasa persaudaraan antara sesama umat Islam dengan umat lainnya, Beliau berhasil mendirikan suatu persekutuan dari berbagai unsur da etnis serta agama yang berbeda. Kaum kaya dan miskin bersatu dan mempunyai derajat yang sama. Nabi Muhammad mendirikan negara atas dasar persamaan, kebebasan dan persaudaraan. Mereka bersatu atas persemakmuran Islam, dan karena kejadian ini umat manusia dewasa ini menyebutnya dengan panji Madinah. Di awal tahun hijriyah, Nabi Muhammad mendirikan sebuah masjid sebagai tempat melaksanakan ritual dan kegiatan sosial. Di masjid ini Nabi memulai karir lengkapnya sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan. Di masjid ini pula Nabi mengajarkan praktek sosial yang tidak bertentangan dengan ajaran Tuhan yang mana hak, dia memimpin umat Islam dan umat lainnya. Perbedaan agama bukan merupakan sesuatu yang harus dihilangkan. Mereka rukun berdasarkan kepercayaan dan keagamaan masing-masing, bagi kamu agamamu dan bagi kami agamaku, mereka hidup berdampingan. Meskipun terkadang terjadi konflik diakibatkan oleh kaum Yahudi yang suka mengadu domba dan menghianati perjanjian yang sudah disepakati, namun konflik yang terjadi di Madinah relatif lebih kecil dibandingkan konflik-konflik yang tumbuh di Makkah.","Apa nama panji yang diberikan untuk kejadian Nabi Muhammad mendirikan negara atas dasar persamaan, kebebasan, dan persaudaraan?","panji Madinah","1004","what"
"380","49","Hijrah Ke Madinah dan terbentuknya Negara Islam","1825","Nabi dan sahabatnya mengadakan hijrah ke Yasrib (Madinah) setelah sebelumnya mengadakan perjanjian dengan penduduk Madinah. Nabi dan sahabatnya disambut dengan sambutan yang cukup menggembirakan. Orang Madinah dengan penuh harapan atas kemampuan untuk menyelesaikan konflik dengan suku Aus dan Khajraj yang telah lama berselisih. Mereka selalu berselisih terutama disebabkan dari sikap mereka yang selalu menonjolkan masing-masing golongan mana yang harus menjadi pemimpin, karena itu kehadiran Nabi diharapkan menjadi penengah. Nabi mulai menata di bidang politik dimulai dengan memupuk rasa persaudaraan antara sesama umat Islam dengan umat lainnya, Beliau berhasil mendirikan suatu persekutuan dari berbagai unsur da etnis serta agama yang berbeda. Kaum kaya dan miskin bersatu dan mempunyai derajat yang sama. Nabi Muhammad mendirikan negara atas dasar persamaan, kebebasan dan persaudaraan. Mereka bersatu atas persemakmuran Islam, dan karena kejadian ini umat manusia dewasa ini menyebutnya dengan panji Madinah. Di awal tahun hijriyah, Nabi Muhammad mendirikan sebuah masjid sebagai tempat melaksanakan ritual dan kegiatan sosial. Di masjid ini Nabi memulai karir lengkapnya sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan. Di masjid ini pula Nabi mengajarkan praktek sosial yang tidak bertentangan dengan ajaran Tuhan yang mana hak, dia memimpin umat Islam dan umat lainnya. Perbedaan agama bukan merupakan sesuatu yang harus dihilangkan. Mereka rukun berdasarkan kepercayaan dan keagamaan masing-masing, bagi kamu agamamu dan bagi kami agamaku, mereka hidup berdampingan. Meskipun terkadang terjadi konflik diakibatkan oleh kaum Yahudi yang suka mengadu domba dan menghianati perjanjian yang sudah disepakati, namun konflik yang terjadi di Madinah relatif lebih kecil dibandingkan konflik-konflik yang tumbuh di Makkah.","Apa nama suku yang selalu berselisih dan diharapkan Nabi menjadi penengah?","Aus dan Khajraj","286","what"
"381","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy?","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba'","0","who"
"382","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang mereka temui di Tall dekat air?","Majdi Ibn Amr Al-Juhni","147","who"
"383","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang tahu bahwa rombongan adalah bekas orang Yatsrib?","Abu Sufyan","394","who"
"384","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Dimana rombongan Quraisy pergi setelah Abu Sufyan tahu bahwa tempat tersebut adalah bekas orang Yatsrib?","daerah pantai","526","where"
"385","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang tidak mau pulang sehingga datang ke Badar?","Abu Jahal","659","who"
"386","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang mengusulkan kepada Rasul untuk membuat bangsal tempat berteduh?","Sa'd ibn Mu'adz","1370","who"
"387","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang diutus oleh orang Quraisy untuk melihat tentara Muhammad?","Umair ibn Wahab Al-Jahmi","1481","who"
"388","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Berapa jumlah orang Islam menurut laporan Umair ibn Wahab Al-Jahmi?","300","1578","how many"
"389","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang menolak ajakan dari Utbah untuk pulang?","Abu Jahal","1727","who"
"390","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang mengusulkan untuk pindah ke tempat yang dekat air?","Al-Hubab ibn Al-Mundzir","1115","who"
"391","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Apa yang menjadi masalah para tentara saat mendekati al-udwah al-dunya?","tidak ada air","1034","what"
"392","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang awalnya tidak mau perang dan mengajak pulang ke Mekkah?","Utbah","1671","who"
"393","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Siapa yang menggoda para tentara tentang perang dalam keadaan hadas besar?","syaithan","926","who"
"394","50","Strategi perang badar (1)","1935","Babas dan Addiy ibn al-Zaghba' yang diutus untuk mencari tahu kabar Quraisy ini singgah di Tall dekat air dan minum, disini ada orang yang bernama Majdi Ibn Amr Al-Juhni, Basbas mendengar suara Jariyah yang berbicara bahwa rombongan akan datang ke air Badar dan bertanya kepada Majdi apa kamu lihat orang, aku tidak melihat kecuali dua penunggang yang datang ke sini lalu minum dan pergi. Lalu Abu Sufyan mendatangi tempat itu dan tahu bahwa itu adalah bekas orang Yatsrib lalu kembali kerombongan dan merubah jalannya menuju daerah pantai dan pergi dengan selamat. Lalu Abu Sufyan memberi tahu kaumnya bahwa rombongannya telah selamat maka pulanglah, tetapi Abu Jahal tidak mau pulang sehingga datang Badar, padahal mereka ini sudah ada di Al-Juhfan.
Rasul dan para sahabat kemudian mendekati al-udwah al-dunya yang tidak ada airnya, para tentara haus dan sebagian ada yang junub dan tidak mendapat air untuk mandi, lalu syaithan selalu menggoda bagaimana kamu akan perang sedang dalam keadaan hadas besar, bagaimana akan perang tidak ada air bisa-bisa kamu mati kehausan dan lain-lain lalu turunlah hujan.
Al-Hubab ibn Al-Mundzir melihat tempat yang dipilih Rasul itu tidak layak untuk dijadikan markas perang sehingga bertanya apakah itu wahyu atau pendapatmu. Jawab, itu pendapat. Lalu berkata ini tidak baik lalu bangkit dan menuju ke tempat yang dekat air. Sa'd ibn Mu'adz juga mengusulkan kepada Rasul agar membuat bangsal tempat berteduh.
Orang Quraisy mengutus Umair ibn Wahab Al-Jahmi untuk melihat tentara Muhammad dan kembali seraya berkata : orang Islam 300 orang lebih sedikit atau kurang. Ada enggak yang membantu, aku tidak melihat. Sebenarnya Utbah mengajak pulang ke Mekkah dan tidak perang, namun Abu Jahal tidak mau sehingga Allah menghukumi antara kita dan Muhammad, dan tidak ada apa-apa perkataan Utbah lalu Utbah berkata tunggulah akan diketahui siapa yang sebenarnya penakut itu, dia ataukah saya.
","Apa yang terjadi setelah syaithan terus menggoda para tentara?","turunlah hujan","1096","what"
"395","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Pada tanggal berapa perang Badar terjadi?","17 Ramadhan","17","when"
"396","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa korban Muslim pertama yang terbunuh?","Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab","136","who"
"397","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa yang memanah salah satu Bani Addiy al-Najjar?","Haritsah ibn Suraqah","227","who"
"398","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa yang memanah Mahja' maula Umar?","Orang musyrik","114","who"
"399","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa yang membunuh Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi?","Hamzah","437","who"
"400","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa tokoh yang diadu dalam perang Badar?","Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali","887","who"
"401","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Berapa banyak korban dari pihak kafir?","70 orang","1150","how many"
"402","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa yang ditawan dari pihak kafir?","Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab","1328","who"
"403","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Berapa banyak korban syahid dari kaum muslimin?","14 orang","1493","how many"
"404","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa yang termasuk korban syahid dari Anshar?","Sa'd ibn Khaitsamah","1716","who"
"405","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa saja yang terbunuh syahid dari kaum muhajirin?","Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir","1541","who"
"406","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa yang pertama kali dibunuh oleh Hamzah?","Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi","391","who"
"407","51","Strategi perang badar (2)","1751","Pada hari jum'at 17 Ramadhan orang kafir bertemu orang Islam lalu mulailah perang antara kedua kelompok tersebut. Orang musyrik memanah Mahja' maula Umar ibn Al-Khattab yang menjadi korban muslim pertama yang terbunuh kemudian Haritsah ibn Suraqah memanah salah satu bani Addiy al-Najjar yang sedang minum air di telaga dan kena dadanya lalu mati, sedang dari katir yang pertama mati adalah Aswad ibn Abdul asad al-Makhzumi dibunuh oleh Hamzah.
Kebiasaan perang pada masa dahulu adalah mengadu tokohnya untuk memberi semangat. Pada perang Badar ini dari pihak kafir adalah Utbah ibn Rabi'ah, Syaibah ibn Rabi'ah dan Walid ibn Utbah ibn Rabi'ah sedang pihak Islam, pada mulanya pemuda anshar seperti auf mu'awwadz dan Abdullah ibn Rawahah, siapa kamu, jawabnya keturunan anshar, kata kafir saya tidak ada perlu dengan kamu, Muhammad keluarkanlah yang sekufu dengan kita, lalu keluarlah Ubaidah ibn Al-Harits, Hamzah, dan Ali. Lalu bertarunglah Ubaidah dengan Utbah, Hamzah dengan Syaibah, dan Ali dan Walid, adapun Hamzah dan Ali tidak memberi kesempatan lawannya untuk membunuh.
Peperangan dimenangkan pihak muslim dengan korban dari pihak kafir 70 orang dan ditawan 70 orang. Mereka yang terbunuh adalah : Abu Jahal, Utbah, Syaibah, Walid ibn Utbah, Hamzhalah, Naufal ibn Khuwalid, dan lain-lain sedang yang ditawan adalah Al-Abbas paman Nabi, Uqail ibn Abu Thalib, Naufal al-Harits, Amr ibn Abu Sufyan, Abul Ash suami Zainab.
Sedangkan yang terbunuh syahid dari kaum muslimin sebanyak 14 orang. Di antaranya 7 orang dari Muhajirin : Ubaidah ibn Al-Harits ibn Abdul Muttalib, Umair ibn Abi Waqash, Dzu Al-Syamalain ibn Abd Amr, Mahja Maula Umar Shafwan ibn baidla', Aqil ibn al-Bakir dan dari Anshar adalah : Sa'd ibn Khaitsamah dan lain-lain.
","Siapa saja yang berhasil membunuh lawannya saat adu tokoh dalam perang ini?","Hamzah dan Ali","1016","who"
"408","52","Menikahi Khadijah, Rindu Belaian Kasih Sang Ibu","1974","Khadijah binti Khuwailid sebagaimana riwayat Ibn al-Athir dan Ibn Hisham adalah seorang saudagar wanita yang kaya dan terhormat. Dia bahkan dapat mempekerjakan para laki-laki yang dalam hal ini tentu melawan tradisi yang berlaku di Arab saat itu. Dalam tradisi Arab saat itu, wanita selalu diposisikan di bawah dan tidak setinggi derajat laki-laki. Di antara para lelaki yang menjadi pegawai Khadijah itu adalah Muhammad. Muhammad bekerja dengan sangat baik dan jujur. Dia tidak pernah berbohong atau menipu para pelanggannya. Dia dikenal sebagi pegawai yang sangat amanah dan memiliki akhlak yang mulia. Khadijah tertarik untuk mendelegasikannya bersama para rombongan ke Syam untuk menjajakan dagangannya di sana. Khadijah bahkan dalam kesempatan kali ini memberinya upah yang lebih banyak dari yang diberikannya kepada selainnya. Muhammad pun berangkat bersama Maisarah dan kafilah lain. Di bawah terik matahari Syam yang sangat panas, menjelang tahun 600 M, serombongan pedagang itu pun berangkat dengan unta-unta yang telah penuh dengan muatan masing-masing. Mereka bergerak menuju arah selatan, dari Mekah menuju Syam, dan begitu sebaliknya ketika pulang. Di tengah perjalanan, mereka melewati sebuah pemakaman, tempat Ibu Muhammad dikebumikan. Melihat pusara sang Ibu, tentu Muhammad yang sejak kecil tak pernah merasakan belaian kasihnya, sangat sedih. Namun, ia tetap berusaha tegar agar tidak mengganggu pekerjaannya. Anak yatim berbakat itu, diam-diam membuat hati Khadijah tertarik padanya. Namun, ia merasa malu mengungkapkan ketertarikannya itu pada pemuda berusia 25 tahun itu. Ia pun mencurahkan isi hatinya kepada sahabat karibnya, Nafisah binti Munayyah. Diam-diam Nafisah pun menympaikan curahan karibnya itu kepada Muhammad. Mendengar keterangan Nafisah itu, Muhammad pun tak barani memutuskannya sendiri. Dia harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan paman-pamannya. Mereka pun kemudian meminang Khadijah untuk Muhammad melalui pamannya, Amr bin Asad. ","Siapakah saudagar wanita yang mempekerjakan Muhammad?","Khadijah binti Khuwailid","0","who"
"409","52","Menikahi Khadijah, Rindu Belaian Kasih Sang Ibu","1974","Khadijah binti Khuwailid sebagaimana riwayat Ibn al-Athir dan Ibn Hisham adalah seorang saudagar wanita yang kaya dan terhormat. Dia bahkan dapat mempekerjakan para laki-laki yang dalam hal ini tentu melawan tradisi yang berlaku di Arab saat itu. Dalam tradisi Arab saat itu, wanita selalu diposisikan di bawah dan tidak setinggi derajat laki-laki. Di antara para lelaki yang menjadi pegawai Khadijah itu adalah Muhammad. Muhammad bekerja dengan sangat baik dan jujur. Dia tidak pernah berbohong atau menipu para pelanggannya. Dia dikenal sebagi pegawai yang sangat amanah dan memiliki akhlak yang mulia. Khadijah tertarik untuk mendelegasikannya bersama para rombongan ke Syam untuk menjajakan dagangannya di sana. Khadijah bahkan dalam kesempatan kali ini memberinya upah yang lebih banyak dari yang diberikannya kepada selainnya. Muhammad pun berangkat bersama Maisarah dan kafilah lain. Di bawah terik matahari Syam yang sangat panas, menjelang tahun 600 M, serombongan pedagang itu pun berangkat dengan unta-unta yang telah penuh dengan muatan masing-masing. Mereka bergerak menuju arah selatan, dari Mekah menuju Syam, dan begitu sebaliknya ketika pulang. Di tengah perjalanan, mereka melewati sebuah pemakaman, tempat Ibu Muhammad dikebumikan. Melihat pusara sang Ibu, tentu Muhammad yang sejak kecil tak pernah merasakan belaian kasihnya, sangat sedih. Namun, ia tetap berusaha tegar agar tidak mengganggu pekerjaannya. Anak yatim berbakat itu, diam-diam membuat hati Khadijah tertarik padanya. Namun, ia merasa malu mengungkapkan ketertarikannya itu pada pemuda berusia 25 tahun itu. Ia pun mencurahkan isi hatinya kepada sahabat karibnya, Nafisah binti Munayyah. Diam-diam Nafisah pun menympaikan curahan karibnya itu kepada Muhammad. Mendengar keterangan Nafisah itu, Muhammad pun tak barani memutuskannya sendiri. Dia harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan paman-pamannya. Mereka pun kemudian meminang Khadijah untuk Muhammad melalui pamannya, Amr bin Asad. ","Siapakah pegawai yang diberikan tugas untuk ke Syam?","Muhammad","422","who"
"410","52","Menikahi Khadijah, Rindu Belaian Kasih Sang Ibu","1974","Khadijah binti Khuwailid sebagaimana riwayat Ibn al-Athir dan Ibn Hisham adalah seorang saudagar wanita yang kaya dan terhormat. Dia bahkan dapat mempekerjakan para laki-laki yang dalam hal ini tentu melawan tradisi yang berlaku di Arab saat itu. Dalam tradisi Arab saat itu, wanita selalu diposisikan di bawah dan tidak setinggi derajat laki-laki. Di antara para lelaki yang menjadi pegawai Khadijah itu adalah Muhammad. Muhammad bekerja dengan sangat baik dan jujur. Dia tidak pernah berbohong atau menipu para pelanggannya. Dia dikenal sebagi pegawai yang sangat amanah dan memiliki akhlak yang mulia. Khadijah tertarik untuk mendelegasikannya bersama para rombongan ke Syam untuk menjajakan dagangannya di sana. Khadijah bahkan dalam kesempatan kali ini memberinya upah yang lebih banyak dari yang diberikannya kepada selainnya. Muhammad pun berangkat bersama Maisarah dan kafilah lain. Di bawah terik matahari Syam yang sangat panas, menjelang tahun 600 M, serombongan pedagang itu pun berangkat dengan unta-unta yang telah penuh dengan muatan masing-masing. Mereka bergerak menuju arah selatan, dari Mekah menuju Syam, dan begitu sebaliknya ketika pulang. Di tengah perjalanan, mereka melewati sebuah pemakaman, tempat Ibu Muhammad dikebumikan. Melihat pusara sang Ibu, tentu Muhammad yang sejak kecil tak pernah merasakan belaian kasihnya, sangat sedih. Namun, ia tetap berusaha tegar agar tidak mengganggu pekerjaannya. Anak yatim berbakat itu, diam-diam membuat hati Khadijah tertarik padanya. Namun, ia merasa malu mengungkapkan ketertarikannya itu pada pemuda berusia 25 tahun itu. Ia pun mencurahkan isi hatinya kepada sahabat karibnya, Nafisah binti Munayyah. Diam-diam Nafisah pun menympaikan curahan karibnya itu kepada Muhammad. Mendengar keterangan Nafisah itu, Muhammad pun tak barani memutuskannya sendiri. Dia harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan paman-pamannya. Mereka pun kemudian meminang Khadijah untuk Muhammad melalui pamannya, Amr bin Asad. ","Siapakah sahabat karib Khadijah yang curhat ke Muhammad?","Nafisah binti Munayyah","1649","who"
"411","52","Menikahi Khadijah, Rindu Belaian Kasih Sang Ibu","1974","Khadijah binti Khuwailid sebagaimana riwayat Ibn al-Athir dan Ibn Hisham adalah seorang saudagar wanita yang kaya dan terhormat. Dia bahkan dapat mempekerjakan para laki-laki yang dalam hal ini tentu melawan tradisi yang berlaku di Arab saat itu. Dalam tradisi Arab saat itu, wanita selalu diposisikan di bawah dan tidak setinggi derajat laki-laki. Di antara para lelaki yang menjadi pegawai Khadijah itu adalah Muhammad. Muhammad bekerja dengan sangat baik dan jujur. Dia tidak pernah berbohong atau menipu para pelanggannya. Dia dikenal sebagi pegawai yang sangat amanah dan memiliki akhlak yang mulia. Khadijah tertarik untuk mendelegasikannya bersama para rombongan ke Syam untuk menjajakan dagangannya di sana. Khadijah bahkan dalam kesempatan kali ini memberinya upah yang lebih banyak dari yang diberikannya kepada selainnya. Muhammad pun berangkat bersama Maisarah dan kafilah lain. Di bawah terik matahari Syam yang sangat panas, menjelang tahun 600 M, serombongan pedagang itu pun berangkat dengan unta-unta yang telah penuh dengan muatan masing-masing. Mereka bergerak menuju arah selatan, dari Mekah menuju Syam, dan begitu sebaliknya ketika pulang. Di tengah perjalanan, mereka melewati sebuah pemakaman, tempat Ibu Muhammad dikebumikan. Melihat pusara sang Ibu, tentu Muhammad yang sejak kecil tak pernah merasakan belaian kasihnya, sangat sedih. Namun, ia tetap berusaha tegar agar tidak mengganggu pekerjaannya. Anak yatim berbakat itu, diam-diam membuat hati Khadijah tertarik padanya. Namun, ia merasa malu mengungkapkan ketertarikannya itu pada pemuda berusia 25 tahun itu. Ia pun mencurahkan isi hatinya kepada sahabat karibnya, Nafisah binti Munayyah. Diam-diam Nafisah pun menympaikan curahan karibnya itu kepada Muhammad. Mendengar keterangan Nafisah itu, Muhammad pun tak barani memutuskannya sendiri. Dia harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan paman-pamannya. Mereka pun kemudian meminang Khadijah untuk Muhammad melalui pamannya, Amr bin Asad. ","Siapakah paman Muhammad yang menjadi perantara pinangan itu?","Amr bin Asad","1960","who"
"412","52","Menikahi Khadijah, Rindu Belaian Kasih Sang Ibu","1974","Khadijah binti Khuwailid sebagaimana riwayat Ibn al-Athir dan Ibn Hisham adalah seorang saudagar wanita yang kaya dan terhormat. Dia bahkan dapat mempekerjakan para laki-laki yang dalam hal ini tentu melawan tradisi yang berlaku di Arab saat itu. Dalam tradisi Arab saat itu, wanita selalu diposisikan di bawah dan tidak setinggi derajat laki-laki. Di antara para lelaki yang menjadi pegawai Khadijah itu adalah Muhammad. Muhammad bekerja dengan sangat baik dan jujur. Dia tidak pernah berbohong atau menipu para pelanggannya. Dia dikenal sebagi pegawai yang sangat amanah dan memiliki akhlak yang mulia. Khadijah tertarik untuk mendelegasikannya bersama para rombongan ke Syam untuk menjajakan dagangannya di sana. Khadijah bahkan dalam kesempatan kali ini memberinya upah yang lebih banyak dari yang diberikannya kepada selainnya. Muhammad pun berangkat bersama Maisarah dan kafilah lain. Di bawah terik matahari Syam yang sangat panas, menjelang tahun 600 M, serombongan pedagang itu pun berangkat dengan unta-unta yang telah penuh dengan muatan masing-masing. Mereka bergerak menuju arah selatan, dari Mekah menuju Syam, dan begitu sebaliknya ketika pulang. Di tengah perjalanan, mereka melewati sebuah pemakaman, tempat Ibu Muhammad dikebumikan. Melihat pusara sang Ibu, tentu Muhammad yang sejak kecil tak pernah merasakan belaian kasihnya, sangat sedih. Namun, ia tetap berusaha tegar agar tidak mengganggu pekerjaannya. Anak yatim berbakat itu, diam-diam membuat hati Khadijah tertarik padanya. Namun, ia merasa malu mengungkapkan ketertarikannya itu pada pemuda berusia 25 tahun itu. Ia pun mencurahkan isi hatinya kepada sahabat karibnya, Nafisah binti Munayyah. Diam-diam Nafisah pun menympaikan curahan karibnya itu kepada Muhammad. Mendengar keterangan Nafisah itu, Muhammad pun tak barani memutuskannya sendiri. Dia harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan paman-pamannya. Mereka pun kemudian meminang Khadijah untuk Muhammad melalui pamannya, Amr bin Asad. ","Apa yang dilakukan Khadijah yang melawan tradisi Arab?","mempekerjakan para laki-laki","146","what"
"413","53","Madinah sebagai Oase Politik","1997","Sejatinya, Islam yang pertamakali mengenalkan kepada dunia cita-cita keadilan sosial dan pembentukan masyarakat madani yang demokratis. Hal ini dibuktikan dengan redupnya emperium Romawi dan kekaisaran Persia, yang berbasis pada materialisme dan hedonisme, ditengah nyala obor idealisme Islam. Pemikiran Islam diarahkan pada pembentukan sistem politik yang merangkul dimensi dunia-akhirat yang dari rahimnya lahir sumber daya manusia yang sanggup memimpin dunia. Sebagai contoh, pribadi-pribadi agung di sekeliling Nabi Saw semisal Abu Bakar, Umar, dan Usman, belum pernah tercatat dalam sejarah sebagai panglima perang. Walaupun mereka mampu, tapi mereka tidak disiapkan oleh Nabi untuk jabatan itu, tapi mereka disiapkan untuk memimpin dunia. Mereka lahir dari sistem yang menyiapkan mereka menjadi khalifah dunia, yang menginspirasi generasi mendatang dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia manajemen dan pendidikan.
Sejak awal penamaannya, yang dulunya bernama Yastrib, kemudian diganti oleh Nabi Saw dengan nama Madinah, yang secara semantik berarti kota, peradaban, dan tempat agama. Madinah menjelma menjadi simbol dan ikon kekuatan Islam. Tradisi keilmuan dan konsistensi kebaikan yang simultan, membuat keutuhan komunitas dan sistem yang terbangun di dalamnya berjalan dengan terarah dan berkesinambungan. Madinah menjadi benteng utama pertahanan Islam dalam menghadapi ancaman kekuasaan besar dunia, Romawi dan Persia. Walaupun dalam perjalanannya, Madinah terus diganggu, terutama oleh elite kaum Quraisy Makkah dan kaum munafik, namun berkat keistikamahan Nabi Saw dan para sahabatnya dalam mendidik bangsa, Madinah membuktikan kematangan perjuangan melawan hegemoni kezaliman elite Makkah. Impian politik baru sebagai kekuatan negara, dicapai dengan prinsip keadilan, kesetiakawanan, dan kegigihan yang berpihak pada rakyat. Madinah muncul menjadi negara sederhana yang memilih aspek terbaik (jalan tengah) antara Arab jahiliyah dan ideologi penyembah api dan bintang.","Siapa saja pribadi agung di sekeliling Nabi Saw yang disiapkan untuk memimpin dunia?","Abu Bakar, Umar, dan Usman","532","who"
"414","53","Madinah sebagai Oase Politik","1997","Sejatinya, Islam yang pertamakali mengenalkan kepada dunia cita-cita keadilan sosial dan pembentukan masyarakat madani yang demokratis. Hal ini dibuktikan dengan redupnya emperium Romawi dan kekaisaran Persia, yang berbasis pada materialisme dan hedonisme, ditengah nyala obor idealisme Islam. Pemikiran Islam diarahkan pada pembentukan sistem politik yang merangkul dimensi dunia-akhirat yang dari rahimnya lahir sumber daya manusia yang sanggup memimpin dunia. Sebagai contoh, pribadi-pribadi agung di sekeliling Nabi Saw semisal Abu Bakar, Umar, dan Usman, belum pernah tercatat dalam sejarah sebagai panglima perang. Walaupun mereka mampu, tapi mereka tidak disiapkan oleh Nabi untuk jabatan itu, tapi mereka disiapkan untuk memimpin dunia. Mereka lahir dari sistem yang menyiapkan mereka menjadi khalifah dunia, yang menginspirasi generasi mendatang dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia manajemen dan pendidikan.
Sejak awal penamaannya, yang dulunya bernama Yastrib, kemudian diganti oleh Nabi Saw dengan nama Madinah, yang secara semantik berarti kota, peradaban, dan tempat agama. Madinah menjelma menjadi simbol dan ikon kekuatan Islam. Tradisi keilmuan dan konsistensi kebaikan yang simultan, membuat keutuhan komunitas dan sistem yang terbangun di dalamnya berjalan dengan terarah dan berkesinambungan. Madinah menjadi benteng utama pertahanan Islam dalam menghadapi ancaman kekuasaan besar dunia, Romawi dan Persia. Walaupun dalam perjalanannya, Madinah terus diganggu, terutama oleh elite kaum Quraisy Makkah dan kaum munafik, namun berkat keistikamahan Nabi Saw dan para sahabatnya dalam mendidik bangsa, Madinah membuktikan kematangan perjuangan melawan hegemoni kezaliman elite Makkah. Impian politik baru sebagai kekuatan negara, dicapai dengan prinsip keadilan, kesetiakawanan, dan kegigihan yang berpihak pada rakyat. Madinah muncul menjadi negara sederhana yang memilih aspek terbaik (jalan tengah) antara Arab jahiliyah dan ideologi penyembah api dan bintang.","Siapa yang menjadi ancaman kekuasaan Islam dalam sejarah?","Romawi dan Persia","1426","who"
"415","53","Madinah sebagai Oase Politik","1997","Sejatinya, Islam yang pertamakali mengenalkan kepada dunia cita-cita keadilan sosial dan pembentukan masyarakat madani yang demokratis. Hal ini dibuktikan dengan redupnya emperium Romawi dan kekaisaran Persia, yang berbasis pada materialisme dan hedonisme, ditengah nyala obor idealisme Islam. Pemikiran Islam diarahkan pada pembentukan sistem politik yang merangkul dimensi dunia-akhirat yang dari rahimnya lahir sumber daya manusia yang sanggup memimpin dunia. Sebagai contoh, pribadi-pribadi agung di sekeliling Nabi Saw semisal Abu Bakar, Umar, dan Usman, belum pernah tercatat dalam sejarah sebagai panglima perang. Walaupun mereka mampu, tapi mereka tidak disiapkan oleh Nabi untuk jabatan itu, tapi mereka disiapkan untuk memimpin dunia. Mereka lahir dari sistem yang menyiapkan mereka menjadi khalifah dunia, yang menginspirasi generasi mendatang dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia manajemen dan pendidikan.
Sejak awal penamaannya, yang dulunya bernama Yastrib, kemudian diganti oleh Nabi Saw dengan nama Madinah, yang secara semantik berarti kota, peradaban, dan tempat agama. Madinah menjelma menjadi simbol dan ikon kekuatan Islam. Tradisi keilmuan dan konsistensi kebaikan yang simultan, membuat keutuhan komunitas dan sistem yang terbangun di dalamnya berjalan dengan terarah dan berkesinambungan. Madinah menjadi benteng utama pertahanan Islam dalam menghadapi ancaman kekuasaan besar dunia, Romawi dan Persia. Walaupun dalam perjalanannya, Madinah terus diganggu, terutama oleh elite kaum Quraisy Makkah dan kaum munafik, namun berkat keistikamahan Nabi Saw dan para sahabatnya dalam mendidik bangsa, Madinah membuktikan kematangan perjuangan melawan hegemoni kezaliman elite Makkah. Impian politik baru sebagai kekuatan negara, dicapai dengan prinsip keadilan, kesetiakawanan, dan kegigihan yang berpihak pada rakyat. Madinah muncul menjadi negara sederhana yang memilih aspek terbaik (jalan tengah) antara Arab jahiliyah dan ideologi penyembah api dan bintang.","Apa yang dimaksud dengan Madinah?","kota, peradaban, dan tempat agama","1071","what"
"416","53","Madinah sebagai Oase Politik","1997","Sejatinya, Islam yang pertamakali mengenalkan kepada dunia cita-cita keadilan sosial dan pembentukan masyarakat madani yang demokratis. Hal ini dibuktikan dengan redupnya emperium Romawi dan kekaisaran Persia, yang berbasis pada materialisme dan hedonisme, ditengah nyala obor idealisme Islam. Pemikiran Islam diarahkan pada pembentukan sistem politik yang merangkul dimensi dunia-akhirat yang dari rahimnya lahir sumber daya manusia yang sanggup memimpin dunia. Sebagai contoh, pribadi-pribadi agung di sekeliling Nabi Saw semisal Abu Bakar, Umar, dan Usman, belum pernah tercatat dalam sejarah sebagai panglima perang. Walaupun mereka mampu, tapi mereka tidak disiapkan oleh Nabi untuk jabatan itu, tapi mereka disiapkan untuk memimpin dunia. Mereka lahir dari sistem yang menyiapkan mereka menjadi khalifah dunia, yang menginspirasi generasi mendatang dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia manajemen dan pendidikan.
Sejak awal penamaannya, yang dulunya bernama Yastrib, kemudian diganti oleh Nabi Saw dengan nama Madinah, yang secara semantik berarti kota, peradaban, dan tempat agama. Madinah menjelma menjadi simbol dan ikon kekuatan Islam. Tradisi keilmuan dan konsistensi kebaikan yang simultan, membuat keutuhan komunitas dan sistem yang terbangun di dalamnya berjalan dengan terarah dan berkesinambungan. Madinah menjadi benteng utama pertahanan Islam dalam menghadapi ancaman kekuasaan besar dunia, Romawi dan Persia. Walaupun dalam perjalanannya, Madinah terus diganggu, terutama oleh elite kaum Quraisy Makkah dan kaum munafik, namun berkat keistikamahan Nabi Saw dan para sahabatnya dalam mendidik bangsa, Madinah membuktikan kematangan perjuangan melawan hegemoni kezaliman elite Makkah. Impian politik baru sebagai kekuatan negara, dicapai dengan prinsip keadilan, kesetiakawanan, dan kegigihan yang berpihak pada rakyat. Madinah muncul menjadi negara sederhana yang memilih aspek terbaik (jalan tengah) antara Arab jahiliyah dan ideologi penyembah api dan bintang.","Apa yang menjadi benteng utama pertahanan Islam dalam menghadapi ancaman kekuasaan besar dunia?","Madinah","1331","what"
"417","53","Madinah sebagai Oase Politik","1997","Sejatinya, Islam yang pertamakali mengenalkan kepada dunia cita-cita keadilan sosial dan pembentukan masyarakat madani yang demokratis. Hal ini dibuktikan dengan redupnya emperium Romawi dan kekaisaran Persia, yang berbasis pada materialisme dan hedonisme, ditengah nyala obor idealisme Islam. Pemikiran Islam diarahkan pada pembentukan sistem politik yang merangkul dimensi dunia-akhirat yang dari rahimnya lahir sumber daya manusia yang sanggup memimpin dunia. Sebagai contoh, pribadi-pribadi agung di sekeliling Nabi Saw semisal Abu Bakar, Umar, dan Usman, belum pernah tercatat dalam sejarah sebagai panglima perang. Walaupun mereka mampu, tapi mereka tidak disiapkan oleh Nabi untuk jabatan itu, tapi mereka disiapkan untuk memimpin dunia. Mereka lahir dari sistem yang menyiapkan mereka menjadi khalifah dunia, yang menginspirasi generasi mendatang dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia manajemen dan pendidikan.
Sejak awal penamaannya, yang dulunya bernama Yastrib, kemudian diganti oleh Nabi Saw dengan nama Madinah, yang secara semantik berarti kota, peradaban, dan tempat agama. Madinah menjelma menjadi simbol dan ikon kekuatan Islam. Tradisi keilmuan dan konsistensi kebaikan yang simultan, membuat keutuhan komunitas dan sistem yang terbangun di dalamnya berjalan dengan terarah dan berkesinambungan. Madinah menjadi benteng utama pertahanan Islam dalam menghadapi ancaman kekuasaan besar dunia, Romawi dan Persia. Walaupun dalam perjalanannya, Madinah terus diganggu, terutama oleh elite kaum Quraisy Makkah dan kaum munafik, namun berkat keistikamahan Nabi Saw dan para sahabatnya dalam mendidik bangsa, Madinah membuktikan kematangan perjuangan melawan hegemoni kezaliman elite Makkah. Impian politik baru sebagai kekuatan negara, dicapai dengan prinsip keadilan, kesetiakawanan, dan kegigihan yang berpihak pada rakyat. Madinah muncul menjadi negara sederhana yang memilih aspek terbaik (jalan tengah) antara Arab jahiliyah dan ideologi penyembah api dan bintang.","Siapakah elite yang mengganggu Madinah?","kaum Quraisy Makkah dan kaum munafik","1519","who"
"418","54","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (1)","1992","Nabi Saw mengajarkan dan mengaplikasikan persaudaraan internal antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar untuk kejayaan dan kemakmuran bersama dengan pijakan agama. Islam menuntut adanya ketetapan baru dalam perjanjian persaudaraan yang mengharuskan pewarisan dalam tradisi persaudaraan yang baik untuk mengukuhkan dasar-dasar ekonomi, terutama golongan masyarakat yang tertindas. Sistem ini kemudian menjadi gelombang budaya yang menonjolkan tanggung jawab sosial bagi semua kalangan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, dan penyelamat umat sebagai ""angkatan baru"" Islam.
Areal persaudaraan lalu diperluas dengan penyertaan masyarakat umum untuk menjayakan cita-cita kehidupan yang lebih tinggi dan bekerjasama untuk mendapatkan keamanan, stabilitas, kebebasan, dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ini mencetuskan kesan yang bermakna dalam pembangunan peradaban umat, utamanya jalinan persaudaraan yang bertaut serasi antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai penduduk Madinah. Dalam praktiknya, Nabi Saw mempersaudarakan Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi', dan Nabi sendiri menyaudarakan dirinya dengan Ali bin Abi Thalib, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai kelanjutan dari pembibitan peradaban Islam dengan benteng keimanan sebagai kubu pertahanan yang kuat dari serangan materialisme dan hedonisme, yang dianggap sebagai bentuk pelecehan politik dan ekonomi, kemudian Nabi Saw mengarahkan pendekatan konstuktif penerapan risalah dan dakwah secara dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid.
Ketika berada di Quba', dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi telah merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah, dan peristiwa hijrah kemudian menjadi saksi pembangunan masjid Nabawi sebagai lambang destinasi politik yang berkarakter dan beradab, dengan model negara Islam pertama yang menghomati harkat manusia, kebebasan, sistem hukum, dan keadilan.
","Apa yang diajarkan Nabi Saw kepada kaum Muhajirin dan Anshar?","persaudaraan internal","41","what"
"419","54","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (1)","1992","Nabi Saw mengajarkan dan mengaplikasikan persaudaraan internal antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar untuk kejayaan dan kemakmuran bersama dengan pijakan agama. Islam menuntut adanya ketetapan baru dalam perjanjian persaudaraan yang mengharuskan pewarisan dalam tradisi persaudaraan yang baik untuk mengukuhkan dasar-dasar ekonomi, terutama golongan masyarakat yang tertindas. Sistem ini kemudian menjadi gelombang budaya yang menonjolkan tanggung jawab sosial bagi semua kalangan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, dan penyelamat umat sebagai ""angkatan baru"" Islam.
Areal persaudaraan lalu diperluas dengan penyertaan masyarakat umum untuk menjayakan cita-cita kehidupan yang lebih tinggi dan bekerjasama untuk mendapatkan keamanan, stabilitas, kebebasan, dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ini mencetuskan kesan yang bermakna dalam pembangunan peradaban umat, utamanya jalinan persaudaraan yang bertaut serasi antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai penduduk Madinah. Dalam praktiknya, Nabi Saw mempersaudarakan Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi', dan Nabi sendiri menyaudarakan dirinya dengan Ali bin Abi Thalib, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai kelanjutan dari pembibitan peradaban Islam dengan benteng keimanan sebagai kubu pertahanan yang kuat dari serangan materialisme dan hedonisme, yang dianggap sebagai bentuk pelecehan politik dan ekonomi, kemudian Nabi Saw mengarahkan pendekatan konstuktif penerapan risalah dan dakwah secara dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid.
Ketika berada di Quba', dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi telah merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah, dan peristiwa hijrah kemudian menjadi saksi pembangunan masjid Nabawi sebagai lambang destinasi politik yang berkarakter dan beradab, dengan model negara Islam pertama yang menghomati harkat manusia, kebebasan, sistem hukum, dan keadilan.
","Dimana Nabi Saw merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah?","Quba'","1632","where"
"420","54","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (1)","1992","Nabi Saw mengajarkan dan mengaplikasikan persaudaraan internal antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar untuk kejayaan dan kemakmuran bersama dengan pijakan agama. Islam menuntut adanya ketetapan baru dalam perjanjian persaudaraan yang mengharuskan pewarisan dalam tradisi persaudaraan yang baik untuk mengukuhkan dasar-dasar ekonomi, terutama golongan masyarakat yang tertindas. Sistem ini kemudian menjadi gelombang budaya yang menonjolkan tanggung jawab sosial bagi semua kalangan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, dan penyelamat umat sebagai ""angkatan baru"" Islam.
Areal persaudaraan lalu diperluas dengan penyertaan masyarakat umum untuk menjayakan cita-cita kehidupan yang lebih tinggi dan bekerjasama untuk mendapatkan keamanan, stabilitas, kebebasan, dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ini mencetuskan kesan yang bermakna dalam pembangunan peradaban umat, utamanya jalinan persaudaraan yang bertaut serasi antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai penduduk Madinah. Dalam praktiknya, Nabi Saw mempersaudarakan Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi', dan Nabi sendiri menyaudarakan dirinya dengan Ali bin Abi Thalib, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai kelanjutan dari pembibitan peradaban Islam dengan benteng keimanan sebagai kubu pertahanan yang kuat dari serangan materialisme dan hedonisme, yang dianggap sebagai bentuk pelecehan politik dan ekonomi, kemudian Nabi Saw mengarahkan pendekatan konstuktif penerapan risalah dan dakwah secara dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid.
Ketika berada di Quba', dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi telah merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah, dan peristiwa hijrah kemudian menjadi saksi pembangunan masjid Nabawi sebagai lambang destinasi politik yang berkarakter dan beradab, dengan model negara Islam pertama yang menghomati harkat manusia, kebebasan, sistem hukum, dan keadilan.
","Siapa yang dipersaudarakan oleh Nabi Saw?","Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi'","1021","who"
"421","54","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (1)","1992","Nabi Saw mengajarkan dan mengaplikasikan persaudaraan internal antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar untuk kejayaan dan kemakmuran bersama dengan pijakan agama. Islam menuntut adanya ketetapan baru dalam perjanjian persaudaraan yang mengharuskan pewarisan dalam tradisi persaudaraan yang baik untuk mengukuhkan dasar-dasar ekonomi, terutama golongan masyarakat yang tertindas. Sistem ini kemudian menjadi gelombang budaya yang menonjolkan tanggung jawab sosial bagi semua kalangan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, dan penyelamat umat sebagai ""angkatan baru"" Islam.
Areal persaudaraan lalu diperluas dengan penyertaan masyarakat umum untuk menjayakan cita-cita kehidupan yang lebih tinggi dan bekerjasama untuk mendapatkan keamanan, stabilitas, kebebasan, dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ini mencetuskan kesan yang bermakna dalam pembangunan peradaban umat, utamanya jalinan persaudaraan yang bertaut serasi antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai penduduk Madinah. Dalam praktiknya, Nabi Saw mempersaudarakan Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi', dan Nabi sendiri menyaudarakan dirinya dengan Ali bin Abi Thalib, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai kelanjutan dari pembibitan peradaban Islam dengan benteng keimanan sebagai kubu pertahanan yang kuat dari serangan materialisme dan hedonisme, yang dianggap sebagai bentuk pelecehan politik dan ekonomi, kemudian Nabi Saw mengarahkan pendekatan konstuktif penerapan risalah dan dakwah secara dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid.
Ketika berada di Quba', dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi telah merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah, dan peristiwa hijrah kemudian menjadi saksi pembangunan masjid Nabawi sebagai lambang destinasi politik yang berkarakter dan beradab, dengan model negara Islam pertama yang menghomati harkat manusia, kebebasan, sistem hukum, dan keadilan.
","Dengan siapa Nabi Muhammad mempersaudarakan dirinya?","Ali bin Abi Thalib","1211","who"
"422","54","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (1)","1992","Nabi Saw mengajarkan dan mengaplikasikan persaudaraan internal antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar untuk kejayaan dan kemakmuran bersama dengan pijakan agama. Islam menuntut adanya ketetapan baru dalam perjanjian persaudaraan yang mengharuskan pewarisan dalam tradisi persaudaraan yang baik untuk mengukuhkan dasar-dasar ekonomi, terutama golongan masyarakat yang tertindas. Sistem ini kemudian menjadi gelombang budaya yang menonjolkan tanggung jawab sosial bagi semua kalangan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, dan penyelamat umat sebagai ""angkatan baru"" Islam.
Areal persaudaraan lalu diperluas dengan penyertaan masyarakat umum untuk menjayakan cita-cita kehidupan yang lebih tinggi dan bekerjasama untuk mendapatkan keamanan, stabilitas, kebebasan, dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ini mencetuskan kesan yang bermakna dalam pembangunan peradaban umat, utamanya jalinan persaudaraan yang bertaut serasi antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai penduduk Madinah. Dalam praktiknya, Nabi Saw mempersaudarakan Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi', dan Nabi sendiri menyaudarakan dirinya dengan Ali bin Abi Thalib, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai kelanjutan dari pembibitan peradaban Islam dengan benteng keimanan sebagai kubu pertahanan yang kuat dari serangan materialisme dan hedonisme, yang dianggap sebagai bentuk pelecehan politik dan ekonomi, kemudian Nabi Saw mengarahkan pendekatan konstuktif penerapan risalah dan dakwah secara dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid.
Ketika berada di Quba', dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi telah merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah, dan peristiwa hijrah kemudian menjadi saksi pembangunan masjid Nabawi sebagai lambang destinasi politik yang berkarakter dan beradab, dengan model negara Islam pertama yang menghomati harkat manusia, kebebasan, sistem hukum, dan keadilan.
","Siapa yang memimpin pendekatan konstruktif penerapan risalah dan dakwah dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid?","Nabi Saw","1484","who"
"423","54","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (1)","1992","Nabi Saw mengajarkan dan mengaplikasikan persaudaraan internal antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar untuk kejayaan dan kemakmuran bersama dengan pijakan agama. Islam menuntut adanya ketetapan baru dalam perjanjian persaudaraan yang mengharuskan pewarisan dalam tradisi persaudaraan yang baik untuk mengukuhkan dasar-dasar ekonomi, terutama golongan masyarakat yang tertindas. Sistem ini kemudian menjadi gelombang budaya yang menonjolkan tanggung jawab sosial bagi semua kalangan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, dan penyelamat umat sebagai ""angkatan baru"" Islam.
Areal persaudaraan lalu diperluas dengan penyertaan masyarakat umum untuk menjayakan cita-cita kehidupan yang lebih tinggi dan bekerjasama untuk mendapatkan keamanan, stabilitas, kebebasan, dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ini mencetuskan kesan yang bermakna dalam pembangunan peradaban umat, utamanya jalinan persaudaraan yang bertaut serasi antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai penduduk Madinah. Dalam praktiknya, Nabi Saw mempersaudarakan Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi', dan Nabi sendiri menyaudarakan dirinya dengan Ali bin Abi Thalib, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai kelanjutan dari pembibitan peradaban Islam dengan benteng keimanan sebagai kubu pertahanan yang kuat dari serangan materialisme dan hedonisme, yang dianggap sebagai bentuk pelecehan politik dan ekonomi, kemudian Nabi Saw mengarahkan pendekatan konstuktif penerapan risalah dan dakwah secara dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid.
Ketika berada di Quba', dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi telah merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah, dan peristiwa hijrah kemudian menjadi saksi pembangunan masjid Nabawi sebagai lambang destinasi politik yang berkarakter dan beradab, dengan model negara Islam pertama yang menghomati harkat manusia, kebebasan, sistem hukum, dan keadilan.
","Siapa yang merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah saat berada di Quba'?","Nabi","1678","who"
"424","54","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (1)","1992","Nabi Saw mengajarkan dan mengaplikasikan persaudaraan internal antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar untuk kejayaan dan kemakmuran bersama dengan pijakan agama. Islam menuntut adanya ketetapan baru dalam perjanjian persaudaraan yang mengharuskan pewarisan dalam tradisi persaudaraan yang baik untuk mengukuhkan dasar-dasar ekonomi, terutama golongan masyarakat yang tertindas. Sistem ini kemudian menjadi gelombang budaya yang menonjolkan tanggung jawab sosial bagi semua kalangan sebagai pembela kebenaran dan keadilan, dan penyelamat umat sebagai ""angkatan baru"" Islam.
Areal persaudaraan lalu diperluas dengan penyertaan masyarakat umum untuk menjayakan cita-cita kehidupan yang lebih tinggi dan bekerjasama untuk mendapatkan keamanan, stabilitas, kebebasan, dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ini mencetuskan kesan yang bermakna dalam pembangunan peradaban umat, utamanya jalinan persaudaraan yang bertaut serasi antara kaum Muhajirin dan Anshar sebagai penduduk Madinah. Dalam praktiknya, Nabi Saw mempersaudarakan Jakfar bin Abi Thalib dengan Mu'azd bin Jabal, Hamzah bin Abdil Mutthalib dengan Zaid bin Haritsah, Abdurrahman bin Auf dengan Sa'ad bin Rabi', dan Nabi sendiri menyaudarakan dirinya dengan Ali bin Abi Thalib, dan seterusnya, dan seterusnya.
Sebagai kelanjutan dari pembibitan peradaban Islam dengan benteng keimanan sebagai kubu pertahanan yang kuat dari serangan materialisme dan hedonisme, yang dianggap sebagai bentuk pelecehan politik dan ekonomi, kemudian Nabi Saw mengarahkan pendekatan konstuktif penerapan risalah dan dakwah secara dengan menginfakkan dana untuk pembangunan masjid.
Ketika berada di Quba', dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi telah merintis usaha pertama mendirikan masjid terawal dalam sejarah, dan peristiwa hijrah kemudian menjadi saksi pembangunan masjid Nabawi sebagai lambang destinasi politik yang berkarakter dan beradab, dengan model negara Islam pertama yang menghomati harkat manusia, kebebasan, sistem hukum, dan keadilan.
","Apa nama masjid yang dihasilkan dari peristiwa hijrah ke Madinah?","masjid Nabawi","1809","what"
"425","55","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (2)","1850","Masjid sebagai instrumen dan institusi negara yang sangat penting terus dikawal dengan baik untuk memastikan konstruksi kenegaraan bagi semua lapisan umat. Sementara negara ""baru"" Islam ini memperkokoh agenda pembangunan sosialnya, institusi masjid terus menciptakan kemakmuran dengan mengurus dan mengendalikan bantuan-bantuan untuk fakir-miskin, perlindungan anak yatim, janda, remaja, dan golongan kurang mampu. Masjid sebagai benteng moral dan keutuhan masyarakat terus diperbaiki, diperluas, dan digunakan sebagaimana mestinya untuk memberi pengarahan dalam pembangunan masyarakat dan pendorong keadilan dan kestabilan. Masjid yang bertunjangkan konsep ""ilahiah"" diperluas fungsinya dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan menjadi saksi sejarah pelbagai peristiwa penting. Bahkan digunakan sebagai ""hall"" untuk menerima delegasi luar negeri dan tamu negara. Berbagai langkah ditempuh untuk mendorong institusi masjid meningkatkan daya saingnya, termasuk menjadikannya pusat informasi, pusat strategi pembinaan pemuda dan wanita dalam segala bidang, pentaksiran hasil pertanian dan ""baitul mal"", aktivitas keilmuan, markas tentara, pusat kesehatan, serta dakwah. Realitas tersebut kemudian menjadikan Madinah sebagai perbincangan dunia, terutama bagaimana negara ini diurus dengan sistem dan tata kelola baru yang sama sekali belum dikenal sebelumnya. Madinah muncul sebagai ""pemain"" tatanan baru politik dunia, yang mempersembahkan struktur kekuasaan dan manajemen pemerintahan Islam yang melampaui zamannya. Negara ini memikirkan cita-cita yang lebih besar dari sekadar hubungan luar negeri, tapi pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. Madinah telah melahirkan peradaban yang menyumbang kebangkitan dalam menciptakan kemakmuran, membumikan spirit jihad, dan memberdayakan rakyat dengan moralitas dan kemurnian nilai-nilai Islam.","Apa nama kota yang menjadi perbincangan dunia?","Madinah","1219","what"
"426","55","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (2)","1850","Masjid sebagai instrumen dan institusi negara yang sangat penting terus dikawal dengan baik untuk memastikan konstruksi kenegaraan bagi semua lapisan umat. Sementara negara ""baru"" Islam ini memperkokoh agenda pembangunan sosialnya, institusi masjid terus menciptakan kemakmuran dengan mengurus dan mengendalikan bantuan-bantuan untuk fakir-miskin, perlindungan anak yatim, janda, remaja, dan golongan kurang mampu. Masjid sebagai benteng moral dan keutuhan masyarakat terus diperbaiki, diperluas, dan digunakan sebagaimana mestinya untuk memberi pengarahan dalam pembangunan masyarakat dan pendorong keadilan dan kestabilan. Masjid yang bertunjangkan konsep ""ilahiah"" diperluas fungsinya dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan menjadi saksi sejarah pelbagai peristiwa penting. Bahkan digunakan sebagai ""hall"" untuk menerima delegasi luar negeri dan tamu negara. Berbagai langkah ditempuh untuk mendorong institusi masjid meningkatkan daya saingnya, termasuk menjadikannya pusat informasi, pusat strategi pembinaan pemuda dan wanita dalam segala bidang, pentaksiran hasil pertanian dan ""baitul mal"", aktivitas keilmuan, markas tentara, pusat kesehatan, serta dakwah. Realitas tersebut kemudian menjadikan Madinah sebagai perbincangan dunia, terutama bagaimana negara ini diurus dengan sistem dan tata kelola baru yang sama sekali belum dikenal sebelumnya. Madinah muncul sebagai ""pemain"" tatanan baru politik dunia, yang mempersembahkan struktur kekuasaan dan manajemen pemerintahan Islam yang melampaui zamannya. Negara ini memikirkan cita-cita yang lebih besar dari sekadar hubungan luar negeri, tapi pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. Madinah telah melahirkan peradaban yang menyumbang kebangkitan dalam menciptakan kemakmuran, membumikan spirit jihad, dan memberdayakan rakyat dengan moralitas dan kemurnian nilai-nilai Islam.","Apa yang menjadi institusi penting dalam negara yang terus dikawal?","Masjid","0","what"
"427","55","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (2)","1850","Masjid sebagai instrumen dan institusi negara yang sangat penting terus dikawal dengan baik untuk memastikan konstruksi kenegaraan bagi semua lapisan umat. Sementara negara ""baru"" Islam ini memperkokoh agenda pembangunan sosialnya, institusi masjid terus menciptakan kemakmuran dengan mengurus dan mengendalikan bantuan-bantuan untuk fakir-miskin, perlindungan anak yatim, janda, remaja, dan golongan kurang mampu. Masjid sebagai benteng moral dan keutuhan masyarakat terus diperbaiki, diperluas, dan digunakan sebagaimana mestinya untuk memberi pengarahan dalam pembangunan masyarakat dan pendorong keadilan dan kestabilan. Masjid yang bertunjangkan konsep ""ilahiah"" diperluas fungsinya dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan menjadi saksi sejarah pelbagai peristiwa penting. Bahkan digunakan sebagai ""hall"" untuk menerima delegasi luar negeri dan tamu negara. Berbagai langkah ditempuh untuk mendorong institusi masjid meningkatkan daya saingnya, termasuk menjadikannya pusat informasi, pusat strategi pembinaan pemuda dan wanita dalam segala bidang, pentaksiran hasil pertanian dan ""baitul mal"", aktivitas keilmuan, markas tentara, pusat kesehatan, serta dakwah. Realitas tersebut kemudian menjadikan Madinah sebagai perbincangan dunia, terutama bagaimana negara ini diurus dengan sistem dan tata kelola baru yang sama sekali belum dikenal sebelumnya. Madinah muncul sebagai ""pemain"" tatanan baru politik dunia, yang mempersembahkan struktur kekuasaan dan manajemen pemerintahan Islam yang melampaui zamannya. Negara ini memikirkan cita-cita yang lebih besar dari sekadar hubungan luar negeri, tapi pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. Madinah telah melahirkan peradaban yang menyumbang kebangkitan dalam menciptakan kemakmuran, membumikan spirit jihad, dan memberdayakan rakyat dengan moralitas dan kemurnian nilai-nilai Islam.","Apa yang menjadi konsep dasar yang menjadi pondasi perluasan fungsinya dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta menjadi saksi sejarah berbagai peristiwa penting?","konsep ""ilahiah""","651","what"
"428","55","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (2)","1850","Masjid sebagai instrumen dan institusi negara yang sangat penting terus dikawal dengan baik untuk memastikan konstruksi kenegaraan bagi semua lapisan umat. Sementara negara ""baru"" Islam ini memperkokoh agenda pembangunan sosialnya, institusi masjid terus menciptakan kemakmuran dengan mengurus dan mengendalikan bantuan-bantuan untuk fakir-miskin, perlindungan anak yatim, janda, remaja, dan golongan kurang mampu. Masjid sebagai benteng moral dan keutuhan masyarakat terus diperbaiki, diperluas, dan digunakan sebagaimana mestinya untuk memberi pengarahan dalam pembangunan masyarakat dan pendorong keadilan dan kestabilan. Masjid yang bertunjangkan konsep ""ilahiah"" diperluas fungsinya dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan menjadi saksi sejarah pelbagai peristiwa penting. Bahkan digunakan sebagai ""hall"" untuk menerima delegasi luar negeri dan tamu negara. Berbagai langkah ditempuh untuk mendorong institusi masjid meningkatkan daya saingnya, termasuk menjadikannya pusat informasi, pusat strategi pembinaan pemuda dan wanita dalam segala bidang, pentaksiran hasil pertanian dan ""baitul mal"", aktivitas keilmuan, markas tentara, pusat kesehatan, serta dakwah. Realitas tersebut kemudian menjadikan Madinah sebagai perbincangan dunia, terutama bagaimana negara ini diurus dengan sistem dan tata kelola baru yang sama sekali belum dikenal sebelumnya. Madinah muncul sebagai ""pemain"" tatanan baru politik dunia, yang mempersembahkan struktur kekuasaan dan manajemen pemerintahan Islam yang melampaui zamannya. Negara ini memikirkan cita-cita yang lebih besar dari sekadar hubungan luar negeri, tapi pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. Madinah telah melahirkan peradaban yang menyumbang kebangkitan dalam menciptakan kemakmuran, membumikan spirit jihad, dan memberdayakan rakyat dengan moralitas dan kemurnian nilai-nilai Islam.","Siapa yang muncul sebagai pemain tatanan baru politik dunia, yang mempersembahkan struktur kekuasaan dan manajemen pemerintahan Islam yang melampaui zamannya?","Madinah","1370","who"
"429","55","Sistem Mu'akhah, Masjid, dan Piagam Madinah (2)","1850","Masjid sebagai instrumen dan institusi negara yang sangat penting terus dikawal dengan baik untuk memastikan konstruksi kenegaraan bagi semua lapisan umat. Sementara negara ""baru"" Islam ini memperkokoh agenda pembangunan sosialnya, institusi masjid terus menciptakan kemakmuran dengan mengurus dan mengendalikan bantuan-bantuan untuk fakir-miskin, perlindungan anak yatim, janda, remaja, dan golongan kurang mampu. Masjid sebagai benteng moral dan keutuhan masyarakat terus diperbaiki, diperluas, dan digunakan sebagaimana mestinya untuk memberi pengarahan dalam pembangunan masyarakat dan pendorong keadilan dan kestabilan. Masjid yang bertunjangkan konsep ""ilahiah"" diperluas fungsinya dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan menjadi saksi sejarah pelbagai peristiwa penting. Bahkan digunakan sebagai ""hall"" untuk menerima delegasi luar negeri dan tamu negara. Berbagai langkah ditempuh untuk mendorong institusi masjid meningkatkan daya saingnya, termasuk menjadikannya pusat informasi, pusat strategi pembinaan pemuda dan wanita dalam segala bidang, pentaksiran hasil pertanian dan ""baitul mal"", aktivitas keilmuan, markas tentara, pusat kesehatan, serta dakwah. Realitas tersebut kemudian menjadikan Madinah sebagai perbincangan dunia, terutama bagaimana negara ini diurus dengan sistem dan tata kelola baru yang sama sekali belum dikenal sebelumnya. Madinah muncul sebagai ""pemain"" tatanan baru politik dunia, yang mempersembahkan struktur kekuasaan dan manajemen pemerintahan Islam yang melampaui zamannya. Negara ini memikirkan cita-cita yang lebih besar dari sekadar hubungan luar negeri, tapi pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial. Madinah telah melahirkan peradaban yang menyumbang kebangkitan dalam menciptakan kemakmuran, membumikan spirit jihad, dan memberdayakan rakyat dengan moralitas dan kemurnian nilai-nilai Islam.","Apa tujuan dari negara Islam selain dari hubungan luar negeri?","pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial","1617","what"
"430","56","Kondisi Geografis Makkah","1998","Batas tanah haram Makkah pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahim as. Malaikat Jibril as. yang memperlihatkan kepadanya. Tapal batas itu tidak pernah diperbaharui hingga pada masa Rasulullah saw. Pada saat penaklukan Kota Makkah, Rasulullah saw. mengutus Tamim bin Asad al-Khuza'i untuk memperbaharui batas tersebut. Batas tersebut tidak diganggu gugat hingga pada masa Khalifah Umar bin Khathab ra. Ia mengutus orang-orang Quraisy untuk memperbaharu tapal batas tersebut. Perbatasan kota Makkah dapat digambarkan sebagai berikut:
1. sebelah barat: jalan Jedah-Makkah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiah), 22 km dari Kakbah
2. sebelah selatan, di Idha'ah Liben, jalan Yaman-Makkah untuk yang dari Tihamah, 12 km dari Kakbah
3. sebelah timur, di tepi Lembah 'Uranah Barat, 15 km dari Kakbah
4. sebelah timur laut, jalan Ji'ranah, dekat Kampung Syara'i al-Mujahidin, 16 km dari Kakbah
5. sebelah utara, Tan'im, 7 km dari Kakbah
Data yang banyak ditemukan adalah kondisi geografis pada masa sebelum Islam datang. Hal ini memberikan asumsi bahwa kondisi geografis Makkah pada masa sebelum datang Islam dengan pada masa awal Islam adalah sama.
Kondisi Semenanjung Arab merupakan semenanjung barat daya Asia, sebuah semenanjung terbesar dalam peta dunia. Wilayahnya seluas 1.754.900 km. Pada masa sekarang dihuni oleh sekitar 14.000.000 jiwa. Negara yang paling banyak mengambil wilayah ini adalah Arab Saudi dengan luas daratan sekitar 1.014.900 km. berpenduduk sekitar tujuh juta jiwa; Yaman lima juta jiwa; dan selebihnya tinggal di Kuwait, Qatar, Emirat Arab, Oman dan Masqat, dan Aden.
Dari sisi kondisi cuaca, Semenanjung Arab merupakan salah satu wilayah terkering dan terpanas. Meskipun diapit dua lautan di barat dan di timur, lautan itu terlalu kecil untuk dapat memengaruhi kondisi cuaca Afro-Asia yang jarang turun hujan. Lautan di sebelah selatan memang membawa partikel air hujan, tapi badai gurun musiman menyapu wilayah tersebut dan hanya menyisakan sedikit kelembaban di wilayah daratan.
","Siapa yang memperbaharui tapal batas pertama?","Tamim bin Asad al-Khuza'i","256","who"
"431","56","Kondisi Geografis Makkah","1998","Batas tanah haram Makkah pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahim as. Malaikat Jibril as. yang memperlihatkan kepadanya. Tapal batas itu tidak pernah diperbaharui hingga pada masa Rasulullah saw. Pada saat penaklukan Kota Makkah, Rasulullah saw. mengutus Tamim bin Asad al-Khuza'i untuk memperbaharui batas tersebut. Batas tersebut tidak diganggu gugat hingga pada masa Khalifah Umar bin Khathab ra. Ia mengutus orang-orang Quraisy untuk memperbaharu tapal batas tersebut. Perbatasan kota Makkah dapat digambarkan sebagai berikut:
1. sebelah barat: jalan Jedah-Makkah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiah), 22 km dari Kakbah
2. sebelah selatan, di Idha'ah Liben, jalan Yaman-Makkah untuk yang dari Tihamah, 12 km dari Kakbah
3. sebelah timur, di tepi Lembah 'Uranah Barat, 15 km dari Kakbah
4. sebelah timur laut, jalan Ji'ranah, dekat Kampung Syara'i al-Mujahidin, 16 km dari Kakbah
5. sebelah utara, Tan'im, 7 km dari Kakbah
Data yang banyak ditemukan adalah kondisi geografis pada masa sebelum Islam datang. Hal ini memberikan asumsi bahwa kondisi geografis Makkah pada masa sebelum datang Islam dengan pada masa awal Islam adalah sama.
Kondisi Semenanjung Arab merupakan semenanjung barat daya Asia, sebuah semenanjung terbesar dalam peta dunia. Wilayahnya seluas 1.754.900 km. Pada masa sekarang dihuni oleh sekitar 14.000.000 jiwa. Negara yang paling banyak mengambil wilayah ini adalah Arab Saudi dengan luas daratan sekitar 1.014.900 km. berpenduduk sekitar tujuh juta jiwa; Yaman lima juta jiwa; dan selebihnya tinggal di Kuwait, Qatar, Emirat Arab, Oman dan Masqat, dan Aden.
Dari sisi kondisi cuaca, Semenanjung Arab merupakan salah satu wilayah terkering dan terpanas. Meskipun diapit dua lautan di barat dan di timur, lautan itu terlalu kecil untuk dapat memengaruhi kondisi cuaca Afro-Asia yang jarang turun hujan. Lautan di sebelah selatan memang membawa partikel air hujan, tapi badai gurun musiman menyapu wilayah tersebut dan hanya menyisakan sedikit kelembaban di wilayah daratan.
","Siapa yang mengutus orang Quraisy untuk memperbaharui tapal batas?","Khalifah Umar bin Khathab ra","371","who"
"432","56","Kondisi Geografis Makkah","1998","Batas tanah haram Makkah pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahim as. Malaikat Jibril as. yang memperlihatkan kepadanya. Tapal batas itu tidak pernah diperbaharui hingga pada masa Rasulullah saw. Pada saat penaklukan Kota Makkah, Rasulullah saw. mengutus Tamim bin Asad al-Khuza'i untuk memperbaharui batas tersebut. Batas tersebut tidak diganggu gugat hingga pada masa Khalifah Umar bin Khathab ra. Ia mengutus orang-orang Quraisy untuk memperbaharu tapal batas tersebut. Perbatasan kota Makkah dapat digambarkan sebagai berikut:
1. sebelah barat: jalan Jedah-Makkah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiah), 22 km dari Kakbah
2. sebelah selatan, di Idha'ah Liben, jalan Yaman-Makkah untuk yang dari Tihamah, 12 km dari Kakbah
3. sebelah timur, di tepi Lembah 'Uranah Barat, 15 km dari Kakbah
4. sebelah timur laut, jalan Ji'ranah, dekat Kampung Syara'i al-Mujahidin, 16 km dari Kakbah
5. sebelah utara, Tan'im, 7 km dari Kakbah
Data yang banyak ditemukan adalah kondisi geografis pada masa sebelum Islam datang. Hal ini memberikan asumsi bahwa kondisi geografis Makkah pada masa sebelum datang Islam dengan pada masa awal Islam adalah sama.
Kondisi Semenanjung Arab merupakan semenanjung barat daya Asia, sebuah semenanjung terbesar dalam peta dunia. Wilayahnya seluas 1.754.900 km. Pada masa sekarang dihuni oleh sekitar 14.000.000 jiwa. Negara yang paling banyak mengambil wilayah ini adalah Arab Saudi dengan luas daratan sekitar 1.014.900 km. berpenduduk sekitar tujuh juta jiwa; Yaman lima juta jiwa; dan selebihnya tinggal di Kuwait, Qatar, Emirat Arab, Oman dan Masqat, dan Aden.
Dari sisi kondisi cuaca, Semenanjung Arab merupakan salah satu wilayah terkering dan terpanas. Meskipun diapit dua lautan di barat dan di timur, lautan itu terlalu kecil untuk dapat memengaruhi kondisi cuaca Afro-Asia yang jarang turun hujan. Lautan di sebelah selatan memang membawa partikel air hujan, tapi badai gurun musiman menyapu wilayah tersebut dan hanya menyisakan sedikit kelembaban di wilayah daratan.
","Apa perbatasan kota Makkah di sebelah barat?","jalan Jedah-Makkah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiah)","551","what"
"433","56","Kondisi Geografis Makkah","1998","Batas tanah haram Makkah pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahim as. Malaikat Jibril as. yang memperlihatkan kepadanya. Tapal batas itu tidak pernah diperbaharui hingga pada masa Rasulullah saw. Pada saat penaklukan Kota Makkah, Rasulullah saw. mengutus Tamim bin Asad al-Khuza'i untuk memperbaharui batas tersebut. Batas tersebut tidak diganggu gugat hingga pada masa Khalifah Umar bin Khathab ra. Ia mengutus orang-orang Quraisy untuk memperbaharu tapal batas tersebut. Perbatasan kota Makkah dapat digambarkan sebagai berikut:
1. sebelah barat: jalan Jedah-Makkah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiah), 22 km dari Kakbah
2. sebelah selatan, di Idha'ah Liben, jalan Yaman-Makkah untuk yang dari Tihamah, 12 km dari Kakbah
3. sebelah timur, di tepi Lembah 'Uranah Barat, 15 km dari Kakbah
4. sebelah timur laut, jalan Ji'ranah, dekat Kampung Syara'i al-Mujahidin, 16 km dari Kakbah
5. sebelah utara, Tan'im, 7 km dari Kakbah
Data yang banyak ditemukan adalah kondisi geografis pada masa sebelum Islam datang. Hal ini memberikan asumsi bahwa kondisi geografis Makkah pada masa sebelum datang Islam dengan pada masa awal Islam adalah sama.
Kondisi Semenanjung Arab merupakan semenanjung barat daya Asia, sebuah semenanjung terbesar dalam peta dunia. Wilayahnya seluas 1.754.900 km. Pada masa sekarang dihuni oleh sekitar 14.000.000 jiwa. Negara yang paling banyak mengambil wilayah ini adalah Arab Saudi dengan luas daratan sekitar 1.014.900 km. berpenduduk sekitar tujuh juta jiwa; Yaman lima juta jiwa; dan selebihnya tinggal di Kuwait, Qatar, Emirat Arab, Oman dan Masqat, dan Aden.
Dari sisi kondisi cuaca, Semenanjung Arab merupakan salah satu wilayah terkering dan terpanas. Meskipun diapit dua lautan di barat dan di timur, lautan itu terlalu kecil untuk dapat memengaruhi kondisi cuaca Afro-Asia yang jarang turun hujan. Lautan di sebelah selatan memang membawa partikel air hujan, tapi badai gurun musiman menyapu wilayah tersebut dan hanya menyisakan sedikit kelembaban di wilayah daratan.
","Apa perbatasan kota Makkah di sebelah selatan?","Idha'ah Liben, jalan Yaman-Makkah untuk yang dari Tihamah","641","what"
"434","56","Kondisi Geografis Makkah","1998","Batas tanah haram Makkah pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahim as. Malaikat Jibril as. yang memperlihatkan kepadanya. Tapal batas itu tidak pernah diperbaharui hingga pada masa Rasulullah saw. Pada saat penaklukan Kota Makkah, Rasulullah saw. mengutus Tamim bin Asad al-Khuza'i untuk memperbaharui batas tersebut. Batas tersebut tidak diganggu gugat hingga pada masa Khalifah Umar bin Khathab ra. Ia mengutus orang-orang Quraisy untuk memperbaharu tapal batas tersebut. Perbatasan kota Makkah dapat digambarkan sebagai berikut:
1. sebelah barat: jalan Jedah-Makkah, di Asy-Syumaisi (Hudaibiah), 22 km dari Kakbah
2. sebelah selatan, di Idha'ah Liben, jalan Yaman-Makkah untuk yang dari Tihamah, 12 km dari Kakbah
3. sebelah timur, di tepi Lembah 'Uranah Barat, 15 km dari Kakbah
4. sebelah timur laut, jalan Ji'ranah, dekat Kampung Syara'i al-Mujahidin, 16 km dari Kakbah
5. sebelah utara, Tan'im, 7 km dari Kakbah
Data yang banyak ditemukan adalah kondisi geografis pada masa sebelum Islam datang. Hal ini memberikan asumsi bahwa kondisi geografis Makkah pada masa sebelum datang Islam dengan pada masa awal Islam adalah sama.